Sistem Operasi BeOS : Sistem Operasi Multimedia.
Sejak versi pertamanya tahun 1997, salah satu tujuan
utama BeOS, adalah mengelola jumlah data yang besar secara optimal. Sistem
operasi ini dapat memenuhi tuntutan aplikasi-aplikasi multimedia dengan
dukungan multi processor, sistem file 64 bit, dan multithreading.
BeOs dapat menggunakan dan memanfaatkan semua prosesor
yang ada, baik itu satu atau 16 prosesor. User tak perlu mengupgrade
komputernya cukup hanya dengan mengganti motherboard atau memasang porcessor
baru. Pada mulanya BeOS dikembangkan untuk BeBox, sebuah komputer dengan 2 prosesor
PowerPC dan dengan memori utama maksimal 256 MB. Meskipun BeOS dulu termasuk
sangat lengkap namun BeOs tidak dapat menyaingi sistem operasi seperti Intel dan
Macintosh. Sehingga sejak versi 3, BeOS sudah tersedia untuk Power-Macintosh dan
untuk PC berbasis Intel.
Multithreading membebani beberapa
prosesor sekaligus.
Dengan arsitektur multithreading, BeOS
memanfaatkan prosesor secara optimal. Dari sistem file hingga tampilan, sistem
operasi dibagi-bagi dalam threads. Threads adalah pekerjaan atau tugas
yang dapat dilakukan secara terpisah dan tak tergantung satu sama lain. Bila
ada beberapa prosesor pada satu PC, maka BeOS membagi-bagi threads secara
dinamis kepada setiap prosesor. Contoh : Pada sistem file, prosesor yang satu
mengubah sebagian file, sedangkan prosesor yang lainnya mencopy file tersebut.
Sistem file 64 bit untuk file
berukuran besar.
Sistem operasi seperti Windows 95/98 bekerja dengan
sistem file 32 bit yang membatasi file maksimal 4 GB. Ukuran ini memadai untuk
proses audio, dimana 1 jam audio rata-rata menyita tempat 600 MB pada audio CD.
Dengan sistem file 64 bit, sebuah file pada BeOS dapat mencapai ukuran hingga 18
juta Terabyte atau sama dengan 18 milyar GB.
Selain
itu sistem file juga mencatat semua yang dilakukan. Artinya, setelah hubungan
listrik terputus, ia dapat mengembalikan semua data seperti semula. Bila sistem
operasi server membutuhkan berjam-jam untuk itu, maka BeOS hanya perlu beberapa
menit, karena ia hanya men-start ulang transaksi yang belum selesai dan menutupnya.
Aksi yang sudah selesai dihapus dari protokol.
BeOS berorientasi pada objek (object oriented).
Bagi para software-developer, ini berarti ia dapat kembali ke objek sistem.
Contohnya adalah Bapplication, Bwindows atau Bview. Sebuah program sederhana
seperti Hello World hanya terdiri atas beberapa baris code, di mana turunan
objek-objek tersebut dapat "diwariskan" dan dimodifikasi.
Aplikasi yang tersedia masih sedikit.
Daftar program yang tersedia untuk BeOS masih sedikit
dan kalah jauh dibandingkan dengan Windows. Namun dalam usianya yang masih
muda, hal ini dapat dimaklumi.
Data BeOS 4.5 berikut dengan
keuntungan dan kelemahannya.
Platform
: PowerPC,
Intel
Arsitektur : 32 bit, Preemptives
multitasking, Multithreading, Symmetrical Multiprocessing, dukungan
jaringan terintegrasi, optimal untuk web.
RAM : minimum 16 MB
Kapasitas
harddisk : minimal
150 MB
Sistem
file sendiri : Journaling
64 bit, multithread.
Sistem
file lain : FAT 16,
FAT 32
Kernel : MACH
Keuntungan :
- Optimal untuk aplikasi multimedia (video editing atau proses audio).
- Sistem Multithread yang unik dalam mengoptimalkan dua atau lebih prosesor.
- Penanganan sistem file 64 bit untuk berukuran besar.
- Masa depannya menjanjikan karena dalam waktu dekat sistem operasi ini akan mendapatkan dukungan dari produsen hardware Eropa, BeOS direncanakan akan mendukung Intel Pentium III serta dapat berfungsi dual boot karena mampu menulis dan membaca sistem file FAT Windows dan DOS.
Kelemahan :
- Belum adanya aplikasi kantor/bisnis yang sesuai atau berkemampuan yang baik.
- Sistem operasi ini nampaknya hanya berorientasi pada sistem operasi multimedia saja.
- Sedikitnya aplikasi untuk desktop pada saat ini.
- Untuk saat ini sistem operasi BeOS bukan merupakan sistem operasi yang bersifat open-source.
II.2.
OS/2 Warp : Server Bisnis yang mahal.
Sistem operasi OS/2 Warp dikembangkan oleh IBM. Pada
versi 4 (Merlin) terdapat pembaruan terpenting dengan adanya tampilan yang jauh
lebih cantik dan sangat mirip dengan Windows '95 serta integrasi pengenalan
bahasa. Dan kini pada versi 5 (Aurora), IBM melakukan perbaikan teknik secara
umum, yang bisa menempatkan Warp selangkah di depan Windows NT. Inovasi yang
terpenting pada versi 5 adalah "Journaling File System" (JFS).
Strukturnya lebih menyerupai database daripada sistem file. Berkat JFS, setiap
perubahan dapat dibatalkan dan pemeriksaan integritas seperti yang dituntut
oleh NTFS atau sistem lainnya tidak diperlukan. Dan ini merupakan keuntungan
yang besar bagi sebuah server, yang harus selalu available 100 %, baik dalam
Intranet maupun Internet.
Software yang tersedia untuk pengguna pribadi relatif
sedikit. Untuk aplikasibisnis sudah tersedia versi Star Office yang sesuai. Di
bidang aplikasi khusus, misalnya untuk bank atau asuransi, dimana keamanan
investasi merupakan hal penting bagi pelanggan, OS/2 menguntungkan untuk
investasi karena mampu mendukung versi yang lama.
Kelebihan utama OS/2 adalah arsitekturnya yang kuat. Kernel
preemptives multitasking-nya sangat stabil dan hanya dapat disaingi oleh
UNIX. Integrasi Java dalam sistem membuat Warp server penghubung platform ini
menjadi sebuah "server untuk semua". Ini mungkin trend masa depan,
dimana Warp menghubungkan semua dalam sistem operasi dengan semua platform
dalam jaringan ("any to any").
Data OS/2 Warp Server for E-Business
berikut dengan keuntungan dankelemahannya.
Platform
: Intel
Arsitektur
: 32 bit, Preemptives Multi-tasking,
Multithreading, Symmetrical Multiprocessing, dukungan jaringan, optimal
untuk Web, Java, manajemen jaringan, dan speech-recognition yang
terintegrasi.
Kernel : monolithic.
RAM : minimum 32 MB
Kapasitas
harddisk : minimal
350 MB
Sistem
file sendiri : HPFS, Journaling
File System (JFS), multithreaded.
Sistem
file lain : FAT,
dengan bantuan shareware : FAT 32, VFAT, NTFS, ext2fs, HFS.
Keuntungan :
- Sistem stabil untuk jaringan perusahaan, server komunikasi dan transaksi, yang menghubungkan beberapa platform.
- Sistem Multithread yang menyerupai BeOS.
- Tampilan yang jauh lebih cantik daripada Windows '95 serta integrasi pengenalan bahasa.
- Sistem operasi server yang available 100 %, baik dalam Intranet maupun Internet, berkat bantuan JFS.
- Menguntungkan untuk investasi karena mampu mendukung versi yang lama.
Kelemahan :
- Tidak banyak software untuk pengguna pribadi selain Office.
- Harga yang mahal membuat para user yang struktur finansialnya lemah enggan untuk membelinya.
- Soal stabilitas masih belum menyaingi UNIX.
- Khusus digunakan untuk bisnis, bukan untuk kalangan pribadi atau pengguna PC.
II..3.
MacOS : Standar bagi graphic designer.
MacOS ditemukan pada tahun 1984 oleh peneliti Xerox
PARC. Tetapi Applelah yang mempopulerkan dan belakangan diikuti oleh Microsoft.
Apple memang jelas lebih maju karena hardware dan sistem operasi yang berasal
dari produsen yang sama. Dalam versi awal-awalnya, MacOS telah memiliki fungsi
yang setara dengan Windows '95, baru pihak Microsoft mengikutinya dengan dikeluarkan
Windows '95 yang menyerupai MacOS namun tidak sama. Tetapi dalam tahun-tahun
terakhir ini sistem operasi Apple secara teknis agak tertinggal. Walaupun
selama 15 tahun MacOS juga mengalami perkembangan yang cukup pesat, tapi
beberapa hal pada MacOS tampak agak kuno dibandingkan dengan pesaing pada
platform lainnya. Versi terakhir yaitu MacOS 8.5.1 memiliki preemptives multithreading,
pengaman memori, sistem file modern (HFS+) dan TCP/IP-Stack yang matang.
MacOS 8.5 juga dilengkapi dengan program "sherlock".
Detektif ini tidak hanya mencari file pada harddisk dan dalam jaringan lokal,
tapi juga dapat beraksi di Internet dan mencari berdasarkan keyword.
Lebih cepat pada program grafik dan
DTP.
Dengan
tampilan grafis yang nyaman di operasikan, Mac selalu merupakan pilihan para
graphic-designer dan desktop publisher (DTP). Hal yang tak berubah hingga kini
adalah kinerjanya belum dapat ditandingi oleh Wintel (Windows/Intel) pada aplikasi
semacam Photoshop atau QuarkXPress. Belum lama ini, Apple mengeluarkan sebuah
arsitektur sistem operasi baru, yaitu MacOSXServer. Untuk pertama kalinya,
sistem operasi server yang baru ini berbasis kernel UNIX (Mach 2.5) dan
menawarkan multitasking sejati serta kinerja yang jauh lebih tinggi
daripada AppleShare-Server biasa. Dengan demikian sistemnya juga lebih stabil.
Namun Apple tetap tak mempercayakan pengendalian server kepada administrator
sistem melalui baris perintah. Semua fungsi komputer dioperasikan lewat tampilan
grafis. Sementara itu kompatibilitasnya dengan aplikasi MacOS tetap terjaga berkat
bantuan program terkenal yang disebut "Blue-Box".
Data MacOS 8.5 berikut beserta
keuntungan dan kelemahannya.
Platform : PowerPC.
Arsitektur : 32-bit.
Kernel : monolithic.
RAM : minimal 8 MB.
Kapasitas
harddisk : minimal
120 MB.
Sistem
file sendiri : HFS,
HFS+.
Sistem
file sendiri : FAT,
FAT 32, ISO9660, UDF.
Keuntungan :
- Platform untuk DTP, graphic design, web-design dan aplikasi bisnis.
- Versi terakhirnya memiliki preemptives multithreading, pengaman memori, sistem file modern (HFS+) dan TCP/IP-Stack yang matang.
- Memiliki program "sherlock".
- Kompatibilitasnya tetap terjaga berkat bantuan program terkenal yang disebut "Blue-Box".
Kelemahan :
1.
Dibandingkan
dengan BeOS nampaknya MacOS tertinggal jauh. Sehingga sepertinya cocok untuk
standar bagi graphic designer.
2.
Secara
teknis, MacOS tertinggal dengan sistem operasi yang lainnya.
3.
Kurang
cocok untuk aplikasi server dan game.
II.4.
JavaOS : Tak tergantung platform.
Pencipta Java, Sun Microsystems juga membuat sistem
operasi Java yang disebut JavaOS. Jalur pengembangan JavaOS terbagi dalam
beberapa cabang : Ada JavaOS untuk customer, yaitu sebuah sistem operasi untuk
televisi, Web-Phones, dan komputer saku (palmtop). Di sisi lain
Sun mengembangkan dan memasarkan JavaOS for Business bersama IBM. JavaOS bukan
pengganti sistem operasi biasa utuh, melainkan lebih tepat disebut sebagai
sebuah lingkungan (pengembangan) bagi perusahaan. Pendahulu JavaOS for Business
adalah JavaOS for NC. Konsep ini dibuat untuk Thin Clients, yang dapat
beroperasi tanpa harddisk. Konsekuensinya : Yang ingin menggunakan JavaOS
membutuhkan Windows NT untuk booting.
Dengan versi business-nya JavaOS dioptimalkan bagi
platform industri yang terbuka. Dengan demikian perusahaan dapat melakukan
perawatan dan mengelola aplikasi web dan Java secara sentral melalui server.
Softwarenya tak perlu diinstalasikan pada setiap komputer klien.
Menurut keterangan Sun Microsystems, untuk platform
Java tersedia lebih dari 1200 aplikasi komersial. JavaOS-Runtime yang tak
tergantung platform dan kernel khususnya membentuk kedua lapisan utama sistem
operasi. Komponen penting Runtime adalah Java Virtual Machine.
Data JavaOS for Business 2.1.
Platform : Pentium dan
lainnya.
Arsitektur : 32 hingga 128 bit
(tergantung pada platform).
Kernel : Microkernel.
RAM : 128
bit.
Harddisk : Remote dari
NT-server.
Sistem
file : Tidak
ada.
Keuntungan :
1.
Dapat
beroperasi tanpa harddisk.
2.
Cocok
untuk pengembangan bisnis untuk tekhnologi informasi. Seperti : televisi, dll.
3.
Software
tak perlu diinstalasikan pada setiap komputer klien.
4.
Perawatan
dan pengelolaan aplikasi web dan Java secara sentral melalui server jaringan.
5.
JavaOS-Runtime
yang tak tergantung platform dan kernel khususnya mebentuk kedua lapisan utama
sistem operasi.
6.
Lingkungan
pengembangan untuk perusahaan yang tak tergantung platform.
Kelemahan :
1.
JavaOS
ternyata bukan sistem operasi biasa yang utuh.
2.
Thin Clients dapat
beroperasi asal membutuhkan Windows NT untuk booting.
3.
Nampaknya
tidak cocok untuk para pengguna PC.
4.
Hampir
tidak mempunyai aplikasi standar.
II.5. Sistem UNIX Komersial : Database Profesional.
Dapat diandalkan, aman, mahal dan terikat
pada hardware tertentu, merupakan atribut sistem operasi Unix komersial seperti
Solaris dan SCO-Unix. Unix komersial untuk PC ini hanya terdapat pada Solaris
dari Sun dan UnixWare dari SCO (Santa Cruz Operation, Inc.). Bidang aplikasi
utama adalah server Intranet dan database.
Unix mempunyai sejarah yang panjang dan terkenal dengan stabilitas
sistem yang sangat stabil dan mempunyai kinerja yang lebih baik pada beberapa
bidang dibanding Windows NT, tetapi pangsa pasar Unix komersial ini mulai
menghilang. Sebab pangsa pasar yang mulai menghilang diakibatkan harga sistem
operasi ini mahal dan kecepatan inovasi Linux yang lama kelamaan mendesak
sistem Unix komersial. Para produsen yang bersangkutan telah mencoba berreaksi
pada tekanan pasar. Contoh saja ialah Solaris 7 untuk pribadi dapat dipesan
dengan haraga 35 dollar langsung dari Amerika. Pada SCO, Anda bahkan dapat
memilih UnixWare 7 atau OpenServer 5.0.5 dan memesannya secara online. Namun
dalam kemampuan multiuser keduanya tak sebaik versi komersial.
Untuk Solaris dan SCO tersedia Linux Emulator untuk menjalankan
program Linux, yaitu ELF dan a.out yang tersedia di internet (http://www.ugcs.caltech.edu/-steven/lrxrun). Dan mulai UnixWare 7.1
disertakan sebuah emulator. Instalasi Solaris untuk CPU Intel cukup mudah :
Anda hanya membutuhkan 2 buah partisi kosong. Boot-manager Solaris
diinstalasikan kemudian, bila belum ada. Anda dapat memilih 2 cara instalasi :
Interkatif seperti biasa atau berbasis web-browser. Pengenalan hardware
berlangsung otomatis dan memberikan hasil yang lumayan. Pembuatan partisi
sebaiknya agak rumit, karena interaksinya sama sekali lain dengan FDISK
umumnya. Routine instalasi SCO UnixWare lebih maju dibandingkan Solaris,
tapi tak dapat langsung menemukan banyak network card.
Kini produsen seperti Sun dan SCO
menawarkan sistem operasinya secara (hampir) cuma-cuma sebagai versi
perkenalan. Jadi yang ingin mencobanya suatu hari pada waktu bekerja wajib
untuk membayarnya. Selain itu software yang gratis diyakini bisa meningkatkan
penyebaran dan membantu menemukan bug dengan lebih cepat.
Tetapi
para "pejuang" software gratis menolak politik lisensi ini. Mereka mengkritik,
bahwa softwarenya tetap terikat lisensi, dan tidak boleh dicopy secara bebas. Dibanding
Linux, driver hardware-nya juga kurang menyenangkan.
Data Solaris 7 (Unix) berikut beserta
keuntungan dan kelemahannya.
Platform : Intel,
SPARC, UltraSPARC.
Arsitektur : 32-bit
(Intel), 64-bit (UltraSPARC).
Kernel : monolithic.
RAM : minimal 32 MB.
Kapasitas
harddisk : mulai
500 MB.
Sistem
file sendiri : UFS.
Sistem
file lain : FAT, FAT32, ISO9660.
Keuntungan :
- Sistem file stabil untuk database, server Internet, Intranet, file-server, Internet-client, pengembangan Java.
- Stabilitas yang terkenal dan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan Windows NT.
- Telah tersedia sistem operasi Unix versi "hampir" gratis.
Kelemahan :
- Harga sistem operasi komersial yang mahal.
- Kecepatan inovasi Linux lama kelamaan mendesak sistem Unix komersial.
- Penawaran sistem operasi Unix versi "hampir" gratis tak sebaik sistem operasi Unix komersial.
- Driver hardware yang kurang menyenangkan pada versi "hampir" gratisnya.
- Sedikit software untuk kantor.
- Belum cocok untuk Desktop.
Data SCO UnixWare 7.0.1 berikut
beserta keuntungan dan kelemahannya.
Platform : Intel.
Arsitektur : 32-bit,
64-bit sedang disiapkan.
Kernel : monolithic.
RAM : 32 MB.
Kapasitas harddisk : 0,5 - 1 GB.
Sistem file sendiri : VxFS (Veritas File System), bfs (boot file
system).
Sistem file lain : s5, ufs, sfs (secure file system), FAT, ISO 9660.
Keuntungan :
- Sistem file stabil untuk database, server Internet, Intranet, file server, Internet-client, pengembangan Java.
- Routine instalasi SCO UnixWare lebih maju dibandingkan Solaris.
- Menyediakan juga versi "hampir" gratis seperti Solaris.
Kelemahan :
1. Harga sistem operasi
komersial mahal.
2. Kecepatan inovasi Linux
lama kelamaan mendesak sistem Unix komersial.
3. Penawaran sistem operasi
Unix versi "hampir" gratis tak sebaik sistem operasi Unix komersial.
4. Driver hardware yang
kurang menyenangkan pada versi "hampir" gratisnya.
5. Sedikit software untuk
kantor.
6. Belum cocok untuk
Desktop.
II.6. FreeBSD dan NetBSD : Unix "Gratis" untuk Favorit
ISP.
Konsep awal sistem operasi Unix yang
dikembangkan 1968 masih ditemukan dalam banyak versi modern, misalnya FreeBSD
dan NetBSD. Sebagian besar kernel Unix ditulis dalam bahasa pemrograman C dan
karenanya dapat dipindahkan ke platform hardware lainnya dengan sedikit upaya.
Sistem file disusun secara hirarkis dengan direktori, sedang hardware dikontak
melalui interface simbolik. Beberapa perusahaan dan organisasi
mengluarkan sistem operasi Unix sebagai turunan atau sering juga disebut derivate.
Cabang utama keluarga Unix adalah BSD-Unix
(Berkeley Software Distribution). Pada tahun 1990 dari situ muncul
"cabang" Net/2, yang kenudian menjadi 386BSD 0.1. Sebelum 386BSD
mencapai versi 0.1, NetBSD dan FreeBSD memisahkan diri. Tahun 1994 dalam NetBSD
dan FreeBSD masuk jalur BSD yang semula (kini sebagai versi baru 4.4 BSD-Lite).
Untuk pemilik PC yang ingin menghemat, pilihan pertama adalah
FreeBSD (http://www.freebsd.org). Pilihan keduaNetBSD
1.3.3 (http://www.netbsd.org). FreeBSD kompatibel secara binari dengan
SCO-Unix, BSDI, NetBSD, Linux dan 386BSD.
Secara teoritis, ini berarti program sistem
operasi-sistem operasi tersebut dapat digunakan pada FreeBSD. Sayangnya FreeBSD
tidak dapat digunakan pada mikrokanal lama PC IBM. Yang lebih buruk lagi
adalah ia juga tak mendukung ISA Plug and play card. Sebagai
tampilan
grafis bisa digunakan Xfree86 versi 3.3.3, dengan desktop manager seperti KDE,
GNOME, AfterStep dan WindowMaker. Pada beberapa tes benchmark yang
dilakukan , FreeBSD dapat berjalan lebih cepat daripada Linux dalam beberapa
bagian, misalnya sebagai server NFS (Network File System adalah protokol
file-server yang umum antara sesama sistem operasi Unix).
Sistem operasi server yang bagus
dengan masa depan tidak jelas.
Jika dibandingkan dengan Linux, maka masalah yang ada
pada FreeBSD dan NetBSD adalah kecilnya basis developer dan pemakai yang
mencari bug/kesalahan program. Selain itu, hampir tidak ada aplikasi komersial
untuk BSD yang gratis. Sebagai server database dan sistem operasi desktop, masa
depan sistem operasi ini tidak jelas, termasuk untuk masa depan. Secara
prinsip, turunan BSD yang berasal dari software gratis ini setidaknya sama
baiknya dengan Linux dalam kebanyakan aplikasi server. Itu sebabnya kenapa cukup
banyak ISP (Internet Service Provider) yang menggunakan BSD. Hanya saja dukungan
hardwarenya tidak luas. Karena kurangnya developer dan pemakai serta dukungan
hardware, keluarga Unix yang gratis ini tak bisa menandingi perkembangan Linux
yang demikian cepat.
Data FreeBSD 3.1 berikut beserta
keuntungan dan kelemahannya.
Platform : Intel,
Alpha eksperimental.
Arsitektur : 32-Bit
(Intel), 64-Bit (UltraSPARC).
Kernel : monolithic.
RAM : 32 MB.
Kapasitas
harddisk : 150 -
350 MB.
Sistem
file sendiri : ufs.
Sistem
file lain : FAT, SO9660, NTFS, FAT, ISO9660, NTFS.
Keuntungan :
- Sistem file stabil untuk database, server Internet, Intranet, file-server, Intranet-client, pengembangan Java.
- FreeBSD dapat berjalan lebih cepat daripada Linux dalam beberapa bagian, misalnya sebagai server NFS.
- Termasuk sistem operasi yang hemat karena versi gratisnya.
- Secara prinsip BSD sama baiknya dengan Linux dalam aplikasi server.
Kelemahan :
1.
Sedikit
software untuk kantor apalagi versi gratisnya.
2.
FreeBSD
tidak dapat digunakan pada mikrokanal lama PC IBM.
3.
FreeBSD
tidak dapat mendukung ISA-plug-and-play-card.
4.
Kecilnya
basis developer dan pemakai yang mencari bug/keasalahan program.
5.
FreeBSD
tak bisa menandingi perkembangan Linux yang cepat karena kurangnya developer
dan pemakai serta dukungan hardware.
6.
Belum
jelas masa depannya untuk server database dan sistem operasi desktop.
II.7.
Linux : Sistem Operasi Semua.
Pada tahun 1991 seorang hacker handal berkebangsaan
Finlandia yang bernama Linus Benedict Torvalds mengembangkan sebuah sistem UNIX
yang bisa diimplementasikan di komputer setingkat PC yang dikenal dengan nama
Linux dengan tujuan memasyarakatkan UNIX. Linux adalah open source OS
berlesensi GPL (GNUGeneral Public Lisence) yang mana pendistribusian dan
pengembangannya bisa dilakukan secara bebas dengan mengikutkan kode program
asal sebagai turunannya.
Dalam kondisi sulit seperti sekarang ini, maka OS
seperti Linux, FreeBSD, dll merupakan suatu alternatif yang tepat untuk
digunakan. Ia menyediakan sistem operasi secara cuma-cuma melalui Internet dan
ia tak mengira akan menimbulkan "keributan". Dulu pemakai masih
membutuhkan sebuah sistem operasi lainnya (Minix) untuk dapat menggunakan
Linux.
Pada tahun 1992, terjadi diskusi menarik yang terkenal
dengan tema "Linux is obsolete" antara Andy Tanenbaum, seorang
profesor ilmu komputer di Free University of Amsterdamp, yang juga merupakan
pembuat utama sistem operasi Minix, dengan Linus
Trovalds tentang kernel monolithic dan microkernel. Diskusi
"Linux is obsolete" tersebut dapat dibaca di alamat http://www.swappy.osc.de/kde/www/food/linux_is_obsolete.html. Sebenarnya Linux hanya merupakan sebuah kernel dari
sebuah sistem PC-UNIX yang mengatur semua program-program baik aplikasi maupun
aksesori yang mengikutinya. Kernel adalah sebuah program yang mengatur kontrol
bermacam-macam hardware atau distribusi file-file yang diperlukan. Dengan
demikian kernel bisa juga dianggap sebagai "jantung"-nya operating
sistem.
Linux bekerja dengan sebuah kernel monolithic. Sebuah
kelompok kerja di Dresden melakukan percobaan implementasi microkernel yang
dinamakan proyek "Fiasco". Informasi lengkap mengenai Fiasco
kernel ini bisa anda lihat di Internet pada alamat http://os.inf.tu-dresden.de/fiasco/overview.html. Jika dibandingkan
dengan MS-Windows9x, maka kernel identik dengan filefile .DLL yang berada dalam
direktoris system. Untuk menghubungkan kernel dengan user, maka diperlukan
beberapa program interface-nya. Program-program tersebut antara lain adalah:
Network tool, User command, X-Window, dll. Namun di dalam MS-Windows9x kernel
tersebut terenkripsi sehingga bukan merupakan open source seperti Linux
dan juga bukan merupakan operating system yang berlisensi GPL.
Linus Trovald sendiri tak pernah meragukan
bahwa Linux akan memantapkan sebagai dirinya sebagai sistem operasi server.
Kenyataan membuktikan bahwa para pengguna web server lebih memilih turunan Unix
yang gratis ini. Di level perusahaan, penggunaan Linux sebagai firewall atau
web server meningkat secara drastis. Salah satu alasannya adalah tingkat
kestabilannya yang sangat baik. Server Linux biasanya dapat difungsikan ratusan
hari tanpa booting atau uptime. Bila dihentikan, biasanya karena adanya
pemasangan komponen hardware baru atau mengupdate kernel. Oleh karenanya Linux
sangat cocok sebagai sistem operasi untuk server. Selain itu juga sangat murah.
Selain murah, distribusi Linux juga dapat digunakan pada beberapa server
sekaligus tanpa melanggar aturan lisensi. Kecuali program database komersial,
program server untuk Linux juga tersedia gratis. Contoh : Samba untuk file server,
Apache untuk web-server, dst. Tidak ada pembatasan jumlah pengguna (client)
oleh lisensi, baik pada Linux maupun program server. Persyaratan tekhnis dapat
diatasi dengan penggunaan hardware yang lebih baik.
Tanpa dukungan para produsen hardware dan software,
sistem operasi apapun tidak akan bisa berkembang, termasuk Linux. Tetapi
perusahaan software terkemuka telah membuat aplikasi untuk Linux, sebut saja
Oracle, Informix, Sybase, IBM, Inprise (dulu Borland) dan Software AG.
Penggunaannya sebagai sistem operasi
desktop.
Persaingan antar sistem operasi bukan hanya ditentukan
pada tingkat pasar server tetapi pada tingkat pemakaian pada meja kerja di
kantor dan di rumah. Kriteria untuk pemilihan sistem operasi untuk server tak
sama dengan untuk PC desktop. Selain banyaknya fungsi dan harga, instalasi
dalam bahasa negara pemakai yang bersangkutan, perawatan, paket Office,
program-program yang ditawarkan, dan game, pengoperasian yang mudah dan
intuitif juga tidak kalah pentingnya.
Di masa lalu Linux masih memiliki kelemahan dalam
hal-hal tersebut. Tetapi kini kelemahan tersebut telah dikurangi dan diramalkan
akan lenyap seluruhnya. Para produsen distribusi Linux selalu memperbaiki
instalasinya dari versi ke versi dengan tujuan menyingkirkan hambatan-hambatan
bagi pemakai. Kernel Linux sendiri dapat mengenali banyak komponen hardware
secara otomatis, sehingga pemakai tidak mutalk memerlukan pengetahuan mengenai
alamat I/O atau Interrupts untuk instalasi.
Menyangkut paket Office juga sudah ada perbaikan.
Selain software klasik untuk Unix, yaitu Applix, sudah ada Star Office5 dan
WordPerfect 8 dari Corel, yang diberikan gratis bagi pemakai pribadi. Perbaikan
juga sedang dilakukan pada paket Office yang terintegrasi, Koffice for KDE.
Namun prosesnya masih dalam tahap pengembangan yang relatif dini. Program-program
populer yang mapan juga semakin banyak banyak tersedia untuk Linux, misalnya :
Acrobat Reader, program CAD Varcon, ARCAD, dan Mathematica. Kelebihannya
sering terletak pada konfigurasi yang beragam, dimana dengan sistem modul dari
aplikasi dan tools dapat diciptakan lingkungan aplikasi sesuai dengan keinginan.
Tampilan grafis KDE
nyaman digunakan.
Desktop manager standar untuk tampilan
grafis Linux Xfree86 disebut Fvwm cukup rumit dioperasikan. Sebaliknya
KDE (K Desktop Environment) versi 1.1.1 lebih menyerupai Windows 98.
Fungsi drag and drop, request HTTP dan FTP dalam jendela dimungkinkan.
Selain itu aplikasi untuk KDE sudah banyak tersedia dan akan terus bertambah.
Cukup mudah membuat program aplikasi KDE, karena KDE berbasis pada QT milik
perusahaan Troll Tech dari Norwegia. Sejak ada proyek KDE, lisensinya sebagai
software gratis dipertentangkan. QT untuk Linux adalah software gratis, tetapi
terikat lisensi Troll Tech. Sedangkan untuk platform lain, QT tidak gratis.
Karena itu beberapa distributor seperti Redhat dan Debian tidak mau mengedarkan
KDE secara resmi. Tapi mulai versi 2.0 mendatang, Troll akan memasukan QT ke
bawah lisensi Open Source. Langkah ini tentunya
menguntungkan bagi penyebaran KDE.
Alternatif lainnya bila anda kurang
berminat adalah GNOME (GNU Network Object Model Environment) di alamat http://www.gnome.org. Walaupun tak
"sematang" KDE, namun sejak awal dikonsep sebagai software gratis.
Kernel utama 2.2:
Milestone yang penting.
Dimulai munculnya versi kernel 2.2
yang ditunggu-tunggu, dan kemudian 2.2.0 lalu 3 hari kemudian diikuti versi
2.2.1 sebagai bug fix. Tidak lama kemudian versi berikutnya, yaitu 2.2.2
sudah beredar dan kini telah mencapai versi 2.2.10 (stabel version).
Perkembangan versi baru yang demikian cepat menunjukkan bahwa versi 2.2 merupakan
sebuah milestone yang penting. Meskipun tidak mudah, tapi mengupgrade kernel
menguntungkan karena banyak penambahan baru-penambahan baru. Apalagi dengan
kernel 2.2 yang menambahkan
beberapa fungsi-fungsi baru seperti : pada Prosesor mendukung
prosesor non-Intel, multi prosesor lebih efektif dan Power Management
bahkan mendukung platform 64-bit. Dan fungsi-fungsi baru yang lainnya.
Data Linux 2.2.10 berikut beserta
dengan keuntungan dan kelemahannya.
Platform : Intel,
PowerPC, Alpha, Motorola 68K, SPARC, UltraSPARC, ARM, MIPS.
Arsitektur : 32-bit,
64-bit, pada UltraSPARC dan Alpha.
RAM : 8 MB.
Kapasitas
harddisk : 200-600
MB.
Sistem
file sendiri : Ext2.
Sistem
file lain : FAT, FAT32, ISO9660, NTFS, HPFS, HFS, UFS, SYSV, Minix.
Kernel : monolihic.
Keuntungan :
- Basis yang fleksibel untuk Internet client, server Internet/Intranet, File server, database, jaringan dan kantor-kantor.
- Sistem operasi yang sangat stabil setara dengan Unix komersial seperti server Linux dapat difungsikan ratusan hari tanpa booting atau uptime.
- Pendistribusian gratis tanpa terikat lisensi sehingga membuat Linux sebagai sistem operasi termurah dan terbaik.
- Sangat cocok juga untuk penggunaan pada tingkat PC/Desktop.
- Perkembangan kernel yang demikian cepat dan tambahan fungsi-fungsi baru.
- Banyaknya produsen software besar yang menawarkan aplikasi Linux dengan gratis seperti : Netscape, Corel, IBM, dll.
- Banyak pilihan desktop manager dari standar seperti Linux Xfree86 sampai GNOME.
- Aplikasi-aplikasi kantor yang cukup banyak.
- Source code terbuka dan lengkap membuat user dapat mengembangkan sendiri sesuai dengan lingkungannya.
Kelemahan :
1.
Instalasinya masih cukup rumit dibandingkan dengan Windows.
2.
Aplikasi untuk game masih sedikit.
0 komentar:
Posting Komentar