BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sedangkan bentuk desain penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest control Group Design. Menurut sugiyono (2012:113) mengatakan bahwa “ dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol”. Sehingga  Penelitian ini melibatkan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diberi perlakuan berbeda. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan yaitu pembelajaran matematika melalui strategi pembelajaran ekspositori sedangkan pada kelas kontrol diberi perlakuan yaitu pembelajaran matematika melalui pembelajaran konvensional.
Desain Penelitian
Kelas                    Pretes              Perlakuan        Postes
Eksperimen          Y1                               X                   Y2
Kontrol                 Y1                                -                    Y2
Keterangan :
Y1 = Tes awal (pretes) yang diberikan pada kelas kontrol dan eksperimen
Y2 =   Tes akhir (postes) yang diberikan pada kelas kontrol dan eksperimen
X  =   Perlakuan pada kelas eksperimen yaitu pembelajaran   matematika dengan pembelajaran ekspositori
B.       Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Mitra Inalum Tanjung Gading yang beralamat di Jl. Beringin No. 1 Tanjung Gading. Penelitian ini diperkirakan akan dilakukan di semester genap pada bulan april tahun pembelajaran 2013/2014 selama dua kali pertemuan. Penelitian awal dilakukan observasi disekolah tersebut oleh peneliti. Penelitiani selanjutnya akan diberi materi menggunakan model penguasaan konsep.
Tebel 3.1
 Waktu Pelaksanaan Pembuatan Proposal
No.
Jenis Penelitian
Bulan/Minggu
Desember
Januari
Februari
Maret
April
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1.
Pengumpulan Data




















2.
Pengajuan Judul




















3.
Bimbingan Proposal




















4.
Acc proposal




















5.
Seminar Proposal




















6.
Perbaikan Proposal




















7.
Pembuatan Instrumen




















8.
Penelitian






















C.      Populasi dan Sampel Penelitian
1.      Populasi Penelitian
Menurut Arikunto (2010 : 173) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Disamping itu dapat juga diartikan populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya dapat diduga. Berdasarkan pendapat diatas maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII di SMA MITRA INALUM yang berjumlah 6 kelas.
Tabel 3. 2
Jumlah Populasi Kelas VIII SMA MITRA INALUM
  NO
Kelas
Jumlah Siswa
1
VIII-1
42 siswa
2
VIII-2
43 siswa
3
VIII-3
45 siswa
4
VIII-4
44 siswa
5
VIII-5
44 siswa
6
VIII-6
46 siswa
        Jumlah
264 siswa


2.    Sampel Penelitian
Menurut Arikunto (2010: 174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.         Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan teknik random sampling secara acak sehingga terpilih SMA Mitra Inalum Tanjung Gading sebagai sampel dalam penelitian ini, kemudian menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan random sampling secara acak kelas sehingga terpilih kelas VIII-3 yang berjumlah 45 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-2 yang berjumlah 43 siswa sebagai kelas kontrol.

D.      Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek mengamatan penelitian, sehingga  disebut variabel penelitian itu sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu : variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya variabel terikat. Sehingga yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran model penguasaan konsep. Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat  karena adanya variabel bebas. Maka yang menjadi yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah Keefektifan belajar matematika.
E.       Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk menghimpun data-data yang diperlukan dalam penelitian adalah dengan melakukan teknik mengumpulan data sebagai berikut :
1.    Tes
Adapun tes yang diberikan adalah tes tertulis berbentuk uraian kepada siswa sebanyak 5 pertanyaan.
a)      Uji Validitas
Untuk menentukan uji validitas tes, penulis dengan menggunakan rumus kolerasi produk-momen memakai angka kasar (row score), yang dikemukakan oleh sugiono (2012 : 255).
Dimana :
rxy = Koefesien kolerasi antara variabel X dan Y
N  = Jumlah subjek (tes)
X  = Nomor soal (butir soal)
Y  = Total skor
Dalam hal ini nilai rxy diartikan sebagai uji validitas, sehingga kriterianya yaitu :
Tabel 3.3
 Kriteria Validitas Instrumen Tes
Interval Nilai  rxy
Interpretasi
0,80 < rxy<1,00
Sangat tinggi
0,60 <rxy< 0,80
Tinggi
0,40 < rxy< 0,60
Cukup
0,20 < rxy< 0,40
Rendah
0,00 < rxy< 0,20
Sangat rendah
rxy ≤ 0,00
tidak valid
                     Arikunto(2011:75)                                                                              


b)      Uji Realibilitas
Untuk menguji realibilitas tes, penulis menggunakan rumus alpha yang dikmukakan oleh sugiono (2012 : 186).
Dimana :
r11 = Koefesien realibilitas tes keseluruhan
n   = Banyak butir soal
pi   = Proporsi banyak subjek yang menjawab benar pada butir soal ke-i
qi   = Proporsi banyak subjek yang menjawab salah pada butir soal ke-i
     = Varians skor total
Dalam hal ini nilai r11 diartikan sebagai uji realibilitas, sehingga koefesien realibilitas yaitu :
Tabel 3.4
Klasifikasi koefisien Reliabiliitas
Koefisien Nilai r
Interpretasi
0,80 < r11<1,00
Sangat tinggi
0,60 < r11< 0,80
Tinggi
0,40 <r11< 0,60
Cukup
0,20 < r11< 0,40
Rendah
0,00 <r11< 0,20
Sangat rendah
                                                                                 
c)      Tingkat Kesukaran Soal
Untuk menentukan tingkat kesukaran soal digunakan rumus sebagi berikut:
Dimana :
TK = Tingkat kesukaran
SA = jumlah skor kelompok atas
SB = jumlah skor kelompok bawah
IA = jumlah skor ideal kelompok atas
IB = jumlah skor ideal kelompok bawah
Dengan Klasifikasi tingkat kesukaran soal yang paling banyak digunakan adalah :
Tabel 3.5
Klasifikasi tingkat kesukaran soal
Interval
Interpretasi
TK = 0,00
Soal terlalu sukar
0,00 < TK ≤ 0,30
Soal sukar
0,30 < TK ≤ 0,70
Soal sedang
0,70 < TK ≤ 1,00
Soal mudah
TK = 0,00
Soal terlalu mudah
                                                                     
d)   Daya Pembeda Soal
Menurut Arikunto (2011, 211) menyatakan bahwa Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Rumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda soal adalah:
                                            (Arikunto, 2011: 213-214).
Dimana:
J = Jumlah peserta tes
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 3.6
 Kriteria Daya Pembeda Instrumen Tes
Interval Daya Pembeda
Interpretasi
DP 0,00
Sangat Jelek
0,00 < DP 0,20
Jelek
0,20 < DP  0,40
Cukup
0,40 < DP
Baik
0,70 < DP  1,00
Sangat Baik
                                                                             Sundayana (2010:78)
2.      Angket
Angket adalah memberikan pertanyaan-pertanyaan terstruktur dan terinci terhadap informan yang terlibat langsung  dalam perstiwa/keadaan yang di teliiti serta yang memiliki tujuan sebagai alat pengumpulan data, data tentang sikap siswa teerhadap pembelajaran disekolah.
F.       Teknik Analisis Data
Tahap-tahap  analisis data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Memberikan skor  jawaban  siswa dari hasil pretes maupun postes sesuai  dengan  kunci  jawaban  serta menggunakan sistem penskoran.
  2. Mencari nilai rata-rata dan simpangan baku dari kedua kelompok.
  • Untuk mencari nilai rata-rata hitung setiap variabel dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sudjana (2005 : 67) adalah sebagai berikut:
  • Untuk menentukan simpangan baku (deviasi standar) masing-masing dan dengan menentukan rumus yang dikemukakan oleh Sugiono (2011: 57)
3.    Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya.
Hipotesis:
H0 : hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran melalui strategi pembelajaran tidak lebih baik dibanding dengan siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan konvensional.
Ha : hasil belajar matematika siswa yang memperoleh pembelajaran melalui stategi pembelajaran ekspositori lebih baik dibanding dengan siswa yang memperoleh pembelajaran melalui pendekatan biasa.
4.    Menentukan Gain Ternormalisasi.
Data yang diperoleh dari hasil pretes dan postes untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Skor yang diperoleh dari hasil tes siswa sebelum dan sesudah belajar dengan strategi pembelajaran ekspositori dianalisa dengan cara membandingkan dengan skor siswa yang diperoleh dari hasil tes siswa sebelum dan setelah belajar dengan pendekatan pembelajaran biasa. Besarnya peningkatan sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus gain ternormalisasi (normalized gain), yang dikembangkan oleh Hake sebagai berikut:
Tebal 3.7
Kriteria indeks gain Ternormalisasi
Interval nilai gain
Kriteria
g > 0,7
Tinggi
0,3 < g ≤ 0,7
Sedang
≤ 0,3
Rendah

5.    Mengetes normalitas sebaran data kedua kelompok sampel
Untuk mengetahui apakah variabel X dan variabel Y berdistribusi atau tidak dilakukan normalitas, sehingga digunakan uji lilliefors karena datanya merupakan jenis data nomial dengan langkang-langkah sebagai berikut :
a)    Membuat table sebagai perhitungan.
b)   Dengan menggunakan rumus
Dimana :
                   S = Simpangan baku
c)    Menghitung peluang F ( zi ) = P ( z ≤ zi )
d)   Menghitung proporsi yang lebih kecil atau sama denga zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S (zi) , maka :  
e)    Menghitung selisih F (zi) – S (zi) dengan menentukan harga mutlaknya.
f)    Harga mutlaknyayang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih yang diperoleh, sebutlah harga itu L0 bandingkan dengan Lt (a, n) dengan syarat sampel dari populasi yang berdistribusi normal jika L0 ≤ Lt (a, n) (Sudjana, 2005 : 466).
6.    Jika kedua kelompok sampel berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan menguji homogenitas kedua varians. Untuk melihat kedua kelas yang diuji memiliki kemampuan dasar yang sama terlebih dahulu di uji kesamaan variansnya. Untuk menguji kesamaan varians digunaka uji F sebagai berikut:
Ho : s12 = s22         kedua populasi mempunyai varians yang sama.
Ha : s12 ¹ s22            kedua populasi mempunyai varians yang berbeda. (Sudjana, 2005:250)
                                      Sugiyono(2011:140)
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :
Jika  maka Ho diterima
Jika  maka Ho ditolak
Dimana  didapat dari daftar distribusi F dengan peluang , sedangkan derajat kebebasan dan  masing-masing sesuai dengan dk pembilang = dan dk penyebut = pembilang dan taraf nyata .
a.         Jika menghasilkan varians yang homogennitas maka dilanjutkan dengan uji t
Untuk mencari uji t maka menggunakan rumus sebagai berikut:
            Dan                    
Dengan:
      = nilai rata-rata siswa kelompok eksperimen
     = nilai rata-rata siswa kelompok kontrol
     = jumlah siswa kelompok eksperimen
     = jumlah siswa kelompok kontrol
     = varians kelompok eksperimen
     = varians kelompok kontrol
     = simpangan gabungan                          
Kriteria pengujiannya H0 diterima jika thitung  > ttabel.  ttabel  = t(1-α) dan derajat kebebasan dk = n – 1.
b.    Jika menghasilkan varians yang tidak homogen maka dilanjutkan dengan uji
Menggunakan rumus uji  dalam penelitian jika data hasil penelitian diketahui sebaran datanya berdistribusi normal tetapi mempunyai varian yang tidak homogen maka dapat menentukan nilai   dengan menggunaka rumus
Dengan:
      = nilai rata-rata siswa kelompok eksperimen
     = nilai rata-rata siswa kelompok kontrol
     = jumlah siswa kelompok eksperimen
     = jumlah siswa kelompok kontrol
     = varians kelompok eksperimen
     = varians kelompok kontrol
7.    Jika kedua kelompok atau salah satu kelompok sampel tidak berdistribusi normal maka di lanjutkan dengan uji mann whitney.
Untuk menghitung nilai statistik uji Mann-Whitney, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Dimana:
U  = Nilai uji Mann-Whitney
N1= sampel 1
N2= sampel 2
Ri = Ranking ukuran sampel

1 komentar: