BAB III
METODE PENELITIAN 
A. Pendekatan Penelitian
            Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan asosiatif. Pendekatan asosiatif adalah pendekatan dengan tujuan menganalisis permasalahan hubungan dua variabel atau lebih untuk mengetahui hubungan atau pengaruh dengan variabel lainnya. (Azuar Juliadi, 2013, hal 89).

B. Definisi Operasional
            Menurut Sugiyono (2007, hal 19) dalam bukunya menyatakan variabel adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
            Penelitian menggunakan beberapa variabel yang terdiri dari variabel independen (profitabilitas) dan variabel dependen (struktur modal). Masing-masing variabel penelitian secara operasional dapat didefenisikan sebagai berikut :

1. Variabel Terikat ( Dependent Variable )
            Variabel terikat adalah tipe variabel yang dapat dijelaskan atau dipengaruhi variabel lain. Variabel terikat (Y) yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio (DER), diformulasikan sebagai berikut :
amily:� _ e 0� @ ";letter-spacing:.1pt'>1.      Ada pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap Debt to Equity Ratio (DER) pada perusahaan otomotif yang terdaftar pada BEI.

2.      Ada pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Debt to Equity Ratio (DER) pada perusahaan otomotif yang terdaftar pada BEI.

3.      Ada pengaruh Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) secara bersama-sama terhadap Debt to Equity Ratio (DER) pada perusahaan otomotif yang terdaftar pada BEI.


2. Variabel Bebas ( Independent Variable )
            Variabel bebas atau variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas (X) yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Return On Assets (ROA)
            Variabel bebas (X1) yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Assets (ROA), yaitu rasio perbandingan antara laba setelah biaya bunga dan pajak (laba bersih) dengan total aktiva perusahaan yang diukur dalam satuan rasio (%), diformulasikan sebagai berikut :
b. Return On Equity (ROE)
            Variabel bebas (X2) yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Equity (ROE), yaitu rasio perbandingan antara laba setelah biaya bunga dan pajak (laba bersih) dengan total ekuitas yang diukur dalam satuan rasio (%), diformulasikan sebagai berikut :
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui situs resmi BEI yaitu www.IDX.co.id, khususnya pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar pada periode 2008-2011. Penelitian ini dimulai dari bulan Desember 2013 sampai dengan bulan April 2014.

Tabel III. 1
Skedul Penelitian Penulis

No
Kegiatan
Pelaksanaan
Desember
Januari
Februari
Maret
April
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Riset Pendahuluan




















2
Tabulasi Data Penelitian




















3
Penetapan Masalah




















4
Pengumpulan Data




















5
Pengolahan Data




















6
Analisis Data




















7
Penyusunan Skripsi






















D. Populasi dan Sampel
1.      Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2007, hal 115) menyatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terjadi atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2011, yaitu sebanyak 12 perusahaan.

2.      Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2007, hal 115) menyatakan populasi adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel  dalam penelitian ini menggunakan teknik penarikan sampel Purposive Sampling teknik menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu. Jenis metode ini termasuk dalam metode penarikan sampel dengan Non Probability Sampling yaitu metode pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Hanya elemen populasi yang memenuhi kriteria tertentu dari penelitian ini saja yang bisa menjadikan sampel penelitian.
Penulis memilih sampel berdasarkan penelitian terhadap karakteristik sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel III.2
Kriteri Penarikan Sampel Penelitian
No.
Kriteria
Jumlah
1
Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
12
2
Perusahaan Otomotif yang laporan keuangannya tidak mengalami kerugian
8
3
Perusahaan Otomotif yang listing dan aktif setiap tahunnya di Bursa Efek Indonesia dari Periode 2008 sampai dengan 2012
12

Berdasarkan karakteristik penarikan sampel di atas, maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 8 perusahaan Otomotif. Adapun sampel-sampel penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel III.3
Sampel Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
No
Kode emiten
Nama perusahaan
1
ASII
Astra International Tbk.
2
AUTO
Astra Otoparts Tbk.
3
GJTL
Gajah Tunggal Tbk.
4
IMAS
Indomobil Sukses International Tbk.
5
INDS
Indospring Tbk.
6
LPIN
Multi Prima Sejahtera Tbk.
7
PRAS
Prima Alloy Steel Universal Tbk.
8
SMSM
Selamat Sempurna Tbk.
Sumber : Bursa Efek Indonesia (2008 – 2011).



E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakam penulis dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder. Sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder yang diperoleh dengan mengambil data-data yang berasal dari publikasi Bursa Efek Indonesia melalui situs resmi www.IDX.co.id, yaitu laporan keuangan Perusahaan Otomotif.

F. Teknik Analisis Data
            Teknik analisis data ini merupakan jawaban dari rumusan masalah yang akan meneliti apakah masing-masing variabel bebas (Return On Assets / ROA dan Return On Equity / ROE ) tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat (Debt to Equity Ratio / DER) baik secara parsial maupun simultan. Berikut adalah teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini.
1.  Metode Regresi Linier Berganda
            Regresi adalah satu metode untuk menentukan hubungan sebab akibat antara satu variabel dengan variabel-variabel yang lain. Dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda untuk menentukan hubungan sebab akibat antara variabel bebas / X1 (Return On Assets / ROA) terhadap variabel terikat / Y (Debt to Equity Ratio / DER), variabel bebas / X2 (Return On Equity/ROE) terhadap variabel terikat/y (Debt to Equity Ratio / DER). 
 Secara umum model regresi ini dapat ditulis sebagai berikut :
Y = a + 1 X1 + 2 X2 + e
(Sugiyono, 2007 hal. 277)
Dimana :
Y      = Perputaran Struktur Modal
a       = Y bila x1 dan x2 = 0
β       = Angka arah koefisien regresi
x1     = Return On Assets
x2     = Return On Equity
e       = Standar error
            Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda, agar diperoleh perkiraan yang efisien dan tidak biasa maka perlu dilakukan pengujian asumsi klasik. Pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi adanya penyimpangan asumsi klasik pada regresi berganda. Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi untuk bisa menggunakan regresi berganda, yaitu sebagai berikut :
a.        Uji Normalitas
Imam Ghozali (2005, hal 110), untuk mengetahui tidak normal atau apakah di dalam model regresi, variabel X1, X2, dan variabel Y atau keduanya berdistribusi normal maka digunakan uji normalitas. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan :

1)        Uji Kolmogorov Smirnov
Uji ini bertujuan agar dalam penelitian ini dapat mengetahui berdistribusi normal atau tidaknya antar variabel independen dengan variabel dependen ataupun keduanya.
H0 : Data residual berdistribusi normal
Ha : Data residual tidak berdistribusi normal
 Maka ketentuan untuk uji kolmogorov Smirnov ini adalah sebagai berikut :
a)      Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05 (α = 5%, tingkat signifikan) maka data berdistribusi normal.
b)      Asymp. Sig (2-tailed) < 0,05 (α = 5%, tingkat signifikan) maka data berdistribusi tidak normal.

b. Uji Multikolinearitas
            Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas, dengan ketentuan :
1.      Bila VIF > 10 maka terdapat masalah multikolinearitas yang serius.
2.      Bila VIF < 10 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas yang serius.

c. Uji Heterokedastisitas
            Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.
            Cara mendetaksi ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitasnya dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan SPRED dimana sumbu Y adalah yang telah diprediksi dan sumbu X residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di standardized. Dasar analisis heterokedastisitas, sebagai berikut :
1)        Jika ada pola tertentu, seperti titik yang membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
2)        Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar di atas dan bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak heterokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi                       
            Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode ke t dengan kesalahan pada periode t-1(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Modal regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi.
            Cara mengidentifikasi autokorelasi adalah dengan melihat nilai Durbin Waston (D-W), yaitu :
1)      Jika nilai D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif
2)      Jika nilai D-W di bawah -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi
3)      Jika nilai D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
3. Uji  Hipotesis
a.      Secara Parsial (Uji-t)
            Uji statistik t dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas (X) secara individual mempunyai hubungan yang signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (Y).
Untuk menguji signifikan hubungan, digunakan rumus uji statistik t (Sugiyono, 2007 hal 250) sebagai berikut :
Dimana :
t     = nilai t hitung
r     = koefisien korelasi
n    = jumlah sampel
Tahap – tahap :       
a.       Bentuk Pengujian
H0 : rs = 0, artinya tidak terdapat hubungan signifikan antara variabel                    bebas (X) dengan variabel terikat (Y).
Ha  :  rs  ≠ 0, artinya terdapat hubungan signifikan antara variabel bebas (X)    dengan variabel terikat (Y).
b.      Kriteria Pengambilan Keputusan
H0 diterima jika –ttabel < thitung ≤ ttabel, pada α = 5%, df = n-k
Ha ditolak jika :
1)      thitung > ttabel
2)      thitung < -ttabel
Pengujian Hipotesis :
Gambar III.1 Kriteria Pengujian Hipotesis

b.      Uji Simultan Signifikan (Uji F)
            Uji F atau juga disebut juga dengan uji signifikasi serentak dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari variabel bebas yaitu thitung X1 dan X2 untuk dapat atau mampu menjelaskan tingkah laku atau keragaman variabel tidak bebas Y. Uji F juga dimaksudkan untuk mengetahui apakah semua variabel memiliki koefisien regresi sama dengan nol. Nilai Fhitung di tentukan dengan rumus sebagai berikut :

(Sugiono, 2007, hal 257 ).

Keterangan :
Fh     = Nilai F hitung
R      = Koefisien korelasi ganda
k       = Jumlah variabel independen
n       = Jumlah anggota sampel

a)      Bentuk pengujiannya adalah :
H0  : β  = 0, artinya tidak ada pengaruh antara Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) dengan Debt to Equity Ratio (DER) .
H1  : β  ≠ 0, artinya ada pengaruh antara Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) dengan Debt to Equity Ratio (DER) .
b)      Kriteria Pengujian :
1)       Tolak H0 apabila Fhitung > Ftabel atau -Fhitung < -Ftabel
2)       Terima Ha apabila Fhitung ≤ Ftabel atau -Fhitung  > - Ftabel

4. Koefisien Determinasi (R-Square)
            Nilai R-Square adalah untuk melihat bagaimana variasi nilai variabel terikat dipengaruhi oleh variasi nilai variabel bebas.
D = R2 x 100%
Keterangan :
D         =   Determinasi
R         =   Nilai Korelasi Berganda
100%  =   Persentase kontribusi

0 komentar:

Posting Komentar