BAB II
LANDASAN TEORITIS 
A.           Kerangka Teoritis
1.             Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses yang ditandai adanya perubahan pada diri sesorang. Perubahan sebagai proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti pengetahuan pemahaman dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan kebiasan serta perubahan aspek-aspek yang lain pada individu. Dalam arti luas Sardiman (2010: 20) mengemukakan bahwa “belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju keperkembangan pribadi seutuhnya”.
Menurut skiner dalam hardini dan dewi (2011: 4) menyatakan bahwa “belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif”. Belajar juga dipahami sebagai suatu prilaku, pada saat seorang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaiknya, jika tidak belajar responnya menurun.
Menurut Slameto (2010:2) bahwa “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan dalam diri  manusia yang tampak dalam perubahan tingkah laku dengan serangkaiankegiatan yang dilakukan dalam rangka untuk mencapai sesuatu yang diinginkan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

2.             Pengertian Penguasaan Konsep
a.      Pengertian Konsep
Konsep  merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu objek. Melalui konsep, diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikiran dengan menggunakan satu istilah. Seperti yang diungkapkan Nasution (2008: 161) yang mengungkapkan bahwa “bila seseorang dapat menghadapi benda atau peristiwa sebagai suatu kelompok, golongan, kelas, atau kategori, maka ia telah belajar konsep”.
Dipertegaskan oleh dengan Soedjadi (2000: 14) yang menyatakan bahwa “konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau dengan rangkaian kata”.
Pengertian konsep dalam matematika juga diungkapkan oleh Bahri (2008: 30) bahwa “ konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep maupun mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan dalam golongan tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam bentuk representasi mental tak beraga. Konsep sendiri pun dapat dilambangkan dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa)”.
Dari pengertian konsep yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa konsep adalah ide abstrak untuk mengklasifikasi objek-objek yang biasanya dinyatakan dalam suatu istilah kemudian dituangkan kedalam contoh dan bukan contoh, sehingga seseorang dapat mengerti suatu konsep dengan jelas. Dengan menguasai konsep seseorang dapat menggolongkan dunia sekitarnya menurut konsep itu.
Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, pristiwa, atau fenomenal lainnya.
b.                 Pengertian Penguasaan Konsep
Annihiprabowo (2010: 1) konsep belajar yang dibangun dalam motivasi pembelajaran adalah berlandaskan pada bagaimana seharusnya anak belajar dan apa yang seharusnya dipelajari anak. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara berulang akan memperkuat konsep pengetahuan maupun keterampilan yang dikuasainya sehingga mencapai kematangan dan siap menjadi dasar bagi pengembangan kemampuan yang lebih tinggi. Jadi kesimpulan diatas konsep merupakan paduan untuk mengaktifkan siswa belajar, berlatih dengan peristiwa pengajaran, seperti mendapat perhatian siswa, menerangkan pengantar kembali prasyaratan belajar, penyajian bahan rangsangan, mempersiapkan bimbingan belajar dan lain-lain penerapannya tergantung pada gurunya.
Siswa yang telah disebut belajar, seperti penjelasan diatas merupakan cerminan dari penguasaan konsep pada materi yang baru disampaikan. Namun untuk menilai kepahaman materi atau penguasaan konsep siswa tidak dapat hanya dilakukan sepintas. Penguasaan konsep yang dimaksud merupakan longtern memory  yang dituangkan dalam bentuk jawaban atas pertanyaan untuk beberapa waktu kedepan.
Dalam penilaian ini didefenisikan siswa yang telah menguasai konsep matematika adalah siswa yang berhasil menyelesaikan masalah yang disajikan dalam post test. Siswa yang berhasil menyelesaikan masalah saya anggap telah memahami materi yang saya berikan dalam pembelajaran. Namun, kendala mengenai permasalahan tersebut masih tetap ada. Kejujuran siswa dan sistem kerja kelompok sangat mempengaruhi hasil yang diberikan. Jika hal ini akan terjadi, maka kriteria penguasaan konsep siswa dapat memecahkan masalah dan memudahkan siswa untuk dapat mempelajari konsep-konsep yang lain sehingga hasil belajar dapat optimal.
Kemampuan seseorang menguasai suatu materi pembelajaran bila diurutkan dari tingkat terendah hingga yang tertinggi adalah sebagai berikut:
  1. Pengetahuan
  2. Pemahaman
  3. Penerapan atau aplikasi
  4. Analisis
  5. Sintetsis
  6. Evaluasi

Sementara itu tujuan khusus pengajaran matematika diSMA adalah agar siswa memiliki kemampuan yang dapat digunakan melalui kegiatan matematika sebagai bekal untuk melanjutkan kependidikan selanjutnya serta mempunyai keterampilan matematika sebagai peningkatan dan perluasan dari matematika sekolah menengah atas untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan mampu mengembangkan cara berfikir yang logis , kreatif, kritis, sistematis, cermat dan disiplin, bertanggung jawab serta memiliki keperibadian yang baik serta keterampilan untuk menyelesaikan persoalan dalam kehidupan sehari-hari.
c.                  Model Penguasaan Konsep
Suherman dkk. (2001: 6) menyatakan bahwa model dalam kaitannya dengan pembelajaran (matematika) adalah siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh guru, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar dan tujuan yang berupa hasil bisa tercapai secara optimal. Model pembelajaran yang dilakukan biasanya dibuat secara tertulis, mulai dari penelaahan kurikulum, membuat program pengajaran satu smester atau satu tahun, dan menyusun rencana pembelajaran. Soedjadi dalam Widdiharto (2004:3) menyebutkan bahwa strategi pembelajaran yang diharapkan. Untuk mengubah keadaan itu dapat dilakukan lebih dari satu metode dan satu metode biasa dilakukan lebih dari satu teknik.
Model penguasaan konsep belajar matematika menurut Heruman (2007: 23) memiliki langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut : (1) penanaman konsep, (2) pemahaman konsep, (3) pembinaan konsep. Berdasarkan langkah-langkah ini diuraikan sebagai berikut:
1)      Penanaman konsep yaitu pembelajaran suatu konsep baru matematika, ketika siswa belum pernah mempelajari konseo tersebut. Pembelajaran penanaman konsep dasar merupakan konsep dasar jembatan yang harus dapat menghubungkan kemampuan kognitif siswa yang konkret dengan konseo baru matematika yang abstrak. Dalam kegiatan pembelajaran konsep dasar ini, media atau alat peraga diharapkan dapat digunakan untuk membantu kemampuan pola pikir siswa.
2)      Pemahaman konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep matematika. Pemahaman konsep terdiri atas dua pengertian. Pertama, merupakan kelanjutan dari pembelajaran pemahaman konsep dilakukan pada pertemuan. Sedangkan kedua, pembelajaran pemahaman konsep dilakukan pada pertemuan yang berbeda, tetapi masih merupakan lanjutan dari penanaman konsep. Pada pertemuan tersebut, penanaman konsep dianggap sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, dismester atau kelas sebelumnya.
3)      Pembinaan keterampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep pemahaman konsep. Pembelajaran pembinaan keterampilan bertujuan agar siswa lebih trampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika. Seperti halnya pada pemahaman konsep, pembinaan keterampilan juga terdiri atas dua pengertian. Pertama, merupakan kelanjutan dari pembelajaran penanaman konsep dan pemahaman konsep dalam satu pertemuan. Sedangkan kedua, pembelajaran pembinaan keterampilan dilakukan pada pertemuan yang berbeda, tetapi masih merupakan lanjutan dari penanaman dan pemahaman konsep. Pada pertemuan tersebut. Penanaman dan pemahaman konsep dianggap sudah disampaiakn pada pertemuan sebelumnya, disemester atau kelas sebelumnya.
d.                 Hal-hal yang mempengaruhi penguasaan konsep
Prinsip-prinsip yang mempengaruhi penguasaan konsep:
  1. Tekanan pada sifat-sifat konsepPrinsip : memperhatikan permasalahan dan perbedaan antara benda-benda, sifat-sifat dan pristiwa-pristiwa adalah penting untuk mengadakan klasifikasi
  2. Kembangkanlah terminologi yang tepat untuk konsep-konsep, sifat-sifat dan contoh-contoh.Prinsip: memperoleh nama-nama konsep, sifat-sifat dan contoh-contoh akan memudahkan dalam mulai mempelajari konsep-konsep.
  3. Tunjukanlah hakikat konsep dengan menggunakan macam-macam cara untuk menerangkan konsep tersebut.Prinsip : mengenal dasar-dasar pengetian dan struktur konsep yang harus dipelajari, memudahkan mempelajari konsep tersebut.
  4. Susunlah dengan sebaik-baiknya urutan contoh-contoh konsepPrinsip: pengenalan sifat-sifat dan aturan-aturan yang membatasi konsep.
  5. Berilah dorongan dan bimbinglah siswa-siswa untuk melakukan penemuan sendiri.Prinsip: menyimpulkan sendiri suatu konsep secara induktif atau deduktif memerlukan pembatasan sifat-sifat dan aturan-aturan, ingatan akan informasi, dan penilaian informasi.  

3.                  Pengertian Kemampuan Belajar Matematika
Menurut Daryanto (2010 : 203) kemampuan adalah prilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan seasuai dengan kondisi yang diharapkan kompetisi mengacu kepada kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan. Menurut Answer (2002 : 203) kemampuan adalah kuasa sanggup melakukan sesuatu atau dikatakan kemampuan melalui suatu aktifitas. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya tergantung pada diri siswa itu sendiri, sebab kemampuan itu merupakan kecakapan seseorang dalam melakukan sesuatu atau sering dikatakan kepandaian. Begitu juga hasil kemampuan belajar atau keterampilan akibat dari proses perubahan tingkat laku individu secara keseluruan melalui interaksi dengan lingkungan.
            Dalam hal ini ranah yang akan diamatin dalam proses pembelajaran didalam kelas adalah ranah kognitif, dalam ranah kognitif terdapat empat jenjang proses berpikir, yaitu :
1.                  Pengetahuan (C1) adalah kemampuan seseorang untuk mengingat kan kembali atau mengenali kembali tentang nama, istilah, rumus-rumus dan sebagainya.
2.                  Pemahaman (C2) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu itu diketahui dan diingat.
3.                  Penerapan (C3) adalah kemampuan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide, rumus-rumus, teori-teori, dan sebagainya dalam situasi yang baru dan kongkret.
4.                  Analisis (C4) adalah kemampuan seseorang untuk merincikan atau menguraikan suatu bahan dan keadaan menurut bagian-bagian yang kecil dan mampu memahami hubungan diantara bagian-bagian.
B.            Kerangka Konseptual
Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pengajaran diantaranya adalah  model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Dalam pemilihan strategi pembelajaran, guru hendaknya lebih selektif. Karena pemilihan model pembelajaran yang tidak tepat justru dapat menghambat tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan model Penguasaan Konsep dalam mengajarsiswa akan memiliki pengetahuan dan pemahaman yang tinggi karena disetiap garis penghubung terdapat konsep-konsep yang bisa lebih memudahkan dalam pemahaman tersebut.
Dengan menggunakan model Penguasaan Konsep dalam mengajarkan siswa akan lebih mempunyai Stock Of Knowledge atau pengetahuan yang cukup karena rangkaian proses pembelajarannya yang menuntut keefektifan dalam membaca, mengaplikasikan konsep-konsep matematika.

C.           Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir tersebut, maka hipotesis yang muncul dalam penelitian ini adalah : peningkatan kemampuan pembelajaran matematika dengan menggunakan model penguasaan konsep lebih baik dari pada kemampuan belajar matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

0 komentar:

Posting Komentar