BAB
1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu;
sehat dan sempurna, tumbuh dengan panjang 48-50 cm
dengan berat badan 2750-4000
gram), lahir spontan
dengan janin letak memanjang dan
presentasi belakang kepala, yang disusul
dengan pengeluaran plasenta dan seluruh proses kelahiran itu berlangsung
dalam 14
jam pada primipara
dan 7 jam pada multipara, tanpa tindakan
atau pertolongan buatan dan tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Wiknjosastro, 2006)
Seksio
sesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut
dan dinding rahim (Ashari, 2010). Seksio Sesarea tampaknya makin jadi
pilihan,meskipun tidak ada anjuran medis. Selain hari dan jam kelahiran bisa diatur,
ibu pun tidak perlu meneran. Hanya berbaring dan bayipun keluar. Rasa nyerinya
juga tidak separah persalinan normal,karena ibu dibuis local atau total. Tidak
heran,angka seksio sesarea di dunia terus meningkat. Data rumah-rumah sakit
swasta di kota besar seperti Bandung mencatat
angka sekitar 30 samapai 80% (Zahra,
2010).
Pertolongan seksio sesarea merupakan tindakan
dengan tujuan untuk meyelamatkan ibu maupun bayi. Bahaya infeksi setelah
operasi persalinan masih tetap mengancam sehingga perawatan setalah operasi
memerlukan perhatian untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian. Kehamilan
yang mempuyai resiko tingga sekitar 3 sampai 4% dan selebihnya merupakan kehamilan
dengan resiko rendah (Manuaba, 2010)
WHO
(World Health Organization) mengatakan
bahwa seharusnya operasi sesarea hanya digunakan untuk menangani 10-15%
persalinan. Menurut Ummuyahya( 2010) Pada
tahun-tahun belakangan ini jumlah seksio
sesarea di Negara-negara Eropa, seperti Inggris telah melambung
tinggi,di beberapa daerah di Inggris 50% dari kelahiran dilakukan dengan seksio
sesarea. Dan laporan dari wilayah Kartanaka Utara India bahwa seksio sesarea
dalam tahun 2002 meningkat 30% dari seluruh persalinan. Saat ini seksio sesarea
menjadi sering dilakukan kerana berbagai alasan. Dalam 20 tahun terakhir angka
seksio sesarea meningkat pesat. Operasi ini kadang-kadang terlalu sering dilakukan
sehingga para kritikus meyebutkan sebagai Panacea (obat mujarab). Semakin
modern alat penunjang kesehatan,semakin baik obat-obat terutama antibiotik dan
tingginya tuntunan terhadap dokter,menunjang meningkatnya angka seksio sesarea
di seluruh dunia (Ummuyahya, 2010).
Di
Indonesia angka kejadian seksio sesarea sekitar 30% di tahun 2002. Di RSCM
Jakarta,sebagai rumah sakit pusat rujukan,mempuyai angka beberapa rata-rata
41,2% dengan 18% dengan jumlah keseluruhan 592 kasus seksio sesarea diantaranya
adalah kasus seksio sesarea elektif. 1,3-4% di RSUP Malalyang Manado,tahun 2001
terdapat 489 kasus,tahun 2002 ada 556 kasus dan tahun 2003 terdapat 493 kasus.
Menurut statistic tentang 3509 kasus seksio sesarea yang disusun oleh Peel dan
Chamberlain (1988) indikasi seksio sesarea adalah: disproporasi hanin-panggul
21%,gawat janin 14%,bekas seksio sesarea 11% kelainan letak 10%,incoordinaste
uterine action 9% preeclampsia dan hipertensi 7% ( Tanod, 2011).
Di
Rumah sakit Pendidikan/ pusat Rujukan Dr. Hasansadikin Bandung pada periode
2001-2005 adalah 9,1 % dengan angka kematian berkisar 26-46 per 1000 operasi
sesarea, peyebab umumnya morbiditas pada kelaharin sesarea adalah infeksi, perdaharan
dan perlukaan saluran kencing dan wanita
yang menjalani operasi sesarea 80% lebih besar kemungkinannya untuk kembali masuk
rumah sakit,sedang ibu yang melahirkan lewat vagina yang dengan dibantu, 30%
kemungkinannya mengalami masalah yang membutuhkan masalah perawatan rumah sakit
(Tadda, 2008).
Di Rumah Sakit Pringadi Medan sendiri pada
periode 2001-2005, jumlah persalinan sesar adalah 8,7% dengn kasus 870 seksio
sesarea dan dengan angka kematian
berkisar 1000 operasi sesar (Sumarleni, 2007).
Berdasarkan hal ini,maka penulis merasa
tertarik untuk melakukan penelitian tentang
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Peyebab
Seksio Sesarea pada Ibu Bersalin Di
Rumah Sakit Pirngadi Medan
1.2. Perumusan Masalah
Dengan
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perumusan masalah dalam penelitian
ini adalah bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Peyebab
Seksio Sesarea pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1.
Tujuan
Umum
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Peyebab Seksio
Sesarea Pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan
1.3.2. Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang peyebab seksio sesarea pada ibu bersalin berdasarkan umur di Rumah Sakit Pirngadi Medan
- Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang peyebab seksio sesarea pada ibu bersalin berdasarkan Pendidikan di Rumah Sakit Pirngadi Medan
- Untuk mengetahi tingkat pengetahuan ibu tentang peyebab seksio sesarea pada ibu bersalin berdasarkan paritas di Rumah Sakit Pingadi Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi
Mahasiswa
Meningkatkan
wawasan dan pegetahuan mahasiswa tentang tingkat pengetahuan ibu tentang
peyebab persalinan seksio sesarea di Poltekkes Dr.Rusdi Medan
1.4.2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagaian
bahan refrensi di perpustakaan Poltekkes DR.Rusdi Medan, sebagai bahan masukan
materi perkulihan khususnya perkuliahan Maternitas di Poltekkes Dr.Rusdi Medan.
1.4.3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Sebagai
bahan referensi dalam melakukan penelitian yang dapat menjadi sumber informasi
bagi riset atau penelitian selanjutnya dengan variabel yang lebih luas untuk
Mahasiswa/i Poltekkses Dr.Rusdi Medan
>>>>>>selanjutnya klik di bawah<<<<<<<
0 komentar:
Posting Komentar