TINJAUAN PUSTAKA
A.
Deskripsi
kasus
1. Definisi
Spondyloartrosis cervical adalah
kondisi dimana terjadi perubahan degenerative antara sendi intervertebralis
antara corpus dan discus. Spondyloartrosis merupakan bagian dari osteoarthritis
yang juga dapat menghasilkan perubahan degenerative pada sendi-sendi synovial
sehingga dapat terjadi pada sendi-sendi apophi seal tulang belakang. secara
klinis kedua perubahan degenerative tersebut terjadi secara bersamaan (hamdy,
2010).
Spondyloartrosis
cervical merupakan suatu kondisi proses degenerasi pada discus intervertebralis
dan jaringan pengikat persendian antara ruas-ruas tulang belakang.(irfan,2012)
2. Anatomi Dan Fungsional
a.
Tulang
Columna vertebralis merupakan poros
tulang rangka tubuh yang memungkinkan untuk bergerak. Terdapat 33 columna
vertebralis, meliputi 7 columna vertebralis cervical, 12 columna vertebralis
thoracal, 5 columna vertebralis lumbal, 5 columna vertebralis sacral, dan 4
columna vertebralis coccyx. vertebra sacral dan coccygeal menyatu menjadi sacrum-coccyx
pada umur 20-25 tahun. columna vertebralis juga membentuk saluran untuk spinal
cord. Spinal cord merupakan sruktur yang sangat sensitive dan penting karena menghubungkan
otak dan system saraf ferifer:
b.
Os Vertebra
Tulang vertebra mempunyai suatu
bentuk tertentu tapi bukan merupakan suatu tiang yang lurus melainkan membentuk
suatu lengkungan yang cembung kebelakang dan cembung kedepan pada bidang
sagital. Yaitu kiyposois thorakalis dan sacralis sertalordosis cervical dan
lumbal. selain itu juga ada scoliosis yang melengkung kesamping dalam bidang
frontal. columna vertebralis membentuk sruktur dasar batang badan yang terderi
dari 32-33 ruas vertebra dan terbagi menjadui : 7 vertebra cervicalis, 12
vertebra thorakalis, 5 vertebra lumbalis, 5 vertebra sacralis, 3-4 coccygealis.
c.
Os Cervical
Cervical spine terdiri dari atas 7
vertebra dan 8 saraf cranial. Fungsi utama leher adalah menghubungkan leher
dengan tubuh stabilitas kepala tergantung 7 buah vertebra cervical. Hubungan
antara vertebra cervical melalui suatu susunan persendian yang cukup rumit.
Gerakan dimungkinkan karena adanya berbagai persendian. Facet joint yang ada di
posterior memegang peranan penting.
persendian tersebut terdiri dari :
- atlanto ocsipitalis ( C0-C1)Merupakan sendi synovial jenis ovoid yang di bentuk inferior artikula face atlas. Gerak utama fleksi-ekstensi sehingga dikenal sebagai yes joint.
- atlanto axialis (C1-C2)Merupakan sendi synovial jenis sendi putar dibentuk oleh atlas arcdengan dens dimana gerak utamanya rotasi kiri kanan, sehingga dikenal sebagai no joint.
- Intervertebral joint(C2-C7)
Gerakan
ke segala arah, dengan gerakan dominan seperti fleksi ekstensi dan lateral
fleksi.
1.
Ligamen
Ligamen merupakan jaringan ikat yang
berbentuk seperti tali atau pita yang berfungsi sebagai penghubung
tulang-tulang dan menstabilkan sendi. Ligament yang memperkuat cervical, antara
lain:
a)
Ligamentum longitudinal anterior dimulai
dari tulang occipital atau
tuberkulum
anterius atlas berjalan turun kebawah anterior terhadap permukaan corpus
vertebra sampai kesacrum. ligagamen tersebut semakin melebar kekaudal dan
seslalu terikat erat daengan corpus vertebra, tetapi tidak pada discus
intervertebralis. Ligament longitudinal anterior yang kuat menghubungkan bagian
depan corpus.
b)
Ligamen longitudinal posterior berasal
dari tulang occipital dabn berjalan
kebawah
sepanjang permukaan belakang corpus vertebra dan berakhir di sacrum. Ligament
ini terikat erat pada discusintervertebralis dan merupakan ligament yang lebih
lemah tapi sensitive terutama terhadap rangsang nyeri dan berfungsi untuk
membatasi gerakan utama pada gerakan fleksi-ekstensi dan melidungi discus
interverteralis.
c)
Ligamen flavum merupakan ligament
vertebralis yang paling lentur terbentang
luas
secara segmental antara arcus vertebra. ligamentum flanvum membatasi sebelah
medial dan sisi dorsal foramen intervertebralis. Walaupun dalam keadaan
istirahat ini teteap tegang.sewaktu fleksi columna vertebra ligament ini
menjadi lebih terenggang dan membantu columna vertebralis kembali dalam sikap
tegak.
d)
Ligamen nuchea terbentang dari crista
occypitalis externa sampai processus
spinosus
vertebra cervicali. pada posisi sagital memungkinkan tempat melekatnya
otot-otot dan terus kebawah pada daerah cervical sebagai ligamentum interspinal
dan ligament supraspina.
e)
Ligamentum intertranversum dan
interspinal merupakan jaringan ikat yang
pendek
diantara processus taranversus.
f)
Ligamen interspinal merupakan ligament
vertebralis yang kuat dan dimulai
processus
spinosus verterbra cervicalis ketujuh dan terbentang sampai sejauh sacrum dan
menhghubungkan vertebra dan sacrum
2.
Corpus
Corpus dapat dibedakan beberapa
daratan yaitu :
- Facies ventralis convek dari arah kanan ke kiri, akan tetapi concave daricranial dan caudal
- Facies dorsalnya concave
- Diantara facies superior dan facies inferior terdapat bangunan seperti tulangrawan yang disebut discus intervertebralis
3.
Arcus
Arcus merupakan lengkungan simetris
disebelah kanan dan kiri. Arcus berpangkal pada arcus untuk menuju kearah
dorsal. Pangkalnya disebut radiks arcus vertebralis.
Disebelah
belakang kedua lengkung bertemu dilinea mediana, untuk melanjutkan diri sebagai
tonjolan seperti duri yang disebut prosesus spinosus.
Pada batas antara radiks dan arcus
terdapat dua pasang tonjolan yang yang terletak ventrikal yaitu :
a)
sepasang terdapat disebelah cranial
disebut : processus artikularis superior,
yang
mempunyai daratan sendi yang disebut facies articularis superior
b)
sepasang terdapat di daratan caudal disebut
: processus articularis inferior,
dengan
daratan sendinya yang disebut facies articularis inferior pada batas daratan
radiks dan arcus masih ada penonjolan meruncing kearah lateral yang disebut
processus tranversus.
Terdapat
dua macam incisura yang ada disebelah bawah yaitu :
- Di sebelah atas : incisura superior
- Di sebelah bawah : incisura inferior
Incisura tersebut bersama-sama
membentuk suatu lubang yaitu disebut : Foramen intervertebrae. Yang dilalui
oleh saraf Saraf yang berpangkal pada medulla spinalis.
4.
Foramen
Foramen merupakan suatu lubang yang
dibentuk oleh arcus vertebra.vertebra membentuk suatu columna vertebralis, dan
dengan sendirinya membentuk suatu canalis yang disebut dengan canalis
vertebrae. Di dalam columna vertebra di tempati oleh medulla spinalis (sumsum tulang belakang).
5.
Persarafan
Delapan saraf cervical berasal dari
medulla spinalis segmen servical, 7 saraf cervical keluar dari medulla spinalis
diatas vertebra yang bersangkutan, namun saraf cervical ke 8 keluar dari
medulla spinalis di bawah VC7 dan diatas Vth1 serta costa pertama, saraf-saraf
ini member layanan saraf sensorik pada tubuh bagian atas dan bagian eksremitas
superior berdasarkan dermatom. sedangkan layanan motoris
6.
Discus vertebra cervical
Discus intervertebralis adalah
lempengan lempengan kartilago yang berbentuk suatu bantalan diantara dua tulang
belakang.material yang keras dari fibrosa di gabungkan dalam satu kapsul. Bantalan seperti bola di bagian
tengah discus dinamakan nucleus pulposus. Discus pada vertebra cervical lebih
kecil disbanding thoracal dan lumbal terdiri dari nucleus pulposus,annulus
fibrosus, dan 2 cartilaginous end plate. lebih tertutup tulang bila di
bandingkan dengan vertebra yang lain.
7.
Peredaran darah
Sistem
peredaran darah yang merupakan satu jalan untuk memberikan nutrisi pada
jaringan-jaringan yang terdapat disekitar tubuh untuk daerah bahu, system
peredaran darah arteri dan vena yaitiu :
a. sistem
peredaran darah arteri
Peredaran
darah pada leher dimulai dari arcus aorta lalu bercabang di truncus
brachiophalikus menjadi carotis comunis dan subclavi kemudian bercabang menjadi arteri subclavia kemudian
subclavia bercabang menjadi arteri vertebralis dan arteri axillaris dari arteri
vertebralis darah masuk ke arteri vertebralis.
8.
System peredaran darah vena
Sistem peredaran darah vena dibagi
menjadi dua bagian yaitu :
a.
Vena supervikal
Vena ini yang behubung dengan daerah
shoulder yaitu bagian vena chapalica yang berasal dari dorsal processus
stiloideus radii, berjalan ditepi lengan bawah dan setelah sampai di lengan
atas berjalan diluar fascia brachii yang kira-kira tepat pada caput brevis dan
caput longum otot bicep brachi. Setelah sampai dikaudal otot pectoralis mayor,
berjalan di dalam sulcus deltoid pektoralis kemudian berjalan dan bermuara
dalam vena axillaris.
b.
Vena provundus
Vena provundus ini berada daerah
bahu mengikuti arteri-arteri sesuai dengan percabangan arteri yang ada. Adapun
percabangan nya sebagai berikut :
c.
Vena axillaris
Berjalan bersama arteri axillaris merupakan vena terbesar pada vena
yang melewati fossa axillaris, setelah sampai pada margo lateralis pada costa
yang pertama yang di sebut vena subclavia.
d.
Vena
bronchialis
Vena ini mengikuti arteri brachialis
yang kemudian menggabungkan diri pada setiap cabang-cabang yang menyilang dari
otot teres mayor atau otot scapularis, dibagian medial vena ini mengeluarkan
vena brachialis lateral vena axillaris.
3. Patologi
Patologi
merupakan ilmu yang mempelajari sebab-sebab dari suatu penyakit. Dimana patologi
mencakup etiologi, tanda dan gejala, komplikasi, prognosis, gerak dan fungsi,
perubahan patologi.
4. Etiologi
Pada kasus spondyloartrosis cervical
terjadi perubahan discus intervertebralis, pembentukan osteofit paravertebra
dan facet serta perubahan arcus laminalis posterior. Osteofit yang terbentuk
seringkali menonjol kedalam foramen intervertebra dan mengadakan iritasi atau
menekan akar saraf. Ekstensi cervical dapat meningkatkan intensitas rasa nyeri.
perubahan-perubahan ini sering tampak antara VC5-Th1, menyebabkan timbulnya
gejala kaku (stiffness) pada cervical spine bawah dan tidak jarang menimbulkan
hipermobilitas kompensatorik cervical spine atas.
Penyebab
lain yang menimbulkan spondyloartrosis cervical adalah sikap tubuh atau postur
tubuh yang buruk, mengangkat beban yang tidak tepat dan terlalu berat, strees
dan ketegangan yang disebabkan dari duduk untuk jangka waktu yang lama dan
kurangnya berolahraga juga dapat penyebab timbulnya penyakit ini.
5. Perubahan Patologi
Saat mengalami degenerasi discus
mulai menipis karna kemampuannya menyerap air berkurang sehingga terjadi
penurunan kandungan air dan matriks dalam discus menurun. Degenerasi yang
terjadi pada discus menyebabkan fungsi discus sebagai shock ab sorber, yang
kemudian akan menimbul osteofit yang menyebabkan penekanan pada radiks, medulla
spinalis dan ligament yang pada akhirnya timbul nyeri yang menyebabkan
penurunan mobilitas, toleransi jaringan terhadap suatu regangan yang diterima
menurun sehigga tekanan selanjutnya akan oleh facet joint.degenerasi pada facet
joint akan diikuti oleh timbulnya penebalan sub shondral yang kemudiamn terjadi
osteofit yang dapat menyebabkan terjadinya penyempitan pada foramen
intervertebralis. Hal ini akan menyebabkan terjadinya kompresi/penekanan pada
isi foramen intervertebralis ketika gerakan ekstensi, sehingga timbul nyeri yang
pada akhirnyan akan menyebabkan penurunan mobilitas/jaringan terhadap suatu
regangan yang di terima menurun.
Pada uncinat yang memang sebagai
sendi palsu yang terus mengalami friksi dan iritasi terus menerus akan timbul
osteofit juga yang kemudian akan menekan kanalis spinalis sehingga timbul nyeri
dan menurunkan mobilitas/toleransi jaringan terhadap suatu regangan.
Berkurangnya tinggi diskus akan
diikuti pengunduran ligament yang mengakibatkan fungsinya berkurang dan
instabilitas.akibat nya nucleus pulposus dapat berpindah kearah posterior, sehigga
menekan foramen longitudinal posterior menimbulkan nyeri dan menurunkan
mobilitas/toleransi jaringan terhadap suatu regangan
Spasme otot-otot cervical juga dapat
menyebabkan nyeri karena iskemia dari otot tersebut menekan pembuluh darah
sehingga aliran darah akan melambat dan juga terjadi penurunan
mobilitas/toleransi jaringan terhadap suatu regangan. Dari kesemua factor diatas
akan menurunkan lingkup gerak sendi pada servikal. (Irfan, 2012)
6
Tanda dan gejala
a.
Nyeri leher
Gejala utama biasanya berupa nyeri
pada bagian belakang leher atau daerah sekitar nya(M.trapezius) timbulnya nyeri
terjadi secara perlahan-lahan walaupun terkadang timbul mendadak. Rasa nyeri
sendiri biasanya bersifat kronik dan dihubungkan dengan adanya aktifitas yang
berat atau keadaan umum yang menurun. Terkadang rasa nyeri menjalar kebahu atau
lengan atas dan juga bisa mengenai daerah cervical atas yang menyebabkan nyeri
occipital ( Cailliet, 1991).
b. Kaku
leher ( stiffness)
kaku leher dimulai pada pagi hari
dan makin bertambah dengan aktivitas. Gerakan leher menjadi terbatas dan
terkadang disertai dengan krepitasi dan nyeri.
c. Spasme
otot cervical juga dapat menyebabkan iskemia dari otot tersebut
menekan
pembuluh darah sehigga aliran darah akan melambat dan juga terjadi penurunan
mobilitas/toleransi jaringan terhadap suatu regangan. Dari kesemua factor
diatas akan menimbulkan penurunan lingkup gerak sendi pada cervical.
7 Komplikasi
Spondyloartrosis
cervical merupakan penyebab paling umum dari disfungsi saraf tulang belakang
pada orang dewasa yang lebih tua. Pada sejumlah kasus spondyloartrosis cervical
dapat memampatkan satu atau lebih saraf tulang belakang –sebuah kondisi yang
disebut radikulopati cervical. Taji tulang dan penyimpangan lain yang disebabkan
oleh spondyloartrosis cervical juga dapat mengurangi diameter kanal yang saraf
tulang beakang. Ketika saluran spinal menyempit ketitik yang menyebabkan cedera
tulang belakang. Kondisi yang dihasilkan disebut sebagai myelopathy serviks.
Kedua radikulopati servikal dan myelopathy serviks dapat mengakibatkan cacat
permanen.
8 . Prognosis
Prognosis untuk spondyloartrosis
cervical sangat baik bila di tangani sedini mungkin dengan tepat dan intensif.
9. Diagnosa
Untuk menentukan atau menegakkan diagnose pada kondisi spondyloartrosis cervical diperlukan suatu anamnesis yang meliputi pemeriksaan fisik (vital sign, inspeksi, palpasi, pemeriksaan gerak, kemampuan fungsional, dan lingkungan aktivitas), dan pemeriksaan spesifik meliputi: pemeriksaan kekuataan otot,pemeriksaan luas gerak sendi, tes khususnya kompresi, dan pemeriksaan MRI, berdasarkan pemeriksaan tersebut, maka diperoleh diagnose: spondyloartrosis cervical.
Untuk menentukan atau menegakkan diagnose pada kondisi spondyloartrosis cervical diperlukan suatu anamnesis yang meliputi pemeriksaan fisik (vital sign, inspeksi, palpasi, pemeriksaan gerak, kemampuan fungsional, dan lingkungan aktivitas), dan pemeriksaan spesifik meliputi: pemeriksaan kekuataan otot,pemeriksaan luas gerak sendi, tes khususnya kompresi, dan pemeriksaan MRI, berdasarkan pemeriksaan tersebut, maka diperoleh diagnose: spondyloartrosis cervical.
9.
Diagnosa
banding
a.
Hernia nucleus pulposus (HNP)
HNP adalah salah satu akibat dari
trauma yang mengenai diskus intervertebralis. Pada tahap pertama robeknya
annulus fibrosus dan menjebolkan hernia nucleus pulposus ke kanalis vertebralis
berarti bahwa nucleus pulposus menekan pada radiks yang bersama-sama dengan
arteria radikular berada dalam bungkusan dura.
B. Problematika fisioterapi
Permasalahan fisioterapi meliputi
hal-hal yang berhubungan dengan kapsitas fisik dan gangguan fungsional.
Permasalahan kapasitas fisik yang dapat ditemui adalah nyeri pada daerah
leher,spasme dan adanya keterbatasan lingkungan gerak sendi baik aktif maupun
pasif .sedangkan permasalahan kemampuan fungsional dapat di temui adanya
kesulitan seperti melihat keatas dan kebawah.
1.
Impairment
Problematika yang berkaitan dengan
impairment yaitu adanya nyeri yang menyebabkan spasme otot-otot di daerah leher
atau cervical sehingga menyebabkan limitasi gerakan fleksi , ekstensi dan
lateral fleksi. Penurunan kekuatan otot karena kurang aktifitas atau gerakan
,serta penurunan lingkup gerak sendi vertebra karena nyeri. Dan spasme otot ini
timbul karena adanya rasa nyeri yang di rasakan penderita, yang mengakibatkan
otot berkontraksi sehingga mengalami ketegangan. Ketegangan otot terkadang
dirasakan satu sisi.
1. Fungctional
limitation
Fungctional limitation adalah suatu
problem berupa penurunan atau keterbatasan dalam melakukan aktifitas fungsional
yang merupakan akibat dari impairment sehingga penderita cendrung tidak mau
menggerakan leher nya untuk melakukan aktifitas sehari-hari karena rasa nyeri
yang sangat meganggu. Fungsional limitation yang dialami penderita
spondyloartrosis cervical berupa gangguan untuk melihan kiri kanan atas dan
bawah, berdiri dan berjalan lama karena tekanan pada discus intervertebralis
osteofit. Dan timbul gejala-gejala sepertinya timbulnya kekakuan pada leher dan
adanya dan adanya keterbatasan gerak leher.
2. Disability
Disability merupakan ketidak mampuan
dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan pasien yaitu
penderita mengalami kesulitan dalam melakukan aktifitas karena adanya gangguan
keterbatasan gerak pada leher gangguan tersebut antara lain : keterbatasan
gerak dan nyeri pada saat menoleh dan mengangkat bahu. Dan penderita kesulitan
dalam berinteraksi dengan orang lain seperti pada saat berbicara penderita
masih kesulitan untuk menoleh ke kiri dan ke kanan, pada saat berjalan, dan
dari duduk keberdiri.
C.
Teknologi Internvensi Fisioterapi
1. US
( Ultrasound )
Ultrasound terapi merupakan suatu
pengobatan yang menggunakan mekanisme getaran dari gelombang suara dengan
frekuensi lebih dari 20.000Hz atau 20Hz. suara adalah peristiewa getaran
mekanik dengan bentuk gelombang longitudinal yang berjalan melalui medium
tertentu dengan frekuensi variable.berdasarkan frekuensi suara dibagi
menjadi:infrasonic (>20Hz), audiosonik 20-20.000Hz) dan ultrasonic
(>20.00 atau 20KHz).(sujanto,dkk,1998)
Pembagian frekuensi ini hanya
berdasarkan dapat atayu tidak dapat di dengar oleh telinga manusia . pembagian
ini sifatnya subyektif , karena batas pendengaran manusia akan berubah akibat
bertambahnya umur.
Dalam
bidang medis gelombang ultrasonic digunakan untuk :
b.
Diagnosis,misalnya “Doppler Blood
Flow”(Frekuensi 5-10 Hz,intensitas 203 mw/cm) dan pada “endoschopy” pemeriksaan
organ dalam contohnya lambung.
c.
Pembedahan,misalnya penghancuran batu
kandung kemih(frekuensi 0,10 Mhz, intensitas 20 -100w/cm).
d.
Terapeutik disebut juga terapi
Ultrasound (frekuensi 0,7 Mhz -3Mhz , intensitas 0,1-5 w/cm) yang banyak
digunakan fisioterapi dalam rehabilitas (bambang sadono,2000).
1) Efek
Mekanik
Gelombang masuk ke dalam tubuh, maka
efek pertama yang terjadi di dalam tubuh adalah efek mekanik.gelombang US
menimbulkan adanya peregangan dan perapatan dalam jaringan dengan frekuensi
dari US. Oleh karena itu terjadi variasi tekanan sehingga menimbulkan efek
mekanik yang biasa dikenal dengan istilah “micromassage”.
2) Efek
Thermal
Micromassage
pada jaringan akan menimbulkan efek friction yang hangat. Panas yang
ditimbulkan jaringan tidak sama tergantung dari nilai akustik impedance,
pemilihan bentuk gelombang, intensitas yang digunakan dan durasi pengobatan.
Area yang paling banyak mendapatkan panas adalah jaringan interface yaitu
antara kulit dan otot serta periosteum. Hal ini disebabkan oleh adanya
gelombang yang diserap dan dipantulakan. Agar efek panas tidak terlalu dominan
digunakan intermiten ultra sound yang efek terapeutiknya lebih dominan di
bandingkan efek panas.
3) Efek
biologis
Efek biologis yang dihasilkan
merupakan hasil gabungan dari pengaruh mekanik dan thermal
diantaranya,meningkatkan sirkulasi darah,relaksasi otot,meningkatkan regenerasi
jaringan,pengaruh terhadap saraf perifer dan mengurangi rasa nyeri.
e.
Indikasi
dari US adalah keadaan-keadaan post
trauma seperti : Contosio distorsi,luxaxio,fraktur,rheumatoid pada stadium
tidak aktif, kelainan pada sikulasi darah,penyakit-penyakit pada organ dalam
,kelainan pada kulit dan luka terbuka. (Sujatno,dkk,1998)
f.
Kontra indikasi
Kontra indikasi absolid berupa :
mata,jantung,uterus pada wanita hamil,epiphseal plates dan testis, sedangkan
kontra indikasi relative yaitu : post
laminectomi, hilangnya sensibilitas ,endorprothese,tumor,post traumatic,tromboplebitis,varices
septis infalmation dan diabetes militu.(Sujanto,dkk,1998).
Efek thermal Ultra Sound pengaruh
lebih kecil mengingat durasi panas yang diperoleh jaringan hanya selama 1
(satu) menit. Tetapi bila terkonsentrasi pada satu jaringan dapat menimbulkan ‘heat burn’, yaitu bila pada tempat
menonjol atau tranduser statis.
2. Kontra
rileks streching
Contra rileks stretching adalah
suatu teknik terapi latihan khusus yang ditujukan pada otot yang spasme, tegang/memendek
untuk memperoleh pelemasan dan peregangan jaringan otot,teknik ini dilakukan
kontraksi isometric,pada otot sendi bahu diperoleh gerakan minimal sendi bahu
tanpa menimbulkan iritasi noxius dan sekaligus memacu sirkulasi dan proses
metabolism sruktur jaringan sendi,disini akan di peroleh peningkatan kelenturan
jaringan ikat sendi dan nyeri akan berkurang. (Carolyn kisner, 1990).
Pelaksanaan
:
- posisi pasien: tidur telentang atau duduk diatas kursi
- kepala menunduk dan diputar keluar
- kepala menoleh ke kanan dan kekiri dengan hitungan 8 kali
- kepala diarahkan ke atas dan ke bawah
- kepala di putar dari arah kanan ke kiri dan sebaliknya 8 kali putaran.
a. aktif
stretching
yaitu penguluran yang dilakukan
secara aktif oleh pasien sendiri,dan otot-otot pasien dalam keadaan rileks.
b. pasif
stretching
yaitu penguluran yang dilakukan dengan
menggunakan tenaga dari luar atau tenaga dari terapis,sedangkan otot-otot
pasien dalam keadaan rileks.streching merupakan suatu gerakan baik aktif maupun
pasif dimana otot berada dalam posisi mengelur,pada akhir gerakan biasanya
ditahan beberapa hitungan kemudian dilakukan berulang-ulang hingga lebih kurang
8 kali penguluran.Perubahan akan terjadi pada semua jaringan selama
penguluran. Efek penguluran tergantung pada waktu durasi peregangan yang
digunakan. Pembuluh darah akan meregangkan dengan jaringan ikat sekitarnya dan
menahan peregangan yang baik pada individu sehat
Efek
pada spondyloartrosis tergantung pada waktu durasi peregang yang digunakan
pembuluh darah akan meregangkan dengan jaringan ikat disekitarnya dan menahan
peregangan yang baik pada individu sehat.
0 komentar:
Posting Komentar