BAB II
LANDASAN TEORETIS

A.    Kerangka teoritis
Kerangka teoritis merupakan pendukung dalam suatu penelitian. Semua uraian atau pembahasan terhadap permasalahan haruslah didukung dengan teori-teori yang kuat. Oleh sebab itu, kerangka teoritis juga merupakan rancangan teori yang berhubungan dengan hakikat suatu penelitian untuk menjelaskan pengertian variabel-variabel yang akan diteliti.
Sehubungan dengan itu, maka diperlukan ketekunan dalam belajar. Melalui belajar, seseorang akan memperoleh ilmu pengetahuan. Di dalam Islam belajar merupakan suatu kewajiban bagi umat manusia. Dengan belajar, ilmu pengetahuan kita pun bertambah. Dengan bertambahnya ilmu pengetahuan, maka Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan. Hal ini sesuai firman Allah dalam surat Al-Mujadillah 11:
$pkšr'¯»tƒtûïÏ%©!$#(#þqãZtB#uä#sŒÎ)Ÿ@ŠÏ%öNä3s9(#qßs¡¡xÿs?ÎûħÎ=»yfyJø9$#(#qßs|¡øù$$sùËx|¡øÿtƒª!$#öNä3s9(#sŒÎ)urŸs@ŠÏ%(#râà±S$#(#râà±S$$sùÆìsùötƒª!$#tûïÏ%©!$#(#qãZtB#uäöNä3ZÏBtûïÏ%©!$#ur(#qè?ré&zOù=Ïèø9$#;M»y_uyŠ4ª!$#ur$yJÎ/tbqè=yJ÷ès?׎Î7yzÇÊÊÈ
Artinnya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

1.      Pengertian Pengaruh
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2005:849) dinyatakan bahwa “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak,kepercayaan atau perbuatan seseorang”.
Sementara Surakhmad (2002:7) menyatakan bahwa “Pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan gejala dalam yang dapat memberikn perubahan terhadap apa-apa yang ada disekelilingnya”.
Jadi,dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari suatu yang ada di dalam sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada disekitarnya dan dapat mengubah keadaan. 
2.      Pengertian Model pembelajaran Team Quiz
a.       Pengertian Model Pembelajaran Team Quiz
Menurut Istarani (2011:211)  Model Team Quiz atau Quiz kelompok adalah model yang dilakukan guru untuk dapat meningkatkan tanggung jawab belajar peserta didik dalam suasana yang lebih menyenangkan.
Menurut Silberman (2007:49-50) Model Team Quiz dapat meningkatkan kemampuan tanggung jawab peserta didik terhadap apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak menakutkan. Proses belajar mengajar dengan model team quiz mengajak siswa bekerja sama dengan teamnyadalam melakukan diskusi bertanya, menjawab pertanyaan,memberi arahan, mengemukakan pendapat, serta menyampaikan informasi. Kegiatan tersebut akan melatih keterampilan siswa dan juga memperdalam pemahaman konsep siswa.
b.      Kelebihan Model Pembelajaran Team Quiz adalah sebagai berikut:
  1. Adanya kuis akan membuat tertarik anak untuk mengikuti proses pembelajaran.
  2. Melatih siswa untuk dapat membuat kuis secara baik.
  3. Dapat meningkatkan persaingan diantara siswa secara sportif.
  4. Setiap kelompok memiliki tugas masing-masing.
  5. Memacu siswa untuk menjawab pertanyaan secara baik dan benar.
  6. Memperjelas rangkaian materi karena di akhir pelajaran guru memperjelas semua rangkaian pertanyaan yang di anggap perlu untuk dibahas kembali.


c.       Kelemahan Model Pembelajaran Team Quiz adalah sebagai berikut:
  1. Menyusun pertanyaan secara berkualitas merupakan pekerjaan sulit bagi siswa.
  2.  Siswa tidak tahu apa yang yang ingin ditanyakan kepada gurunya.
  3. Pertanyaan yang dibuat adakalanya hanya bersifat sekedar dibuat-buat saja,yang penting ada pertanyaannya daripada tidak bertanya.
  4. Adanya kelompok yang bekerja kurang profesional dalam menjalankan tugas yang diberikan kepadanya.

d.      Langkah-langkah Model Pembelajaran Team Quiz adalah sebagai berikut:
  1. Pilihlah topik yang dapat disampaikan dalam tiga bagian.
  2. Bagilah siswa dalam tiga kelompok,yaitu A,B,dan C.
  3. Sampaikan kepda siswa format penyampaian pelajaran kemudian mulai penyampaian materi. Batasi penyampian materi maksimal 10 menit.
  4. Setelah penyampaian,minta kelompok A menyiapkan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan. Kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk melihat kembali catatan mereka.
  5. Mintalah kepada kelompok A untuk memberi pertanyaan kepada kelompok B. Jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan,lempar pertanyaan tersebut kepada kelompok C.
  6. Kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok C, jika kelompok C tidak dapat menjawab pertanyaan,lempar kepada kelompok B.
  7. Jika tanya jawab selesai,lanjutkan pelajaran kedua dan tunjuk kelompok B untuk menjadi kelompok penanya. Lakukan seperti proses untuk kelompok A.
  8. Setelah kelompok B selesai dengan pertanyaannya,lanjutkan penyampaian materi pembelajaran ketiga dan tunjuk kelompok C sebagai kelompok penanya.
  9. Mengakhiri pelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab dan jelaskan sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru.


3.      Model Pembelajaran Konvensional
a.    Pengertian Model Ceramah
Model ceramah adalah Model yang boleh dikatakan Model tradisional, karena sejak dulu Model ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam proses belajar mengajar. Meski Model ini lebih banyak menuntut keaktifan guru daripada anak didik, tetapi Model ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan pengajaran. Apalagi dalam pendidikan tradisional, seperti dipedesaan yag kekurangan fasilitas.
Djamarah (2006:97) “Model ceramah adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa”. Model ceramah mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan.

b.    Kelebihan dan Kelemahan Model Ceramah
Kelebihan Model ceramah adalah sebagai berikut:
1.      Guru mudah menguasai kelas.
2.      Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas.
3.      Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang banyak.
4.      Mudah mempersiapkan dan memjelaskannya.
5.      Guru mudah menerangkan dengan baik.

Kelemahan Model ceramah adalah sebagai berikut:
1.      Mudah menjadi verbalisme (penertian kata-kata).
2.      Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengarkan) lebih besar menerimanya.
3.      Bila selalu digunakan dan terlalu lama,membosankan.
4.      Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini sukar sekali.
5.      Menyebabkan siswa menjadi pasif.

4.      Pengertian Menyimak Berita
a.       Pengertian Menyimak
Tarigan (2008:28) “Menyimak adalah suatu prosess kegiatan mendengarkan lamabang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikaan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Silalahi (2007:221) “Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengrkan bunyi bahsa dengan penuh pehatian, interpretasi, pemahaman, apresiasi, evaluasi, dan respon”.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa menyimak adalah mendengarkan apa yang diucapkan orang dengan penuh perhatian disertai pemahaman, apresiasi,interprestasi,reaksi dan evaluasi untuk memperoleh pesan,informasi,menangkap isi dan merespon makna yang terkandung didalamnya.
b.      Tujuan Menyimak
            Tujuan menyimak menurut Sutari (2010:22-26)
  1. Mendapatkan fakta, yaitu kegiatan menyimak dengan tujuan memperoleh fakta diantaranya melalui kegiatan membaca, baik melaui majalah, koran, maupun buku-buku. Selain itu, mendapatkan fakta melalui radio, televisi, pertemuan, menyimak ceramah-ceramah, dan sebagainya.
  2. Menganalisis fakta, yaitu proses menaksir kata-kata atau informasi sampai pada tingkat unsur-unsurnya, menaksir sebab-akibat yang terkandung dalam fakta-fakta itu.
  3. Mengevaluasi fakta, yaitu penyimak yang kritis akan mempertanyakan hal-hal mengenai nilai fakta-fakta itu, keakuratan fakta-fakta tersebut. Setelah itu, pada akhirnya penyimak akan memutuskan untuk menerima atau menolak materi simakan itu.
  4. Mendapatkan inspirasi, yaitu kita menyimak bukan untuk mendapatkan fakta saja melainkan untuk memperoleh inspirasi. Kita mendengarkan ceramah atau diskusi ilmiah semata-mata untuk mendapatkan inspirasi atau ilham.
  5. Mendapatkan hiburan, yaitu dalam kehidupan yang serba kompleks ini kita perlu melepaskan diri dari berbagai tekanan, ketegangan, dan kejenuhan. Kita sering menyimak radio, televisi, film layar lebar antara lain untuk memperoleh hiburan dan mendapatkan kesenangan batin. Karena tujuan menyimak di sini untuk menghibur, maka pembicara harus mampu menciptakan suasa gembira dan tenang.

c.       Proses Menyimak
Menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses. Sudah tentu dalam proses ini terdapat tahap-tahap,begitu pula dalam proses meyimak terdapat tahap-tahap antara lain:
  1. Tahap mendengarkan; dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya. Jadi kita masih berada pada tahap hearing.
  2. Tahap memahami; setelah kita memahami makna ada keinginan bagi kita untuk mengerti atau memahami denga baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh sang pembicara, maka sampailah kita pada understanding.
  3. Tahap menginterprestasi; penyimak yang baik,yang cermat dan teliti,belum puas kalau hanya mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara;dia ingin menafsirkan atau menginterprestasikan ide dari setiap butir-butir pendapat yang terdapat dan tersirat dalam ujaran itu;dengan demikian maka sang penyimak telah tiba pada tahap interpreting.
  4. Tahap mengevaluasi; setelah memahami serta dapat menafsir atau menginterprestasikan isi pembicaraan, sang penyimak pun mulailah menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan sang pembicara. Dimana keunggulan dan kelemahan,dimana kebaikan dan kekurangan sang pembicara;maka dengan demikian sudah sampai pada tahap evaluating.
  5. Tahap menaggapai; merupakan tahap terakhir dalam kegiatan meyimak; sang penyimak menyambut,mencamkan,menyerap serta menerima gagasan atau ide yang dikemukakan oleh sang pembicaranya;sang penyimak pun samapailah pada tahap menanggapi (responding).
  6. Tahap-tahap menyimak diatas perlu diperhatikan sebelum pembelajaran menyimak dimulai karena tahap-tahap dalam proses menyimak ini dapat menunjang optimalnya pembelajaran menyimak berita.


5.      Pengertian Berita
Dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Depdikbud 2005:140) “Berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat, kabar, laporan, pemberitahuan atau pengumuman. Sedangkan menurut Djuroto (2003:1) “Berita bersal dari bahasa sansekeeta “Vrit” yang dalam bahasa inggrisnya “Write” yang arti sebenarnya ialah “ada” atau “terjadi”. Ada juga yang menyebutkan “Vritta” artinya “Kejadian atau “yang telah terjadi”. Vrita dalam bahasa Indonesia kemudian menjadi ‘Berita atau Warta’. Benar atau tidak, masuk akal atau tidak.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian berita adalah laporan yang berisi suatu peristiwa atau kejadian penting yang menarik perhatian orang banyak dan berita itu berisi tentang fakta atau sesuatu yang baru dapat dipublikasikan melalui media cetak atau media elektronik.

6.      Aspek 5W+1H Dalam Berita
Menurut Barus (2010:36)  dalam menulis berita digunakan rumus 5W+1 yaitu sebagai berikut:
  1. What (Apa): Artinya, apa yang tengah terjadi. Peristiwa atau kejadian apa yang sedang terjadi dalam berita.
  2. Who (Siapa): Artinya, siapa pelaku kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam berita.
  3. Where (Dimana): Artinya, dimana peristiwa atau kejadian berita yang sedang berlangsung.
  4. When ( Kapan: Artinya, kapan peristiwa atau kejadian berita itu terjadi.
  5. Why (Mengapa): Artinya, mengapa kejadian yang ada dalam berita itu bisa terjadi.
  6. How (Bagaimana): Artinya, bagaimana kejadian yang ada dalam berita itu bisa terjadi.


B.     Kerangka Konseptual
Dalam kerangka teoritis telah dipaparkan sejumlah pendapat ahli yang dijadikan sebagi dasar untuk pmbahasan penelitian. Uraian tersebut menjelaskan hal yang akan menjadi variabel dalam penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran Team Quiz terhadap kemampuan menyimak berita.
Didalam pendidikan tentunya terdapat kegiatan proses belajar mengajar. Dalam melaksanakan kegiatan bellajar mengajar ini senantiasa tidak selalu berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tetapi sering kali mengalami kendala- kendala dan hambatan yang sering  mengganggu kemajuan belajar siswa. Kendala- kendala yang mempengaruhi prestasi belajar siswa ini tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa.
Suatu keberhasilan suatu proses pembelajaran merupakan muara dari seluruh akativitas yang dilakukan oleh guru dan siswa, sehingga dapat diartikan, apapun bentuk kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru, mulai dari merancang pembelajaran, memilih dan menentukan materi ajar, berbagai pendekatan yang dilakukannya, strategi dan model pembelajaran, menentuan teknik evaluasi, semua diarahkan demi tercapainya keberhasilan belajar siswa. Meskipun guru secara sungguh-sungguh telah berupaya merancang sedemikian rupa dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, namun  masalah-masalah belajar tetap saja akan dijumpai oleh seorang guru. Hal ini merupakan pertanda bahwa belajar merupakan kegiatan yang dinamis sehingga guru perlu secara terus-menerus mencermati perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa dikelas.
Menyimak adalah mendengarkan lambang-lambang dilakukan dengan sengaja dengan penuh perhatian dengan penuh pemahaman, apresiasi, interprestasi,  reaksi dan evaluasi untuk memperoleh pesan, informasi, menangkap isi dan merespon makna yang terkandung di dalamnya.
Berita adalah laporan yang berisi suatu peristiwa atau kejadian penting yang menarik perhatian orang banyak dan berita itu berisi tentang fakta atau sesuatu yang baru yang dapat dipublikasikan melalui media cetak atau media elektronik.
Model pembelajaran Team Quiz atau kuis kelompok adalah model dimana seorang guru dapat meningkatkan tanggung jawab belajar peserta didik suasana yang menyenangkan.

C.    Hipotesis Penelitian
Pada setiap penelitian, terdapat hipotesis yang merupakan jawaban sementara sebelum penelitian ini dilaksanakan. Arikunto, (2006:71) “Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.

Berangkat dari pengertian diatas, maka ditarik sebuah kesimpulan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara yang dilakukan oleh peneliti terhadap objek penelitiannya yang berangkat dari kerangka teoritis sebelum melakukan penelitian ke lapangan. Dengan demikian, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah  “Adanya pengaruh Model Time Quiz terhadap kemampuan menyimak berita oleh siswa kelas VII MTs Negeri 2 Medan tahun pembelajaran 2013-2014”.

8 komentar:

  1. Frend bisa Bantu sy. Sy butuh referensi ,bukulah.. ttg team quiz.. buat adek sy.. lg nulis skripsi.. wa085664044778

    BalasHapus
    Balasan
    1. udah dapat bg referensi nya?

      Hapus
    2. udah dapat bg referensi nya?

      Hapus
    3. Buku Pembelajaran Aktif Teori Asesmen karya : Prof.Dr.Warsono,M.S
      Drs.Hariyanto,M.S.

      Hapus
    4. Buku 50 Strategi Pembelajaran Populer
      Karya : Isnu Hidayat,S.Pd.

      Hapus
  2. kak, buku silberman nya ada gak, saya sedang mencari referensi untuk proposal saya mengenai team quiz juga, kalau buku itarani saya sudah ada tapi kata dosen saya masih kurang , atau masih ada gak kak referensi ttg team quiz yang kakak tau, mohon sarannya terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kak udah dapet referensinya belum? Kalo udah saya mau tanya judulnya dong

      Hapus
  3. Kak ada judul referensi yang membahas tentang team quiz juga gak kak? Soalnya untuk referensi skripsi. Yang tau bisa wa 0895363629530
    Terimakasih

    BalasHapus