Pengertian sistem operasi secara umum ialah pengelola
seluruh sumber-daya yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan
sekumpulan layanan (system calls) ke pemakai sehingga memudahkan dan menyamankan
penggunaan serta pemanfaatan sumber-daya sistem komputer.
Sistem operasi merupakan sebuah penghubung antara
pengguna dari komputer dengan perangkat keras komputer. Sebelum ada sistem
operasi, orang hanya mengunakan komputer dengan menggunakan sinyal analog dan sinyal
digital. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi, pada saat ini terdapat
berbagai sistem operasi dengan keunggulan masing-masing. Untuk lebih memahami
sistem operasi maka sebaiknya perlu diketahui terlebih dahulu beberapa konsep
dasar mengenai sistem operasi itu sendiri.
I.2.
Fungsi Dasar Sistem Operasi
Sistem komputer pada dasarnya terdiri dari empat
komponen utama, yaitu perangkat-keras, program aplikasi, sistem-operasi, dan
para pengguna. Sistem operasi berfungsi untuk mengatur dan mengawasi penggunaan
perangkat keras oleh berbagai program aplikasi serta para pengguna.
Sistem operasi berfungsi ibarat pemerintah dalam suatu
negara, dalam arti membuat kondisi komputer agar dapat menjalankan program
secara benar. Untuk menghindari konflik yang terjadi pada saat pengguna
menggunakan sumber-daya yang sama, sistem operasi mengatur pengguna mana yang
dapat mengakses suatu sumber-daya. Sistem operasi juga sering disebut resource
allocator. Satu lagi fungsi penting sistem operasi ialah sebagai program
pengendali yang bertujuan untuk menghindari kekeliruan (error) dan
penggunaan komputer yang tidak perlu.
I.3.
Tujuan Mempelajari Sistem Operasi
Tujuan mempelajari sistem operasi agar dapat merancang
sendiri serta dapat memodifikasi sistem yang telah ada sesuai dengan kebutuhan
kita, agar dapat memilih alternatif sistem operasi, memaksimalkan penggunaan
sistem operasi dan agar konsep dan teknik sistem operasi dapat diterapkan pada aplikasi-aplikasi
lain.
I.4.
Sasaran Sistem Operasi
Sistem operasi mempunyai tiga sasaran utama yaitu kenyamanan
-- membuat penggunaan komputer menjadi lebih nyaman, efisien --
penggunaan sumber-daya sistem komputer secara efisien, serta mampu berevolusi
-- sistem operasi harus dibangun sehingga memungkinkan dan memudahkan
pengembangan, pengujian serta pengajuan sistem-sistem yang baru.
I.5
Perkembangan komputer dengan Sistem Operasinya
Perkembangan komputer khususnya PC (Personal Computer)
tidak lepas dari kemajuan tekhnologi CPU (Central Processing Unit). Perkembangan
CPU yang begitu cepat dari jumlah transistor 2.300 pada tahun 1971 menjadi 7,5
juta pada tahun 1997 membuat kita berdecak kagum bukan main (jenis Intel).
Perkembangan ini semula untuk diimplementasikan untuk menjalankan sistem
operasi DOS (Disk Operating System) yang dikeluarkan oleh Microsoft sebagai
pemasok software pada saat itu. Akan tetapi lama kelamaan munculah berbagai
sistem operasi yang lain termasuk Linux sehingga perkembangan CPU menjadi
meningkat serta diiringi muncul beberapa produsen prosesor pesaing selain Intel
seperti AMD, Cyrix, IBM dan yang lainnya. Dan tentunya perkembangan ini pula
menuntut kita untuk menuntut kita untuk mengembangkan dana kita supaya kita
dapat mengikutinya dan mempelajarinya.
I.6.
Sejarah Sistem Operasi
Sejak pertama kali telah dikenal ada dua jenis OS (Operating
System) untuk menggerakan komputer, UNIX dan non-UNIX (MS-DOS, Mac-OS, dll)
UNIX digunakan pada komputer besar seperti super komputer, mainframe dan
sebagainya, sedangkan non-UNIX banyak digunakan pada PC.
UNIX dikembangkan diakhir tahun 60-an oleh sebuah
group yang dipimpin Ken Thompson dari AT&T Laboratories. Pada awalnya OS
ini didistribusikan secara gratis untuk pengembangan ke institusi-institusi
pendidikan. Namun dalam perjalanannya, setelah banyak dipakai oleh dunia
industri dan bisnis karena kehandalannya dalam dunia jaringan (networking),
maka OS ini dipatenkan dan diperdagangkan.
UNIX di Indonesia dalam perkembangannya lebih dikenal
sebagai sistem operasi yang mahal. Hal ini disebabkan oleh kelangkaan atau
tidak tersedianya program aplikasinya dan bahkan sistem operasi yang merupakan
varian dari UNIX seperti MINIX sulit ditemukan. MINIX tetap juga memerlukan
sistem operasi yang benar-benar kompatible dengan IBM PC. Hal ini sulit
diterapkan di Indonesia, karena sebagian besar perangkat keras yang digunakan
adalah IBM PC kompatible dengan BIOS yang tersendiri.
Perkembangan UNIX yang mahal dan penggunaanya yang
terbatas disebabkan karena dirancang untuk mampu mengerjakan perintah-perintah
program secara simultan (multitasking) dan bisa digunakan oleh beberapa
user secara bersama (multiuser).
MS-DOS dibuat pada tahun 1981 oleh Microsoft untuk
pertama kalinya membuat sistem operasi untuk IBM-PC. Kerja sama antara
Microsoft dengan IBM pada waktu itu membuat MS-DOS merupakan diterima sebagai
sistem operasi standard.
Semenjak itu peran Microsoft dalam perindustrian
komputer menjadi meningkat. Pada tahun 1991, kerja sama antara Microsoft dan
IBM berakhir ketika mereka memisahkan diri untuk membuat sistem operasi bagi
PC. IBM memilih untuk mengembangkan OS/2, sementara itu Microsoft mengembangkan
sistem operasi Windows. Microsoft mengumumkan Windows 3.0 pada tahun 1990,
diikuti Windows 3.1 pada tahun 1992. Windows NT yang digunakan untuk lingkungan
bisnis dikeluarkan pada tahun 1993. Dan pada tahun 1995 tepatnya bulan Agustus,
munculah sistem operasi Windows '95 yang berhasil menjual sampai 7 juta kopi di
seluruh dunia hanya dalam waktu dua bulan. Selang dua tahun dikeluarkanlah
Windows '95 B atau sering dikenal sebagai Windows '97 untuk mengganti versi
Windows '95 yang lama karena memiliki banyak "bug". Akan tetapi
sistem operasi Windows '97 ini juga dilaporkan tidak stabil dan masih memiliki
bug oleh user, serta perkembangan tekhnologi hardware/software dan network
termasuk juga internet menuntut Microsoft untuk menciptakan Windows '98 yang
dikeluarkan tiga tahun setelah pembuatan Windows '95. Masalah realibilitas dan
kestabilan pada sistem operasi Windows sampai saat ini menjadi kritikan para
kritikus komputer, walaupun sistem operasi dibuat menjadi lebih mudah
dioperasikan oleh user karena tekhnologi GUI (Graphic User Interface)
yang ditawarkan. Kelemahan inilah membuat para user melirik sistem "open
source code" yang lebih memiliki realibilitas karena user dituntut
untuk mengembangkan sendiri sistem operasinya, walaupun user dituntut pula
untuk belajar lebih giat dibandingkan GUI (Graphic User Interface) yang
ditawarkan Windows bersifat "user friendly". Tetapi "open
source code" yang tersedia pada UNIX maupun variannya sulit untuk
didapatkan karena sistem operasi tersebut sudah dipatenkan dan harganya mahal.
Menurut Tanenbaum, sistem operasi mengalami
perkembangan yang sangat pesat, yang dapat dibagi kedalam empat generasi :
•
Generasi Pertama (1945-1955)
Generasi
pertama merupakan awal perkembangan sistem komputasi elektronik sebagai
pengganti sistem komputasi mekanik, hal itu disebabkan kecepatan manusia untuk
menghitung terbatas dan manusia sangat mudah untuk membuat kecerobohan,
kekeliruan bahkan kesalahan. Pada generasi ini belum ada sistem operasi, maka
sistem komputer diberi instruksi yang harus dikerjakan secara langsung.
•
Generasi Kedua (1955-1965)
Generasi
kedua memperkenalkan Batch Processing System, yaitu Job yang dikerjakan
dalam satu rangkaian, lalu dieksekusi secara berurutan.Pada generasi ini sistem
komputer belum dilengkapi sistem operasi, tetapi beberapa fungsi sistem operasi
telah ada, contohnya fungsi sistem operasi ialah FMS dan IBSYS.
•
Generasi Ketiga (1965-1980)
Pada
generasi ini perkembangan sistem operasi dikembangkan untuk melayani banyak
pemakai sekaligus, dimana para pemakai interaktif berkomunikasi lewat terminal
secara on-line ke komputer, maka sistem operasi menjadi multi-user (di
gunakan banyak pengguna sekali gus) dan multi-programming (melayani
banyak program sekali gus).
•
Generasi Keempat (Pasca 1980an)
Dewasa
ini, sistem operasi dipergunakan untuk jaringan komputer dimana pemakai
menyadari keberadaan komputer-komputer yang saling terhubung satu sama lainnya.
Pada masa ini para pengguna juga telah dinyamankan dengan Graphical User
Interface yaitu antar-muka komputer yang berbasis grafis yang sangat
nyaman, pada masa ini juga dimulai era komputasi tersebar dimana komputasi-komputasi
tidak lagi berpusat di satu titik, tetapi dipecah dibanyak komputer sehingga tercapai
kinerja yang lebih baik.
I.7.
Layanan Sistem Operasi
Sebuah sistem operasi yang baik menurut Tanenbaum
harus memiliki layanan sebagai berikut :
pembuatan
program, eksekusi program, pengaksesan I/O Device, pengaksesan
terkendali terhadap berkas pengaksesan sistem, deteksi dan pemberian tanggapan
pada kesalahan, serta akunting.
Pembuatan program yaitu sistem operasi menyediakan
fasilitas dan layanan untuk membantu para pemrogram untuk menulis program;
Eksekusi Program yang berarti Instruksi-instruksi dan data-data harus dimuat ke
memori utama, perangkat-parangkat masukan/ keluaran dan berkas harus
di-inisialisasi, serta sumber-daya yang ada harus disiapkan, semua itu harus di
tangani oleh sistem operasi;
Pengaksesan I/O Device, artinya Sistem Operasi
harus mengambil alih sejumlah instruksi yang rumit dan sinyal kendali
menjengkelkan agar pemrogram dapat berfikir sederhana dan perangkat pun dapat beroperasi;
Pengaksesan terkendali terhadap berkas yang artinya
disediakannya mekanisme proteksi terhadap berkas untuk mengendalikan
pengaksesan terhadap berkas;
Pengaksesan sistem artinya pada pengaksesan digunakan
bersama (shared system); Fungsi pengaksesan harus menyediakan proteksi terhadap
sejumlah sumber-daya dan data dari pemakai tak terdistorsi serta menyelesaikan
konflik-konflik dalam perebutan sumber-daya;
Deteksi dan Pemberian tanggapan pada kesalahan, yaitu
jika muncul permasalahan muncul pada sistem komputer maka sistem operasi harus
memberikan tanggapan yang menjelaskan kesalahan yang terjadi serta dampaknya
terhadap aplikasi yang sedang berjalan; dan
Akunting yang artinya Sistem Operasi yang bagus
mengumpulkan data statistik penggunaan beragam sumber-daya dan memonitor
parameter kinerja.
Eksekusi program adalah kemampuan sistem untuk "load"
program ke memori dan menjalankan program. Operasi I/O: pengguna tidak dapat
secara langsung mengakses sumber daya perangkat keras, sistem operasi harus
menyediakan mekanisme untuk melakukan operasi I/O atas nama pengguna. Sistem manipulasi
berkas dalah kemampuan program untuk operasi pada berkas (membaca, menulis,
membuat, and menghapus berkas). Komunikasi adalah pertukaran data/ informasi
antar dua atau lebih proses yang berada pada satu komputer (atau lebih).
Deteksi error adalah menjaga kestabilan sistem dengan mendeteksi "error",
perangkat keras mau pun operasi.
Efesisensi
penggunaan sistem :
- Resource allocator adalah mengalokasikan sumber-daya ke beberapa pengguna atau job yang jalan pada saat yang bersamaan.
- Proteksi menjamin akses ke sistem sumber daya dikendalikan (pengguna dikontrol aksesnya ke sistem).
- Accounting adalah merekam kegiatan pengguna, jatah pemakaian sumber daya (keadilan atau kebijaksanaan).
System
call menyediakan
interface antara program (program pengguna yang berjalan) dan bagian OS. System
call menjadi jembatan antara proses dan sistem operasi. System call ditulis
dalam bahasa assembly atau bahasa tingkat tinggi yang dapat
mengendalikan mesin (C). Contoh: UNIX menyediakan system call: read,
write => operasi I/O untuk berkas.
Tiga
cara memberikan parameter dari program ke sistem operasi:
- Melalui registers (sumber daya di CPU).
- Menyimpan parameter pada data struktur (table) di memori, dan alamat table tsb ditunjuk oleh pointer yang disimpan di register.
- Push (store) melalui "stack" pada memori dan OS mengambilnya melalui pop pada stack tsb.
Mesin Virtual (Virtual Machine) program yang mengatur pemakaian sumber daya
perangkat keras. Control program = trap System call + akses ke perangkat
keras.
Konsep
MV menyediakan proteksi yang lengkap untuk sumberdaya sistem, dikarenakan tiap
MV terpisah dari MV yang lain. Namun, hal tersebut menyebabkan tidak adanya sharing
sumberdaya secara langsung. MV merupakan alat yang tepat untuk penelitian
dan pengembangan sistem operasi. Konsep MV susah untuk diimplementasi
sehubungan dengan usaha yang diperlukan untuk menyediakan duplikasi dari mesin
utama.
I.8.
Struktur Komputer
Struktur sebuah sistem komputer dapat dibagi menjadi :
•
Sistem Operasi Komputer.
•
Struktur I/O.
•
Struktur Penyimpanan.
• Storage
Hierarchy.
•
Proteksi Perangkat Keras.
I.8.1. Sistem Operasi Komputer
Dewasa ini sistem komputer multiguna terdiri dari CPU
(Central Processing Unit); serta sejumlah device controller yang
dihubungkan melalui bus yang menyediakan akses ke memori. Setiap device
controller bertugas mengatur perangkat yang tertentu (contohnya disk
drive, audio device, dan video display). CPU dan device
controller dapat dijalankan secara bersamaan, namun demikian diperlukan
mekanisme sinkronisasi untuk mengatur akses ke memori. Pada saat pertama kali
dijalankan atau pada saat boot, terdapat sebuah program awal yang mesti dijalankan.
Program awal ini disebut program bootstrap. Program ini berisi semua
aspek dari sistem komputer, mulai dari register CPU, device controller,
sampai isi memori.
Interupsi merupakan bagian penting dari sistem
arsitektur komputer. Setiap sistem komputer memiliki mekanisme yang berbeda.
Interupsi bisa terjadi apabila perangkat keras (hardware) atau perangkat
lunak (software) minta "dilayani" oleh prosesor. Apabila
terjadi interupsi maka prosesor menghentikan proses yang sedang dikerjakannya,
kemudian beralih mengerjakan service routine untuk melayani interupsi tersebut.
Setelah selesai mengerjakan service routine maka prosesor kembali
melanjutkan proses yang tertunda.
I.8.2. Struktur I/O
Bagian ini akan membahas struktur I/O, interupsi I/O,
dan DMA, serta perbedaan dalam penanganan interupsi.
I.8.2.1. Interupsi I/O
Untuk
memulai operasi I/O, CPU me-load register yang bersesuaian ke device
controller. Sebaliknya device controller memeriksa isi register
untuk kemudian menentukan operasi apa yang harus dilakukan. Pada saat operasi
I/O dijalankan ada dua kemungkinan, yaitu synchronous I/O dan asynchronous
I/O.
Pada synchronous
I/O, kendali dikembalikan ke proses pengguna setelah proses I/O selesai
dikerjakan. Sedangkan pada asynchronous I/O, kendali dikembalikan ke
proses pengguna tanpa menunggu proses I/O selesai. Sehingga proses I/O dan
proses pengguna dapat dijalankan secara bersamaan.
I.8.2.2. Struktur DMA
Direct
Memory Access (DMA)
suatu metoda penanganan I/O dimana device controller langsung berhubungan
dengan memori tanpa campur tangan CPU. Setelah men-set buffers, pointers,
dan counters untuk perangkat I/O, device controller mentransfer
blok data langsung ke penyimpanan tanpa campur tangan CPU. DMA digunakan untuk
perangkat I/O dengan kecepatan tinggi. Hanya terdapat satu interupsi setiap
blok, berbeda dengan perangkat yang mempunyai kecepatan rendah dimana interupsi
terjadi untuk setiap byte (word).
I.8.3. Struktur Penyimpanan
Program komputer harus berada di memori utama
(biasanya RAM) untuk dapat dijalankan. Memori utama adalah satu-satunya tempat
penyimpanan yang dapat diakses secara langsung oleh prosesor. Idealnya program
dan data secara keseluruhan dapat disimpan dalam memori utama secara permanen.
Namun
demikian hal ini tidak mungkin karena :
- Ukuran memori utama relatif kecil untuk dapat menyimpan data dan program secara keseluruhan.
- Memori utama bersifat volatile, tidak bisa menyimpan secara permanen, apabila komputer dimatikan maka data yang tersimpan di memori utama akan hilang.
I.8.3.1. Memori Utama
Hanya
memori utama dan register merupakan tempat penyimpanan yang dapat diakses
secara langsung oleh prosesor. Oleh karena itu instruksi dan data yang akan
dieksekusi harus disimpan di memori utama atau register.
Untuk
mempermudah akses perangkat I/O ke memori, pada arsitektur komputer menyediakan
fasilitas pemetaan memori ke I/O. Dalam hal ini sejumlah alamat di memori
dipetakan dengan device register.
Membaca
dan menulis pada alamat memori ini menyebabkan data ditransfer dari dan ke device
register. Metode ini cocok untuk perangkat dengan waktu respon yang cepat
seperti video controller. Register yang terdapat dalam prosesor dapat
diakses dalam waktu 1 clock cycle. Hal ini menyebabkan register
merupakan media penyimpanan dengan akses paling cepat bandingkan dengan memori
utama yang membutuhkan waktu relatif lama. Untuk mengatasi perbedaan kecepatan,
dibuatlah suatu penyangga (buffer) penyimpanan yang disebut cache.
I.8.3.2. Magnetic Disk
Magnetic
Disk berperan
sebagai secondary storage pada sistem komputer modern. Magnetic Disk disusun
dari piringan-piringan seperti CD. Kedua permukaan piringan diselimuti oleh
bahan-bahan magnetik. Permukaan dari piringan dibagi-bagi menjadi track yang
memutar, yang kemudian dibagi lagi menjadi beberapa sektor.
I.8.4. Storage Hierarchy
Dalam storage hierarchy structure, data yang
sama bisa tampil dalam level berbeda dari sistem penyimpanan. Sebagai contoh
integer A berlokasi pada bekas B yang ditambahkan 1, dengan asumsi bekas B
terletak pada magnetic disk. Operasi penambahan diproses dengan pertama
kali mengeluarkan operasi I/O untuk menduplikat disk block pada A yang terletak
pada memori utama Operasi ini diikuti dengan kemungkinan penduplikatan A ke
dalam cache dan penduplikatan A ke dalam internal register.
Sehingga penduplikatan A terjadi di beberapa tempat.
Pertama terjadi di internal register dimana nilai A berbeda dengan yang di
sistem penyimpanan. Dan nilai di A akan kembali sama ketika nilai baru ditulis ulang
ke magnetic disk.
Pada kondisi multi prosesor, situasi akan menjadi
lebih rumit. Hal ini disebabkan masing-masing prosesor mempunyai local cache.
Dalam kondisi seperti ini hasil duplikat dari A mungkin hanya ada di beberapa cache.
Karena CPU (register-register) dapat dijalankan secara bersamaan maka kita
harus memastikan perubahan nilai A pada satu cache akan mengubah nilai A
pada semua cache yang ada. Hal ini disebut sebagai Cache Coherency.
I.8.5. Proteksi Perangkat Keras
Sistem komputer terdahulu berjenis programmer-operated
systems. Ketika komputer dioperasikan dalam konsul mereka (pengguna) harus
melengkapi sistem terlebih dahulu. Akan tetapi setelah sistem operasi lahir
maka hal tersebut diambil alih oleh sistem operasi. Sebagai contoh pada monitor
yang proses I/O sudah diambil alih oleh sistem operasi, padahal dahulu hal ini
dilakukan oleh pengguna.
Untuk meningkatkan utilisasi sistem, sistem operasi
akan membagi sistem sumber daya sepanjang program secara simultan. Pengertian spooling
adalah suatu program dapat dikerjakan walau pun I/O masih mengerjakan
proses lainnya dan disk secara bersamaan menggunakan data untuk banyak proses.
Pengertian
multi programming adalah kegiatan menjalankan beberapa program pada
memori pada satu waktu.
Pembagian
ini memang menguntungkan sebab banyak proses dapat berjalan pada satu waktu
akan tetapi mengakibatkan masalah-masalah baru. Ketika tidak di sharing maka
jika terjadi kesalahan hanyalah akan membuat kesalahan program. Tapi jika di-sharing
jika terjadi kesalahan pada satu proses/ program akan berpengaruh pada
proses lainnya. Sehingga diperlukan pelindung (proteksi). Tanpa proteksi jika
terjadi kesalahan maka hanya satu saja program yang dapat dijalankan atau
seluruh output pasti diragukan. Banyak kesalahan pemprograman dideteksi oleh
perangkat keras. Kesalahan ini biasanya ditangani oleh sistem operasi. Jika
terjadi kesalahan program, perangkat keras akan meneruskan kepada sistem operasi
dan sistem operasi akan menginterupsi dan mengakhirinya. Pesan kesalahan
disampaikan, dan memori dari program akan dibuang. Tapi memori yang terbuang
biasanya tersimpan pada disk agar programmer bisa membetulkan kesalahan
dan menjalankan program ulang.
I.9.
Struktur Sistem Operasi
I.9.1. Komponen-komponen Sistem
Pada kenyataannya tidak semua sistem operasi mempunyai
struktur yang sama. Namun menurut Avi Silberschatz, Peter Galvin, dan Greg
Gagne, umumnya sebuah sistem operasi modern mempunyai komponen sebagai berikut:
•
Managemen Proses.
•
Managemen Memori Utama.
•
Managemen Secondary-Storage.
•
Managemen Sistem I/O.
•
Managemen Berkas.
•
Sistem Proteksi.
•
Jaringan.
• Command-Interpreter
system.
I.9.2. Managemen Proses
Proses adalah keadaan ketika sebuah program sedang di
eksekusi. Sebuah proses membutuhkan beberapa sumber daya untuk menyelesaikan
tugasnya. sumber daya tersebut dapat berupa CPU time, memori, berkas-berkas,
dan perangkat-perangkat I/O.
Sistem
operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan
managemen proses seperti:
•
Pembuatan dan penghapusan proses pengguna dan sistem proses.
•
Menunda atau melanjutkan proses.
•
Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi.
•
Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi.
•
Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock.
I.9.3. Managemen Memori Utama
Memori utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah
sebuah array yang besar dari word atau byte, yang
ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau
byte mempunyai alamat tersendiri. Memori Utama berfungsi sebagai tempat
penyimpanan yang akses datanya digunakan oleh CPU atau perangkat I/O. Memori
utama termasuk tempat penyimpanan data yang sementara (volatile), artinya
data dapat hilang begitu sistem dimatikan. Sistem operasi bertanggung jawab
atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan managemen memori seperti :
•
Menjaga track dari memori yang sedang digunakan dan siapa yang
menggunakannya.
•
Memilih program yang akan di-load ke memori.
•
Mengalokasikan dan meng-dealokasikan ruang memori sesuai kebutuhan.
I.9.4. Managemen Secondary-Storage
Data yang disimpan dalam memori utama bersifat
sementara dan jumlahnya sangat kecil. Oleh karena itu, untuk meyimpan
keseluruhan data dan program komputer dibutuhkan secondary-storage yang bersifat
permanen dan mampu menampung banyak data. Contoh dari secondary-storage adalah
harddisk, disket, dll.
Sistem
operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan disk-management
seperti: free-space management, alokasi penyimpanan, penjadualan
disk.
I.9.5. Managemen Sistem I/O
Sering disebut device manager. Menyediakan
"device driver" yang umum sehingga operasi I/O dapat seragam
(membuka, membaca, menulis, menutup). Contoh: pengguna menggunakan operasi yang
sama untuk membaca berkas pada hard-disk, CD-ROM dan floppy disk.
Komponen
Sistem Operasi untuk sistem I/O :
- Buffer: menampung sementara data dari/ ke perangkat I/O.
- Spooling: melakukan penjadualan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien (antrian dsb.).
- Menyediakan driver untuk dapat melakukan operasi "rinci" untuk perangkat keras I/O tertentu.
I.9.6. Managemen Berkas
Berkas adalah kumpulan informasi yang berhubungan
sesuai dengan tujuan pembuat berkas tersebut. Berkas dapat mempunyai struktur
yang bersifat hirarkis (direktori, volume, dll.). Sistem operasi bertanggung-jawab
:
•
Pembuatan dan penghapusan berkas.
•
Pembuatan dan penghapusan direktori.
•
Mendukung manipulasi berkas dan direktori.
•
Memetakan berkas ke secondary storage.
•
Mem-backup berkas ke media penyimpanan yang permanen (non-volatile).
I.9.7. Sistem Proteksi
Proteksi mengacu pada mekanisme untuk mengontrol akses
yang dilakukan oleh program, prosesor, atau pengguna ke sistem sumber daya.
Mekanisme proteksi harus :
•
membedakan antara penggunaan yang sudah diberi izin dan yang belum.
• specify
the controls to be imposed.
• provide
a means of enforcement.
I.9.8. Jaringan
Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang
tidak berbagi memori atau clock. Tiap prosesor mempunyai memori sendiri.
Prosesor-prosesor tersebut terhubung melalui jaringan komunikasi Sistem terdistribusi
menyediakan akses pengguna ke bermacam sumber-daya sistem. Akses tersebut menyebabkan:
• Computation
speed-up.
• Increased
data availability.
• Enhanced
reliability.
I.9.9. Command-Interpreter System
Sistem Operasi menunggu instruksi dari pengguna (command
driven). Program yang membaca instruksi dan mengartikan control
statements umumnya disebut: control-card interpreter, command-line
interpreter, dan UNIX shell. Command-Interpreter System sangat
bervariasi dari satu sistem operasi ke sistem operasi yang lain dan disesuaikan
dengan tujuan dan teknologi I/O devices yang ada. Contohnya : CLI,
Windows, Pen-based (touch), dan lain-lain.
0 komentar:
Posting Komentar