BAB II
LANDASAN TEORI
Dimana landasan teori ini antara lain: (1) anatomi, fisiologi, histologi,
dan biomekanik, (2) patologi, (3) permasalahan yang dibahas, (4) modalitas
fisioterapi yang digunakan yaitu terapi latihan.
A. Anatomi, Fisiologi dan Histologi
1.
Anatomi, fisiologi dan histologi
Dalam hal ini, penulis akan membahas beberapa sistem antara
lain (1) sistem tulang, (2) sistem sendi, (3) sistem otot, (4) sistem saraf.
a.
Sistem tulang
1)
Os. Femur
Merupakan tulang panjang dalam tubuh yang dibagi atas Caput Corpus dan collum dengan ujung distal dan proksimal. Tulang ini bersendi
dengan acetabulum dalam struktur
persendian panggul dan bersendi dengan tulang tibia pada sendi lutut
(Syaifudin, B.AC 1995). Tulang paha atau tungkai atas merupakan tulang
terpanjang dan terbesar pada tubuh yang termasuk seperempat bagian dari panjang
tubuh. Tulang paha terdiri dari 3 bagian, yaitu epiphysis proximalis, diaphysis,
dan epiphysis distalis.
-
Epiphysis
Proksimalis
Ujung membuat bulatan 2/3 bagian bola disebut caput femoris yang punya facies
articularis untuk bersendi dengan acetabulum
ditengahnya terdapat cekungan disebut fovea
capitis. Caput melanjutkan diri sebagai collum
femoris yang kemudian disebelah lateral membulat disebut throcantor major ke arah medial juga
membulat kecil disebut trochantor minor.
Dilihat dari depan, kedua bulatan major dan minor ini dihubungkan oleh garis
yang disebut linea intertrochanterica (linea spiralis). Dilihat dari belakang,
kedua bulatan ini dihubungkan oleh rigi disebut crista intertrochanterica. Dilihat dari belakang pula, maka disebelah medial trochantor major terdapat cekungan disebut fossa trochanterica.
-
Diaphysis
Merupakan bagian yang panjang disebut corpus.
Penampang melintang merupakan
segitiga dengan basis menghadap ke depan. Mempunyai dataran yaitu facies medialis, facies lateralis, facies
anterior. Batas antara facies
medialis dan lateralis nampak di
bagian belakang berupa garis disebut linea
aspera, yang dimulai dari bagian proximal dengan adanya suatu tonjolan
kasar disebut tuberositas glutea.
Linea ini terbagi menjadi dua bibit yaitu labium
mediale dan labium laterale, labium medial sendiri merupakan lanjutan
dari linea intertrochanrterica. Linea aspera bagian distal membentuk
segitiga disebut planum popliseum.
Dari trochantor minor terdapat suatu
garis disebut linea pectinea. Pada
dataran belakang terdapat foramen
nutricium, labium medial lateral disebut juga supracondylaris lateralis/medialis.
-
Epiphysis
distalis
Merupakan bulatan sepasang yang disebut condylus medialis dan condylus
lateralis. Disebelah proximal tonjolan ini terdapat lagi masing-masing
sebuah bulatan kecil disebut epicondylus
medialis dan epicondylus lateralis.
Epicondylus ini merupakan akhir
perjalanan linea aspera bagian distal
dilihat dari depan terdapat dataran sendi yang melebar disebut facies patelaris untuk bersendi dengan os. patella. Intercondyloidea yang dibagian proximalnya terdapat garis disebut linea intercondyloidea.
2)
Os. Patella
Terjadi secara desmal.
Berbentuk segitiga dengan basis menghadap proximal dan apex menghadap ke arah
distal. Dataran muka berbentuk convex. Dataran belakang punya dataran sendi
yang terbagi dua oleh crista sehingga ada 2 dataran sendi yaitu facies articularis lateralis yang lebar
dan facies articularis medialis yang
sempit.
3)
Os. Tibia
Terdiri 3 bagian yaitu epipysis proximalis, dialysis dan epiphysis distalis:
Epiphysis proximalis terdiri dari 2 bulatan disebut condylus
medialis dan condylus lateralis.
Disebelah atas terdapat dataran sendi disebut facies articularis superior, medial dan lateral. Tepi atas epiphysis melingkar
yang disebut infra articularis medialis dan
lateralis oleh suatu peninggian
disebut eminentia intercondyloidea,
yang disebelah lateral dan medial terdapat penonjolan disebut tuberculum intercondyloideum terdapat cekungan
disebut fossa intericondyloidea anterior
dan posterior. Tepi lateral margo infra
glenoidalis terdapat dataran disebut facies
articularis fibularis untukbersendi dengan os fibulae.
4)
Os. Fibula
Tulang fibula terbentuk kecil dan hampir sama panjang dengan tibia,
terletak disebelah lateral dari tiga bagian yaitu epiphysis proximalis, diaphysis
dan epiphysis distalis, epiphysis proximalis membulat disebut capitullum fibula yang proximal
meruncing menjadi apex capitis fibula pada
capitullum terdapat dua dataran yang
disebut facies articularis, capitullum fibula untuk bersendi dengan
tibia.
b.
Arthrologi/sistem sendi
Sendi adalah hubungan antara dua tulang atau lebih dari sistem sendi,
disini meliputi sistem sendi panggul dan sendi lutut.
1)
Sendi panggul
Sendi panggul dibentuk oleh facies
lunata acetabullum dan caput femoris.
Facies lunata rongga sendi atau cavum articularis merupakan cekungan
bentuk simetris terbentang melampaui equator
labium acetabuli, labium acetabuli mengandung
zat rawan fibrosa. Facies lunata dan labium menjadi dua pertiga caput femoris lekuk tulang tidak lengkap
dan bagian interior ditutup oleh lig
trasuersum, acetabuli, dimana
terdapat bantalan lemak menuju caput
femoris. Kapsul sendi melekat pada tulang panggul sebelah luar labium acetabuli sehingga labium aetabuli dengan bebas masuk ke
rongga kapsul. Sendi panggul diperkuat oleh ligamentum-ligamentum yang
diantaranya:
a)
Ligamentum Iliofemorale
Berbentuk Y, dasarnya melekat pada spinailiaca
anterium dan interior berfungsi mencegah gerakan extensi dan exirotasi
tungkai atas yang berlebihan pada sendi pangkal paha.
b)
Ligamentum pubofemorale
Berbentuk segitiga, dasarnya ligamen pada ramus superior pubis, berfungsi
mencegah gerakan abduksi tungkai atas yang berlebihan.
c)
Ligamentum ischiofemorale
Berbentuk spiral, melekat pada corpus ischium dekat tepi aetabulum.
d)
Ligamentum transferum acetabuli
Dibentuk oleh labium acetabulare.
Berfungsi mencegah keluarnya caput femoris dari acetabuli.
e)
Ligamentum cepitis femoris
Berbentuk gepeng dan segitiga melekat pada caput femoris. Berfungsi sebagai tempat berjalan vasa dan saraf,
meratakan sinovial pada permukaan sendi.
2)
Sendi Lutut
Senddi lutut dibentuk oleh tiga sendi yang berbeda dan dilindungi oleh
kapsul sendi. Sendi tersebut dibentuk oleh tulang femur dan patella yang mana
pada facet sendi terdiri dari tiga permukaan pada bagian lateral, yang mana
pada satu permukaan bagian medial otot vastus lateralis menarik patella ke arah
proximal sedangkan otot vastus medialis menarik patela ke arah medial, sehingga
patella stabil. Pada posisi 30o,
40o dari ekstansi, patellah tertarik oleh mekanisme gaya kerja otot
sangat kuat.
Keterangan gambar 2.4
1.
Lig. Pubofemorale
2.
Canalis obturatorius
3.
Membrana obturatoria
4.
Trochanter minor
5.
Trochanter major
6.
Pars transversa
|
7.
Pars descendens
8.
M. rectum femoris, Tendo
Keterangan gambar 2.5:
1.
Caput reflexum
2.
Caput rectum
3.
Lig. Iliofemorale
4.
collum femoris
5.
trochanter major
6.
Tuberositas glutea
7.
Trochanter minor
8.
Lig. Ischio femorale
9.
Lig. Sacrotuberale
10. Lig.
sacrospinale
thnks
BalasHapus