PENGEMBANGAN SISTEM SINFORMASI
Pada
dasarnya tidak ada sistem informasi yang sempurna untuk masa yang tidak
terhingga, adanya keperluan-keperluan baru, perkembangan organisasi/usaha,
perkembangan teknologi, dan pengaruh luar mengharuskan adanya usaha
pengembangan sistem informasi baru untuk mengimbangi dinamika organisasi
(Sutanta, 2003).
Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Perkembangan dan penggunaan
sistem berbasis komputer melalui suatu siklus hidup sistem(system life cycle). Konsep siklus hidup cocok dengan segala sesuatu
yang lahir, tumbuh berkembang dan akhirnya mati. Pola ini juga berlaku untuk
sistem berbasis komputer seperti pengolahan data, atau sistem pendukung
keputusan (Decision Support System-DSS).
Siklus
hidup sistem merupakan penerapan pendekatan sistem untuk tugas mengembangkan
dan menggunakan sistem berbasis komputer. Siklus hidup sistem situ sendiri
merupakan metodologi, tetapi polanya lebih dipengaruhi oleh kebutuhan untuk mengembangkan
sistem yang lebih cepat. Pengembangan sistem yang lebih responsif dapat dicapai
dengan peningkatan siklus hidup dan penggunaan peralatan pengembangan berbasis
komputer (Mc Leod, 2004).
Siklus
hidup pengembangan sistem adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk
menganalisis dan merancang sistem dimana sistem tersebut dikembangkan dengan
baik melalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara
spesifik (Kendall & Kendall, 2006).
Sedangkan menurut Sutanta
(2003) metode System Development Life
Cycle (SDLC) merupakan metode umum dalam pengembangan sistem yang menandai
kemajuan analisis dan desain. Pada dasarnya daur hidup pengembangan sistem
informasi dapat melibatkan 3 (tiga) atau 5 (lima) tahapan.
Gambar 2.4
Metode System Development Life Cycle
(SDLC)
a. Perencanaan Sistem : yaitu tahap yang
paling awal yang memberikan pedoman dalam melakukan langkah selanjutnya, yang
menguraikan mengenai proses bisnis yang dirumuskan dan kemudian diidentifikasi
produk dan sumber daya yang ada serta daur hidupnya. Tahap perencanaan meliputi
a. Mengenali masalah, b. Menentukan masalah, c. Menentukan tujuan, d. Mengenali
kendala, e. Study kelayakan dan f. Laporan ke manajemen.
b. Analisis Sistem : adalah tahap yang sangat
menentukan keberhasilan pengembangan sistem informasi. Bagan alir sistem akan
digambarkan dalam tahap ini sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dan
pemakai, serta personil yang terlibat didalam tim. Tahap analisis sistem
meliputi : a. Menentukan kebutuhan informasi, b. Menentukan kriteria kinerja
sistem, c. Laporan ke manajemen.
c. Desain/Perancangan Sistem (system design): adalah analisis sistem
yang akan memikirkan bagaimana membentuk sistem baru yang diinginkan. Tahap
perancangan sistem merupakan tahap pemasukkan de atau gagasan guna memenuhi
tujuan pengembangan sistem informasi sebagai persiapan untuk rancang bangun
implementasi. Perancangan sistem meliputi kegiatan : a. Menyiapkan desain
terinci sistem, b. Identifikasi konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak
sistem, c. Evaluasi konfigurasi sistem alternatif, d. Memilih konfigurasi
perangkat keras dan perangkat lunak sistem terbaik., e. Laporan ke manajemen.
d. Implementasi/penerapan Sistem : adalah
tahap untuk merealisasikan hasil desain/perancangan sistem yang telah dilakukan
sebelumnya kedalam bentuk yang sebenarnya. Implementasi sistem meliputi : a.
Menyiapkan perangkat keras, b. Menyiapkan perangkat lunak, c. Menyiapkan basis
data, d. Menyiapkan fasilitas fisik, e. Melatih pemakai, f. Laporan ke
manajemen.
e. Penggunaan/Review/Evaluasi Sistem : adalah
tahapan paling akhir sistem, yang meliputi kegiatan sebagai berikut : a.
Operasional sistem, b. Evaluasi sistem, c. Memelihara sistem, d. Mempertahankan
sistem, e. Meningkatkan kinerja, f. Laporan manajemen.
Prototyping
Prototyping adalah model
pengembangan sistem perangkat lunak yang melibatkan proses-proses pembentukan
modle perangkat lunak secara pengulangan. Model ini memiliki tiga bentuk
kemungkinan (prahasta, 2005) :
- Bentuk Prototipe diatas kertas (on paper) atau berbasiskan komputer yang menggambarkan interaksi-interaksi yang mungkin terjadi.
- Bentuk working type yang mengimplementasikan sebagian dari keseluruhan fungsi-fungsi yang ditawarkan dan dimiliki oleh perangkat lunaknya.
- Bentuk program jadi yang mampu melakukan sebagian atau keseluruhan fungsi-fungsi yang ditawarkan, meskipun masih terdapat features yang harus ditambahkan dan dikembangkan.
- Proses pengembangan perangkat lunak yang menggunakan model prototyping ini melibatkan aktivitas-aktivitas sebagai berikut (Prahasta, 2005) :
a. Pengumpulan kebutuhan.
b. Perancangan cepat perangkat lunak.
c. Evaluasi prototype perangkat lunak oleh pengguna.
d. Perbaikan prototipe perangkat lunak oleh pihak pengembang.
e. Produk rekayasa.
Model prototyping adalah suatu cara yang baik untuk mendapatkan umpan
balik mengenai sistem yang diajukan dan mengenai bagaimana sistem tersebut
tersedia untuk memenuhi kebutuhan pengguna (Kendall & Kendall, 2006). Bagi
sistem berskala kecil, prototyping
dapat menghasilkan siklus hidup pengembangan sistem. Menurut Mc Leod (2001)
model prototyping disukai dengan alasa-alasan :
- Komunikasi anatara analisis sistem dan pemakai membaik.
- Analisis dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pemakai.
- Pemakai berperan lebih aktif dalam mengembangkan sistem.
- Spesialis informasi dan pemakai menghabiskan lebih sedikit waktu dan usaha dalam mengembangkan sistem.
- Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkan.
Maaf ini maksudnya , di dalam SI kesehatan terdapat model pengembangan seperti sdlc dan prototyping ya mas ?
BalasHapus