Untuk memotivasi pembelajaran bilangan real dapat diceritakan
secara singkat sejarah bilangan sebagai berikut.
Bilangan selalu muncul akibat kebutuhan manusia. Bilangan yang
pertama kali dikenal adalah bilangan asli. Bilangan ini muncul akibat kebutuhan
manusia untuk menghitung. Kemudian muncul bilangan nol, suatu bilangan yang
menyatakan kekosongan. Maka dikenalkan bilangan cacah. Setelah operasi hitung
dikenal, muncul bilangan negatif untuk mengatasi kebutuhan akan hasil
pengurangan dua bilangan asli yang bilangan pertama lebih kecil dari bilangan
kedua, maka dikenalkan bilangan bulat. Kemudian untuk mengatasi masalah
pembagian dua bilangan yang hasilnya bukan bilangan bulat, diperlukan bilangan
rasional. Sedangkan bilangan irasional muncul karena adanya operasi pangkat
dua, ketika ternyata diketahui bahwa tidak selalu ada bilangan rasional yang
memenuhi a2 = b. Gabungan Bilangan Rasional dan Irasional kemudian
disebut bilangan Real. Sekitar abad 16, para ahli matematika mulai menggunakan
bilangan yang memiliki akar negatif, contohnya dan sebagainya. Maka
muncullah himpunan bilangan imajiner. Selanjutnya, bilangan yang terbentuk dari
bilangan real dan bilangan imajiner disebut bilangan kompleks.
B. Macam-macam Bilangan
Berikut ini ringkasan materi mengenai himpunan-himpunan bilangan.
1.
Bilangan asli/Natural Numbers
Bilangan asli adalah yang digunakan untuk menghitung. Karena dalam menghitung kita
memulai dengan 1, maka himpunan bilangan asli juga dimulai dari 1, 2, 3,
4,….dan seterusnya.
Simbol yang sering digunakan untuk himpunan bilangan
asli adalah A atau N.
Bilangan asli dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu bilangan genap dan bilangan ganjil. Bilangan genap
adalah bilangan yang habis dibagi 2, sedangkan bilangan ganjil tidak habis
dibagi 2.
Himpunan bilangan
genap adalah G= { 2, 4, 6, 8,……………}
Himpunan bilangan
ganjil adalah J = {1, 3, 5, 7, ………….}
Setiap bilangan asli
yang lebih dari 1 dapat dikelompokkan menjadi bilangan prima atau bilangan
komposit/tersusun. Sedangkan 1 tidak termasuk keduanya, 1 adalah unit/satuan.
Untuk menentukan bilangan prima yang tidak terlalu besar dapat digunakan metode
Saringan Erastothenes.
Teorema dasar aritmetika menyatakan
bahwa setiap bilangan komposit dapat dinyatakan sebagai hasilkali
bilangan-bilangan prima. Misalnya 300 dapat
dinyatakan dengan 22.3.52. Ini disebut juga faktorisasi prima dari 300.
2.
Bilangan Cacah/Whole Numbers
Bilangan cacah adalah semua bilangan asli
ditambah dengan 0. Simbol bilangan cacah adalah C.
3. Bilangan bulat/Integers
Bilangan bulat adalah semua bilangan cacah ditambah
dengan bilangan bulat negatif.
4.
Bilangan rasional
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan
dalam bentuk p/q, dimana p dan q adalah bilangan bulat dan
q ¹ 0. Simbol bilangan rasional adalah Q.
Jika p habis dibagi q maka bilangan itu
adalah bilangan bulat (pecahan palsu), jika tidak maka berupa pecahan. Ada 4
macam pecahan yaitu pecahan sejati, pecahan campuran, pecahan palsu dan pecahan
desimal. Bilangan rasional yang dinyatakan dalam bentuk pecahan desimal dapat
berupa desimal terbatas dan desimal tak terbatas berulang
5.
Bilangan irasional
Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat
dinyatakan dalam bentuk p/q, dimana p dan q adalah
bilangan bulat dan q ¹ 0.
Bilangan irasional dikenal sejak sekitar 600 SM di Yunani,
ketika orang berusaha mencari solusi dari rumus Pythagoras a2+b2=c2
untuk a=1 dan b=1 ternyata tidak ada bilangan rasional yang tepat
untuk c, karena tidak ada bilangan rasional yang jika dikalikan dengan
dirinya sendiri hasilnya 2.
Ketika dinyatakan dalam desimal, bilangan irasional adalah desimal yang tak
terbatas dan tak berulang. Contoh bilangan Irasional yang menarik adalah p yaitu bilangan yang didapat dari perbandingan antara keliling dan
luas lingkaran.
6.
Bilangan Real/Bilangan Nyata
Bilangan real adalah gabungan dari
bilangan rasional dan bilangan Irasional. Simbol bilangan real adalah R.
Operasi hitung pada bilangan real
meliputi antara lain penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian,
pemangkatan, penarikan akar, dan logaritma.
Sifat tertutup (closure): Jika
dilakukan operasi tertentu pada 2 anggota suatu himpunan bilangan dan hasilnya
adalah bilangan yang merupakan anggota himpunan bilangan itu maka dikatakan
himpunan itu tertutup dalam operasi
tersebut.
Contoh:
Dalam himpunan bilangan asli. Operasi
penjumlahan bersifat tertutup, tetapi operasi pengurangan tidak, karena 5–7 =
-2, dan –2 bukanlah anggota bilangan asli.
Sifat-sifat operasi pada bilangan real
diperlihatkan pada tabel berikut.
Untuk a, b, c Î R berlaku:
a.
Sifat komutatif pada
penjumlahan: a + b = b + a
b.
Sifat komutatif pada
perkalian: a x b = b x a
c. Sifat asosiatif pada penjumlahan:
(a + b) + c = a + (b + c)
d.
Sifat asosiatif pada
perkalian: (a x b) x c = a x (b x c)
e.
Sifat distributif perkalian terhadap
penjumlahan: ax(b+c)=(axb)+(axc).
Identitas pada penjumlahan adalah 0 sedangkan identitas
pada perkalian adalah 1.
Invers penjumlahan adalah lawannya, misalnya invers a
adalah –a.
Invers perkalian
adalah kebalikannya, misalnya invers a
adalah 1/a
7.
Bilangan imajiner
Kata “imajiner” digunakan untuk menggambarkan bilangan
seperti Unit imajiner (disimbolkan i) didefinisikan
sebagai berikut: i = dan i2 =
-1. Selanjutnya didefinisikan akar dari bilangan negatif sebagai berikut: jika a
> 0, =
8.
Bilangan kompleks
Setiap bilangan yang berbentuk a+bi, dimana a dan b adalah bilangan real dan i adalah unit imajiner, disebut bilangan kompleks.
Contohnya 4i,
3+2i, 2–i, 7 dan 0.
Pada a+bi, a di sebut bagian real, dan b disebut bagian
imajiner. Jika b ≠ 0, maka bilangan
tersebut disebut bilangan imajiner.
Pada bilangan imajiner, a+bi, jika a = 0, maka
disebut bilangan imajiner murni. Contohnya 3i,
-i, i dan sebagainya.
Dua bilangan kompleks a+bi dan c+di dikatakan
sama, jika dan hanya jika a=c dan b=d.
0 komentar:
Posting Komentar