BAB 2
STUDI KEPUSTAKAAN
2.1. Konsep Umum
2.1.1. Ibu Hamil
2.1.1.1. Pengertian Ibu Hamil
            Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang (Hasan Alwi, dkk, 2005 : 416). Hamil adalah mengandung janin dalam rahim karena sel telur dibuahi oleh spermatozoa, sedangkan ibu hamil adalah wanita yang mengandung janin dalam rahim karena sel telur dibuahi oleh spermatozoa sehingga melahirkan seseorang. (Hasan Alwi, dkk, 2005 : 385)
2.1.1.2. Tanda dan Gejala Ibu Hamil
           Pada wanita hamil terdapat beberapa tanda dan gejala ibu hamil antara lain (Rustam Mochtar, 1998 : 43)
1.      Amenorea
2.      Nausea dan emesis
3.      Mengidam
4.      Tidak tahan suatu bau-bauan
5.      Pingsan
6.      Anoreksia
7.      Lelah
8.      Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
9.      Sering mictio
10.  Konstipasi/obstipasi
11.  Pigmentasi kulit oleh hormone kortikosteroid
12.  Pemekaran vena-vena
2.1.2. ASI Eksklusif
2.1.2.1. Defenisi ASI Eksklusif
            ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh dan air putih serta tanpa tambahan makanan padat kecuali vitamin, mineral dan obat (Dwi Sunar, 2009 : 26)
2.1.2.2. Manfaat ASI Bagi Bayi
      Adapun manfaat ASI bagi bayi adalah (Wenny Artanty, 2011 : 16) :
1.      ASI mudah dicerna dan diserap oleh pencernaan bayi yang belum sempurna.
2.      ASI termasuk kolostrum yang mengandung zat kekebalan tubuh, meliputi immunoglobulin, lactoferin, enzim, makrofag, limfosit dan bifidus factor.
3.      ASI juga menghindarkan bayi dari diare karena saluran pencernaan bayi yang mendapatkan ASI mengandung lactobacilli dan bifidobacteria yang mambantu membentuk feses bayi yang pH-nya rendah sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri jahat penyebab diare dan masalah pencernaan lain.
4.      ASI yang didapat bayi selam proses menyusui akan memenuhi kebutuhan nutrisi bayi sehingga dapat menunjang perkembangan otak bayi.
5.      Mengisap ASI membuat bayi mudah mengkoordinasi saraf menelan, mengisap, dan bernafas menjadi lebih sempurna dan bayi menjadi lebih aktif dan ceria.
6.      Mendapatkan ASI dengan mengisap dari payudara membuat kualitas hubungan psikologis ibu dan bayi menjadi semakin dekat.
7.      Mengisap ASI dari payudara membuat pembentukan rahang dan gigi menjadi lebih baik dibandingkan dengan mengisap susu formula dengan menggunakan dot.
 2.1.2.3. Manfaat Memberikan ASI Untuk Ibu
     Adapun manfaat memberikan ASI untuk ibu adalah (Sri Purwanti, 2004 : 18)
1.      Aspek kontrasepsi
Hisapan mulut bayi pada putting susu meransang ujung saraf sensorik sehingga post anterior hipofise mengeluarkan prolaktin. Menjarangkan kehamilan, pemberian ASI memberikan 98% metode kontrasepsi yang efisien selama 6 bulan pertama seseudah kelahiran bila hanya diberikan ASI saja dan belum terjadi menstruasi kembali.
2.      Aspek kesehatan ibu
Isapan bayi pada payudara akan meransang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofise. Oksitosin membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi.
3.      Aspek penurunan berat badan
Ibu yang menyusui eksklusif ternyata lebih mudah dan lebih cepat kembali ke berat badan semula seperti sebelum hamil. Pada saat hamil, badan bertambah berat, selain karena ada janin, juga karena penimbunan lemak dalam tubuh. Dengan munyusui tubuh akan menghasilkan ASI lebih banyak lagi sehingga timbunan lemak yang berfungsi sebagai cadangan tenaga akan terpakai.
4.      Aspek psikologis
Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi, tetapi juga untuk ibu. Ibu akan merasa bangga dan diperlukan, rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
2.1.2.4. Alasan Pemberian ASI
   Alasan pemberian ASI adalah (Nurhaeni Arif, 2009 : 26) :
1.      Gratis karena setiap ibu yang melahirkan memilikinya.
2.      Bisa lansung diberikan kepada bayi.
3.      Kandungan gizinya mencukupi seluruh kebutuhan gizi bayi hingga ia berusia 6 bulan.
4.      Mudah dicerna karena mengandung enzim cerna ASI. Dengan demikian, seluruh kandungan nutrisinya dapat diserap tubuh bayi dengan sempurna.
5.      Mencegah kegemukan bayi dan kelak saat ia tumbuh karena ASI mampu meminimalkan timbunan lemak tubuh.
6.      Mengandung antibodi sehingga bayi tidak mudah sakit – sakitan.
7.      Memperkecil kemungkinan bayi sembelit, diare, maupun masuk angin.
8.      Tersedia dalam suhu yang sesuai dengan selera dan kebutuhan bayi.
9.      Mengurangi resiko kanker indung telur dan kanker payudara pada ibu.
10.  Mempertebal hubungan cinta kasih antara ibu dan bayi selama proses menyusui.
11.  Membantu mengurangi perdarahan setelah persalinan dan mempercepat penciutan rahim.
12.  Mencegah kehamilan selama proses menyusui dilakukan terus – menerus tanpa henti hingga bayi berusia minimal 6 bulan.
2.1.2.5. Komposisi ASI
   Adapun komposisi ASI adalah (dr. Taufan Nugroho, 2011 : 29) :
1.      Kolostrum
a.       Merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar payudara, mengandung tissue debris dan residual material yang terdapat dalam alveoli dan duktus dari kelenjar payudara sebelum dan setelah masa puerperium.
b.      Kolostrum ini disekresi oleh kelenjar payudara pada hari pertama sampai hari keempat pasca persalinan.
c.       Kolostrum merupakan cairan dengan viskositas kental, lengket dan berwarna kekuningan. Kolostrum mengandung tinggi protein, mineral, garam, vitamin A, nitrogen, sel darah putih dan antibody yang tinggi daripada ASI matur.
d.      Protein utama pada kolostrum adalah immunoglobulin yang digunakan sebagai zat anitbodi untuk mencegah dan menetralisir bakteri, virus, jamur dan parasit.
e.       Meskipun kolostrum yang keluar sedikit menurut ukuran kita, tetapi volume kolostrum yang ada dalam payudara mendekati kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari. Volumr kolostrum antara 150-300 ml/24 jam.
f.       Kolostrum juga merupakan pencahar ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bagi bayi.
2.      ASI Peralihan
a.       Merupakan ASI peralihan dari kolostrum sampai menjadi ASI yang matur.
b.      ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum ASI matang yaitu sejak hari ke-4 sampai hari ke-10. Selama 2 minggu, volume air susu bertambah banyak dan berubah warna serta komposisinya.
3.      ASI Matur
a.       Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya, komposisi relative konstan dan tidak menggumpal bila dipanaskan.
b.      Air susu yang mengalir pertama kali atau saat lima menit pertama disebut foremilk. Foremilk lebih encer. Foremilk memiliki kandungan rendah lemak dan tinggi laktosa, gula, protein, mineral dan air.
c.       Selanjutnya air susu berubah menjadi hindmilk. Hindmilk kaya akan lemak dan nutrisi. Hindmilk membuat bayi lebih cepat kenyang
4.      Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara Whei dan Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio Whei dan Casein merupakan salah satu keunggulan ASI dibandingkan susu sapi. ASI mengandung Whei  lebih banyak yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap, sedangkan pada susu sapi mempunyai perbandingan Whei dan Casein adalah 20:80, sehingga tidak mudah diserap.
5.      Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak.
6.      Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak.
2.1.2.6. Komposisi Zat Gizi dalam ASI
   Komposisi zat gizi dalam ASI adalah sebagai berikut (Dwi Sunar, 2009 : 98) :
1.      Karbohidrat
Karbohidrat dalam ASI berbentuk laktosa yang jumlahnya tidak terlalu bervariasi setiap hari dan jumlahnya lebih banyak daripada dalam PASI.
2.      Protein
Protein dalam ASI lebih rendah bila dibandingkan degnan PASI. Meskipun begitu, Whei  dalam protein ASI hampir seluruhnya terserap oleh sistem pencernaan bayi.
3.      Lemak
Sekitar setengah dari energi yang terkandung dalam ASI berasal dari lemak yang lebih mudah dicerna dan diserap oleh bayi. Hal ini dikarenakan ASI lebih banyak mengandung enzim pemecah lemak (lipase).
4.      Mineral
ASI mengandung mineral yang lengkap. Walaupun kadarnya relatif rendah, tetapi bisa mencukupi kebutuhan bayi sampai berumur 6 bulan. Zat besi dan kalsium dalam ASI merupakan mineral yang sangat stabil, mudah diserap tubuh, dan berjumlah sangat sedikit.
5.      Vitamin
Apabila makanan yang dikonsumsi ibu memadai, berarti semua vitamin yang diperlukan bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya dapat diperoleh dari ASI.










2.1.2.7. Tabel Perbandingan Komposisi ASI dan PASI untuk Setiap 100 ml
Komposisi
ASI
PASI
Energi (kkal)
Air (g)
Protein (g)
Rasio kasein
Lemak (g)
Laktosa (g)
Vitamin A (retinol) dengan satuan (ug)
Beta karoten (ug)
Vitamin D : larut dalam lemak dengan satuan (ug)
Larut dalam air (ug)
Vitamin C (mg)
Tiamin (vitamin B1) dengan satuan (mg)
Riboflavin (vitamin B2) dengan satuan (mg)
Niasin (mg)
Vitamin B12 (ug)
Asam folant (ug)
Kalsium (Ca) dengan satuan (mg)
Besi (Fe) dengan satuan (mg)
Tembaga (Cu) dengan satuan (ug)
Seng (Zn) dengan satuan (ug)
70
89,7
1,07
1 : 1,5
4,2
7,4
60
0
0,01
0,80
3,8
0,02
0,03
0,62
0,01
5,2
35
0,08
39
295
67
90,2
3,4
1 : 0,2
3,9
4,8
31
19
0,03
0,15
1,5
0,04
0,20
0,89
0,31
5,2
124
0,05
21
361

2.1.2.8. Persiapan Menyusui Selama Masa Kehamilan
   Adapun persiapan menyusui selama masa kehamilan yaitu (Wenny Artanty, 2011 : 48)
1.      Sebelum mandi kompreslah payudara dengan air hangat menggunakan kain yang lunak kurang lebih selama 5-10 menit, kemudian ambil satu potong kapas dan beri sedikit munyak kelapa. Bersihkan daerah putting dan areola mamae dari lemak yang ada disana dengan hati-hati. Lakukan sampai bersih.
2.      Lakukan perawatan ini secara rutin 2 hari sekali setelah kehamilan memasuki Trimester II.
3.      Sebaiknya tidak membersihkan payudara dengan sabun karena sabun bersifat iritatif.
4.      Gunakan bra yang tidak terlalu ketat, tetapi mampu menyokong payudara dengan baik.
5.      Lepaskan bra beberapa saat dalam satu hari agar payudara tidak lembab dan membantu melonggarkan pernafaasn ibu.
6.      Menjelang persalinan, lakukan perawatan lebih rutin, terutama untuk kebersihan daerah payudara, persiapan untuk kelahiran bayi.
2.1.2.9. Manajemen ASI untuk Ibu Bekerja
  Berikut disajikan manajemen ASI untuk para ibu yang bekerja (Wenny Artanty, 2011 : 55)
1.      Sebelum ibu berangkat kerja, susui bayi sampai kenyang.
2.      Selanjutnya untuk payudara yang belum habis diisap oleh bayi, perah ASI dari payudara dengan menggunakan tangan secara manual dan ditampung pada suatu temapt yang bersih.
3.      Selama di kantor, perahlah ASI 3-4 jam sekali dengan teknik yang sama. Tempatkan ASI perlahan dalam wadah penampung yang steril dan tertutup rapat. Setiap wadah diberi label hari, tanggal, dan jam diperah.
4.      ASI yang diperah dapat dibekukan untuk persediaan/tambahan apabila ibu mulai bekerja. ASI tahan 6-8 jam dalam suhu kamar, 24 jam dalam termos es, 2 x 24 jam dalam lemari es, 2 minggu di freezer lemari es 1 pintu, dan 3 bulan di freezer lemari es 2 pintu.
5.      Untuk ASI yang disimpan di lemari es, sebelum diberikan kepada bayi, terlebih dahulu suhu ASI harus disamakan dengan suhu kamar dengan cara merendam botol berisi ASI dalam air dingin biasa. Hindari mencelup botol berisi ASI dalam air panas atau memanaskannya langsung di atas api sebab dapat merusak kandungan gizi dan komponen imunologiknya. Setelah dihangatkan ASI harus habis dalam waktu 1 jam. ASI yang sudah dihangatkan tidak boleh dikembalikan ke dalam lemari es.
2.1.3. Pengetahuan
2.1.3.1. Defenisi Pengetahuan (Notoatmodjo,2003).
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap satu objek tertentu (Soekidjo Notoatmodjo, 1997 : 21).
2.1.3.2. Tingkat Pengetahuan (Soekidjo Notoatmodjo, 2003 : 122).
   Pengetahuan yang mencakup dalam domain kognitif mempunyi 6 tingkatan yaitu :
1.      Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan dan sebagainya.
2.      Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan, contoh menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya objek dipelajari.
3.      Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi ini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4.      Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
5.      Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk  menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6.      Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Itu berdasarkan kriteria yang ditentaukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang ada. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
2.1.3.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
   Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan (Hendra AW,2010)
1.      Umur
Makin tua umur seseorang maka proses perkembangan mentalnya beratambah baik, akan tetapi pada umur tertentu bertambahnya proses perkembangan untuk mental ini  tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun.
2.      Intelegensi
Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan berpikir abstrak guna menyelesaikan diri secara mental dalam situasi baru. Inteligensi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil dari proses belajar.
3.      Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, lingkungan memberikan pengaruh pertama bagi seseorang dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya dalam lingkungan seseorang akan memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh pada cara berpikir seseorang.
4.      Sosial budaya
Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan seseorang, seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam hubungannya dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami suatu proses belajar dan memperoleh suatu pengetahuan.
5.      Pendidikan
Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri.
6.      Informasi
Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya televisi, radio, surat kabar, maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.
7.      Pengalaman
Pengalaman merupakan guru yang terbaik. Pepatah tersebut dapat diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.
2.1.3.4. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan degnan wawancara atau angket yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Data yang bersifat kualitatif digambarkan dengan kata-kata sedangkan data yang bersifat kuantitatif terwujud angka-angka hasil perhitungan atau pengukuran dapat diproses dengan cara dijumlahkan dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentasi setelah dipersentasikan lalu ditafsirkan ke dalam kalimat yang bersifat kualitatif. Ada 3 kategori pengetahuan yaitu :
  1. Kategori baik yaitu menjawab benar 8-10 atau nilai 76%-100%
  2. Kategori cukup yaitu menjawab benar 6-7 atau nilai 56%-75%
  3. Kategori kurang yaitu menjawab benar <6 atau nilai <56%



Karakteristik responden :
1.      Umur
2.      Pendidikan
3.      Pekerjaan
4.      Suku
5.      Pendapatan

 
2.2. Kerangka Konsep

 



2.3. Defenisi Operasional
  1. ASI Eksklusif adalah Air Susu Ibu yang diberikan kepada bayi selama 6 bulan.
  2. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh responden yang dikategorikan dalam kategori baik, cukup, dan kurang.
  3.  Umur adalah usia responden mulai dari lahir sampai saat dikaji oleh penulis.
  4. Pendidikan adalah tingkat pendidikan yang diperoleh oleh responden selama mengikuti bangku kuliah.
  5. Pekerjaan adalah kegiatan rutin setiap hari yang dilakukan oleh responden untuk mendapatkan penghasilan dan nafkah hidup.
  6. Suku adalah kebudaayan yang dianut oleh responden.
  7. Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diperoleh oleh responden dari hasil kerja.

1 komentar: