C. PENGETIKAN NASKAH
1. Bab, Sub-sub, dan anak sub-sub
Nomor dan nama bab ditempatkan di tengah marjin atas. Nomor bab ditulis
dengan angka Romawi kapital (I,II,III dst), sedangkan nama bab ditulis dengan
huruf kapital, dengan jarak 2 spasi. Nomor dan nama sub bab serta anak sub bab
ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama setiap kata selain kata sandang.
Nomor urut sub bab ditulis dengan abjad huruf kapital (A,B,C dst), sedangkan
nomor urut anak sub bab dengan angka arab (1,2,3 dst).
Contoh :
II ………. (Judul Bab)
2.1 ……………….. (Judul Subbab)
2.2 ……………….. (Judul Subbab)
2.2.1 ………………(Judul Sub-Subbab)
Langkah-langkah mengatur bab, sub-sub, dan
anak sub-sub pada Word 2003 sebagai berikut:
·
Pilih dan klik Format pada Menu Bar.
·
Klik Bullet and Numbering (lihat gambar 6)
·
Akan tampil kotak seperti pada gambar 7.
·
Kemudian klik Outline Numbered
·
Pilih format yang sesuai dengan aturan skripsi.
·
Klik Customize
·
Akan tampil kotak seperti pada gambar 8.
·
Pada Level pilih 1
·
Pada Number Format pilih 1
·
Pada Number Style pilih 1,2,3,….
·
Pada Start at pilih 1
·
Klik OK
2. Penomoran
Nomor halaman bagian awal skripsi ditulis dengan menggunakan huruf Romawi
kecil (i,ii, iii, dst), dan ditempatkan di bagian tengah marjin bawah. Sedangkan
nomor halaman batang tubuh dan bagian akhir skripsi ditulis dengan angka biasa
dan ditempatkan di pinggir kanan marjin paling atas, kecuali halaman pertama
setiap bab nomornya ditempatkan di bagian tengah marjin bawah.
Langkah-langkah penomoran halaman pada Word
2003 sebagai berikut:
·
Pilih dan klik Insert pada Menu Bar
·
Klik Page Numbers (lihat gambar 9)
·
Akan muncul kotak seperti pada gambar 10.
·
Pada Position pilih Bottom of Page
·
Pada Alignment pilih Center
·
Pada Show number on first page berikan tanda
centang.
·
Klik Format, kemudian akan muncul kotak seperti
pada gambar 11
·
Untuk bagian awal skripsi pada Number Format
pilih i,ii,iii,…..
·
Untuk bagian tubuh dan bagian akhir skripsi pada
Number Format pilih 1,2,3,….. dengan Alignment menyesuaikan aturan di atas.
·
Klik OK
3. Huruf Miring
Huruf miring digunakan untuk judul buku, nama terbitan berkala, atau nama
publikasi lainnya, dalam daftar pustaka. Huruf miring juga digunakan untuk istilah,
kosa kata, kalimat, dan transliterasi bahasa asing atau bahasa daerah. Huruf
miring dapat diganti dengan pemberian garis di bawah huruf yang harus dimiringkan,
akan tetapi keduanya tidak boleh dikombinasikan.
Penggunaan Huruf Miring pada Word 2003 :
- Blok kata yang ingin diubah menjadi huruf miring.
- Klik I pada Toolbar Formatting.(lihat gambar 12)
atau
·
Pilih dan klik Format kemudian Font
·
Pada Font Style pilih Italic
4. Penyajian Tabel
Fungsi tabel adalah menolong karangan, menerangkan data dengan efisien. Tabel
harus dapat berfungsi sendiri, tanpa memerlukan tambahan keterangan dari naskah.
Penyajian tabel sedapat mungkin dalam satu halaman atau disambung pada halaman
berikutnya. Namun jika ini terpaksa terjadi, maka pada halaman berikutnya jangan
lupa diulangai lagi judul tabel dan keterangan pada kolom-kolom. Tulisan,
nomor, dan nama tabel ditempatkan di atas tabel di tengah marjin kiri dan
kanan, dengan jarak baris 1 spasi. Nomor tabel dibuat dengan angka biasa, dalam
urutan untuk seluruh bab, dan dalam satu urutan tersendiri untuk seluruh lampiran.
Tulisan dan nama tabel ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf awal semua kata
selain kata sandang. Keterangan mengani sumber tabel (jika ada) ditempatkan di
bawah tabel.
5. Penyajian Gambar
Disarankan supaya gambar disiapkan di kertas putih atau kertas kalkir
dengan menggunakan tinta India. Semua tanda seperti titik, garis, tanda kali
dan lainnya, supaya dibuat jelas dan tidak kabur (buram). Gambar juga sebaiknya
disajikan dalam satu halaman. Pengertian gambar disini meliputi foto, grafik,
diagram, skema, peta, bagan, dan sejenisnya. Tulisan, nomor dan nama gambar
ditempatkan dibawah gambar di tengah margin kiri dan kanan, dengan jarak baris
1 spasi. Tulisan dan nama gambar mempergunakan huruf kecil, kecuali huruf pertama
setiap kata selain kata sandang. Sumber pengambilan gambar (jika ada)
ditempatkan di bawahnya (lihat lampiran 11).
D. ANOTASI ILMIAH
1. Penulisan Kutipan
Teks kutipan
langsung yang kurang dari 40 kata ditulis diantara tanda kutip (“……”) sebagai
bagian yang terpadu dalam teks utama, dimana nama pengarang, tahun terbit buku,
dan nomor halaman harus ditulis secara terpadu dalam teks. Lihat contoh
berikut.
Nama pengarang disebut dalam teks secara
terpadu.
Zirmansyah
(1993:146) menyimpulkan “Terdapat hubungan yang signifikans antara sikap terhadap
pelajaran fisika dengan hasil belajar fisika”.
Nama pengarang disebut secara bersama dengan
tahun terbit dan nomor halaman.
Kesimpulan dari
penelitian tersebut adalah “ terdapat hubungan yang signifikans antara sikap
terhadap pelajaran fisika dengan hasil belajar fisika” (Zirmansyah, 1993:146)
Jika didalam kutipan terdapat tanda kutip, maka
digunakan tanda kutip tunggal (‘….’).
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah
“terdapat pengaruh kesehatan ‘sosial ekonomi’ keluarga terhadap tingkat kesehatan
anak” (Yoga, 1992:211).
Kutipan lebih dari 40 kata
Kutipan yang
lebih dari 40 kata ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang
mendahului, dimulai setelah ketukan ke-5 dari marjin kiri, dan diketik dengan 1
spasi.
Contoh:
Sofyan (2000:31)
menyatakan bahwa, segala bentuk teknologi itu dihasilkan oleh kegiatan
penelitian dan pengembangan serta rekayasa ilmu pengetahuan, baik penelitian
dasar maupun penelitian terapan yang batas-batasnya juga tidak selamanya tegas
dan jelas. Untuk itu dalam jangka pendek, dan terutama untuk keperluan
pengembangan daerah, Indonesia sangat memerlukan kegiatan penelitian,
pengembangan dan rekayasa yang menghasilkan inovasi teknologi terapan, yang
sedapat mungkin dilindungi oleh HAKI.
2. Penulisan Kutipan Tak Langsung
Kutipan yang
disebut secara tak langsung atau dikemukakan dengan bahasa sendiri oleh
penulis, maka ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama pengarang
yang dikutip dapat terpadu dengan teks atau ditulis dalam tanda kurung bersama
tahun terbit buku, sedangkan nomor halaman tidak perlu disebutkan.
Nama pengarang disebut terpadu dalam teks.
Aulia (2000)
menyatakan bahwa makin tinggi tingkat pendidikan, makin tinggi peluang untuk
stress.
Nama pengarang disebut dalam kurung bersama
tahun terbit.
Makin tinggi
tingkat pendidikan, makin tinggi peluang stress (Aulia, 2000).
Penulisan Kutipan yang telah dikutip
disuatu sumber.
Kutipan diambil
dari suatu sumber yang juga sudah dikutip, dirujuk dengan cara menyebutkan nama
penulis asli dan nama pengutip pertama serta tahun kutipannya. Catatan, cara
seperti ini hanya dibolehkan jika sumber
asli benar-benar sulit/tidak dapat ditemukan, karena dianggap keadaan yang terpaksa/darurat.
Contoh :
Elliot dan
Adelman (dalam Siswoyo, 1997:19) menerangkan bahwa, triangulasi meliputi
pengumpulan informasi mengenai situasi pengajaran dari tiga sudut pandang yang
sangat berbeda; yaitu, informasi mengenai guru, para siswa, dan pengamat
berperan serta. Siapa dalam “triangle (segi tiga) mengumpulkan informasinya,
bagaimana memancing informasi, dan siapa yang membandingkannya.
3. Penulisan Kutipan dengan Catatan Kaki
Selain
sebagaimana cara di atas, penulisan dalam pengutipan dapat juga menggunakan
catatan kaki ( foot note). Penulisan catatan kaki adalah menggunakan angka Arab
(1,2,3, dst), yang diketik naik 0,5 spasi di ujung kalimat yang dikutip. Jika
sebuah kalimat memiliki beberapa catatan kaki karena memiliki terdiri dari
beberapa kutipan, maka tanda catatan kaki ditempatkan sebelum tanda baca.
Adapun jika kalimat hanya terdiri dari satu kutipan, catatan kaki ditempatkan
sesudah tanda baca. Setiap bab memiliki catatan kaki dengan nomor urut
tersendiri.
Contoh :
Abuscanto
sendiri mendefinisikan ilmu sebagai “ … pengetahuan yang diperoleh melalui
serangkaian proses yang dilakukan orang secara sistematis untuk membuat
penemuan mengenai alam kodrati ”.Sementara itu Richter melihat ilmu sebagai metode dan Conan memandangnya
sebagai serangkaian konsep yang berasal dari pengamatan dan percobaan.
Nomor Catatan Kaki
Catatan kaki
diberi nomor sesuai dengan nomor kutipan dalam tiap bab dimulai dengan nomor 1
(satu).
Bentuk Catatan Kaki
Dalam catatan
kaki harus dicantumkan;nama pengarang, nama buku, nomor jilid, nama penerbit,
tempat dan tahun penerbitan, halaman-halaman yang dikutip atau yang berkenaan
dengan teks.
Contoh-contoh
penulisan catatan kaki untuk :
a. Buku
b. Majalah
c. Surat Kabar
d. Karangan yang
tidak diterbitkan
e. Wawancara
f. Ensiklopedi,
dll.
Contoh-contohnya
sebagai berikut :
a. Buku
Contoh :
Maurice A. Richer, Jr. 1972. Science as a Cultural Process. Cambridge:
Scheneman, h. 15. James B. Conan. 1961. Science and Common Sense. New Haven :
Yale Univesity Press, h. 25.
Catatan kaki
ditulis di bagian bawah naskah dengan urutan sbb: nomor catatan kaki, nama
lengkap pengarang (tanpa gelar dan jangan dibalik,titik), judul tulisan (diketik
miring/digaris bawahi),nama kota tempat terbit (titik dua),nama perusahaan penerbit
(koma), tahun terbit (koma),nomor halaman (titik). Catatan kaki ditulis dengan
jarak ketikan antar baris 1 spasi. Kalau pengarang memakai nama samaran,
diantar tanda kurung besar kita cantumkan nama sebenarnya.
Contoh :
HAMKA (Haji Abdul Malik Karim Amrullah). 1950. Sejarah Ummat
Islam. Medan; Penerbit Islamiyah, Medan, h. 47.
Untuk buku dengan pengarang sampai tiga
orang dituliskan nama seluruhnya dan jika lebih dari tiga orang hanya
dituliskan nama pengarang pertama dengan menambahkan kata et al ( et alii;
“dengan orang lain”) dibelakangnya :
Contoh :
Sevilla Consuelo.B. 1984 (et al) An Introduction to Research
Method. Philippines : Rex printing company, h. 60-67.
Untuk buku
kumpulan karangan, ditulis nama editor dengan menambahkan (ed) di belakangnya :
James R.Newman (ed). 1955. What is Science? New York : Simon
and Schuster, h. 30.
Untuk buku terjemahan tetap menggunakan
nama pengarang asli, diikuti nama penerjemah dibelakang judul buku :
Peter F.Drucker. 1998. Inovasi dan Kewiraswastaan : Praktek dan
Dasar, terjemahan Rusjdi Naib. Jakarta : Penerbit Erlangga, h.40.
Untuk buku yang tidak memiliki nama penulis
dan nama editor, langsung dituliskan :
IKIP Muhamadiyah Jakarta Press. 1966. Reorientasi Ilmu
pendidikan di Indonesia. Jakarta.
Untuk buku yang tidak memiliki tempat
terbit, nama penerbit, dan tahun terbit, dicantumkan tt (tanpa tahun), tpn
(tanpa penerbit), sebagai berikut :
Sayyid Qutub. Tt. Al-Adalat al-Ijtima’iyyah fi Al-Islam. Dar
al-Kutub al-Arabi, h. 30.
b. Majalah
Urut-urutan
penulisan untuk majalah adalah; nama pengarang (seperti pada buku), judul
karangan (diantara tanda kutip), nama majalah (diberi bergaris/dicetak miring),
nomor majalah (dengan angka romawi kalau ada), bulan dan tahun penerbitan,
serta nomor halaman.
Contoh:
Mochtar Naim, “Mengapa orang Minang Merantau” Tempo, 31 Januari
2001, h.12. 11L.J.Westwood, “The Role of The Teacher”, Educational Research IX No.3,
Februari 2001, h.17.
c. Surat Kabar
Republika, 29 Januari 2001, h.5.
d. Karangan yang tidak diterbitkan
Zirmansyah, “ Keefektifan Pemahaman Konsep-Konsep Dasar
Gelombang
dengan Bantuan
Komputer”. Perpustakaan IKIP Yogyakarta, h. 112.
e.Wawancara
Wawancara dengan Direktur Program Pascasarjana Universitas
Muhamadiyah Prof. Dr. HAMKA, 12 Januari 2001.
Mempersingkat catatan kaki
Jika suatu sumber
telah pernah disebut dengan lengkap, yakni pada pertama kalinya, maka catatan
kaki itu selanjutnya dapat dipersingkat dengan mempergunakan singkatan : ibid (kependekan
dari ibidem = “pada tempat yang sama”), digunakan jika suatu kutipan diambil
dari sumber lain, op. cit (kependekan dari iopere citatoi= “dalam karangan yang
telah dikutip’), digunakan untuk menunjuk kepada suatu buku yang telah disebut
sebelumnya namun telah diselingi oleh kutipan lain. loc. cit (kependekan dari
loco citato = “dalam tempat yang telah dikutip”), digunakan kalau kita menunjuk
kepada halaman yang sama dari sumber yang telah disebut. Contoh Pemakaian:
ibid,op.cit., dan loc.cit.
Muhammad Muslich. 1993. Metode Kuantitatif. Jakarta: Fakultas
Ekonomi-UI, h.8.
Ibid, h.15.(berarti, dikutip dari buku tersebut diatas)
Moh. Nazir, 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia
Indonesia, h. 14.
Saifuddin Azwar. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, h. 41.
Mar’at. 1984. Sikap Manusia Perubahan serta Pengukurannya.
Jakarta: Ghalia Indonesia, h.60.
Moh. Nazir, op. cit.,
h. 21. (artinya buku yang telah disebut diatas. Perhatikan
penulisan op.
cit, selain dimiringkan, juga diberi garis).
Saifuddin Azwar, loc.
cit. (artinya buku yang telah disebut diatas pada halaman yang sama.
Perhatikan penulisan loc. cit, selain dimiringkan juga diberi garis).
Catatan :
Cara pengutipan
dengan menggunakan catatan kaki seperti diuraikan di atas, memang agak rumit
dan banyak seluk beluknya, namun dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan
kejujuran ilmiah para mahasiswa.
4. Penulisan Daftar Kepustakaan
Semua buku yang dijadikan sumber untuk menyusun skripsi harus disebutkan
dalam daftar kepustakaan. Nama-nama pengarang pada daftar kepustakaan disusun
berdasarkan abjad.
Bila huruf pertama sama, maka kita lihat huruf ketiga dst, sampai kita
temukan huruf yang berbeda. Kalau ada dua karangan atau lebih dari pengarang
yang sama, tak usah dicantumkan dua kali, kita cukup membuat garis sepanjang
delapan ketukan dari margin, sebagai pengganti nama pengarang tersebut.
Urut-urutan penulisan daftar kepustakaan adalah sbb: nama pengarang, ditulis
dengan urutan: (1) nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar (titik),
(2) tahun penerbitan buku (titik), (3) judul,termasuk sub-judul ‘jika ada’ (dimiringkan
atau digaris bawahi,yang penting konsisten) (titik), (4) tempat penerbitan
(titik dua), dan (5) nama penerbit.
Berikut
contoh-contoh penulisan Daftar Pustaka:
Sumber dari buku.
Pringgoadisurjo,
Luwarsih. 1982. Pedoman Tertib Manulis dan Menerbitkan. Jakarta: Pusat
Dokumentasi Ilmiah Nasional LIPI.
Winardi. 1986.
Pengantar Metodologi Research. Bandung: P.T. Alumni. Kerlinger, Fred. N. 1986.
Foundations of Behavioral Research. New York: Holt,
Rinehart and
Winston. Inc.
Sumber dari buku yang berupa kumpulan
artikel.
Aminudin (ed.).
1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang:
HISKI Komisariat Malang dan YA3.
Sumber artikel dalam Jurnal
Contoh :
Djoemadi. 1994. Komparasi
Dua Metode Demonstrasi dalam Pembentukan Ketrampilan. Jurnal Kependidikan Thn
XXIV, No.1: 99 – 110.
Sumber dari Majalah atau Koran
Alfian, M.Alfan,
2001, 7 Februari. Makna Manuver Politik TNI. Republika, h. 6.
Sumber berupa terjemahan
Ary, D., L. C. Jacobs,
dan A. Razavieh. 1988. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terj. Arief Furchan.
1982. Surabaya: Usaha Nasional.
Sumber Tutorial Penulisan Skripsi:
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SULTAN AGENG
TIRTAYASA TAHUN 2004.
Kuliah Umum
IlmuKomputer.com Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
Petunjuk Penulisan
Skripsi. Universitas Gunadarma.
0 komentar:
Posting Komentar