Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa melalui
pembelajaran berbasis proyek pada mata kuliah pengembangan media audio Program
Studi Teknologi Pendidikan FIP UNY.
Jenis penelitian ini ádalah penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian
ini yaitu mahasiswa program studi Teknologi Pendidikan FIP UNY yang sedang
menempuh mata kuliah Pengembangan Media Audio pada semester gasal tahun akademik
2009/2010 yang berjumlah 29 mahasiswa. Metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu Tes dan Observasi, sedangkan instrumen penelitian
yang digunakan adalah tes dan pedoman observasi. Data yang terkumpul dianalisis
secara deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat
meningkatkan hasil belajar mahasiswa
pada mata kuliah Pengembangan Media Audio pada Program Studi Teknologi
Pendidikan FIP UNY. Disamping itu melalui penelitian ini juga mahasiswa
tampak lebih aktif belajar, lebih
termotivasi belajar, dan kerja sama diantara mahasiswa lebih tinggi.
Kata kunci:
Pembelajaran Berbasis Proyek, Hasil Belajar
PENDAHULUAN
Program studi Teknologi Pendidikan Universitas berupaya untuk meningkatkan
dan mengembangkan diri agar selalu dapat mengikuti perkembangan IPTEKS. Hal ini
telah dilakukan dengan menyiapkan lulusan yang memiliki kompetensi a) mampu merancang, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola, dan mampu mengevaluasi program
maupun proses serta hasil pendidikan, b) Mampu mengembangkan kurikulum dan
melaksanakan tugas sebagai pengembang media dan teknisi sumber belajar, c) Mampu
melaksanakan kegiatan penelitian dan/atau pengembangan dalam bidang teknologi
pendidikan dan d) Mampu melaksanakan difusi inovasi berbagai hasil karya
teknologi pendidikan/pembelajaran. Untuk mencapai kompetensi tersebut
disediakan mata kuliah-mata kuliah baik itu yang sifatnya teoritis maupun
praktek.
Salah satu mata kuliah yang banyak mengandung unsur praktek yaitu mata
kuliah pengembangan media audio. Melalui mata kuliah ini mahasiswa disamping
membahas secara teoritis tentang media audio juga praktek menulis naskah,
praktek menjadi narator dan pemain, juga praktek rekaman/memproduksi program. Hasil perkuliahan terutama yang berkaitan
dengan produksi program dari tahun ke tahun terus diupayakan kualitasnya
meningkat. Namun demikian masih dirasa hasil perkulihannya belum optimal,
seperti kualitas produknya yang belum layak pakai dan layak jual. Hal ini
banyak faktor yang dimungkinkan mempengaruhinya, seperti faktor mahasiswa, dosen, sarana dan prasarana
belajar, dan faktor lingkungan, dan
strategi pembelajaran yang digunakannya.
Upaya yang akan ditempuh untuk meningkatkan kualitas atau hasil belajar
mahasiswa dalam mata kuliah pengembangan media audio yaitu menerapkan model
pembelajaran berbasis proyek. Perkuliahan dengan model ini mahasiswa akan
berkolaborasi dengan dosen/instruktur, belajar dalam tim kolaboratif. Ketika
mahasiswa belajar dalam tim mahasiswa akan menemukan keterampilan merencanakan,
berorganisasi, negoisasi, dan membuat konsensus tentang hal-hal yang akan
dikerjakan.
Pembelajaran berbasis proyek
merupakan pembelajaran yang berpusat pada proses, relatif berjangka waktu,
berfokus pada masalah, unit pembelajaran bermakna dengan memadukan
konsep-konsep dari sejumlah komponen baik itu pengetahuan, disiplin ilmu atau
lapangan. Pada pembelajaran berbasis proyek kegiatan pembelajarannya
berlangsung secara kolaboratif dalam kelompok yang heterogen. Mengingat hakikat
kerja proyek adalah kolaboratif, maka pengembangan keterampilan belajar berlangsung diantara mahasiswa. Pada
pembelajaran berbasis proyek kekuatan individu dan cara belajar yang diacu
dapat memperkuat kerja tim sebagai suatu keseluruhan.
Ada beberapa
kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam implementasi pembelajaran proyek.
Pendapat Thomas yang dikutip Herminarto Sofyan (2006: 298) menyatakan ada lima
kriteria pembelajaran berbasis proyek yaitu keterpusatan (centralita), berfokus
pada pertanyaan atau masalah, investigasi konstruktif atau desain, otonomi
mahasiswa, dan realisme.
Dalam pembelajaran berbasis proyek yang dijadikan sebagai pusat proyeknya
adalah inti kurikulum. Melalui proyek ini mahasiswa akan mengalami dan belajar
konsep-konsep. Pembelajaran berbasis proyek memfokuskan pada pertanyaan atau
masalah yang mendorong menjalani konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Proyek ini
dapat dibangun di sekitar unit tematik atau gabungan topik-topik dari dua atau
lebih. Proyek juga melibatkan mahasiswa dalam investigasi konstruktif.
Investigasi ini dapat berupa desain, pengambilan keputusan, penemuan masalah,
pemecahan masalah, penemuan atau proses pembangunan model. Dan agar dapat
disebut proyek yang memenuhi kriteria pembelajaran berbasis proyek, aktivitas
tersebut harus meliputi transformasi dan kontruksi pengetahuan pada pihak
mahasiswa. Proyek mendorong mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar sampai
pada tingkat yang signifikan. Proyek
dalam pembelajaran berbasis pada proyek lebih mengutamakan otonomi, pilihan,
waktu kerja yang tidak bersifat rumit, dan tanggung jawab mahasiswa. Proyek
adalah realistik. Proyek memberikan keotentikan pada mahasiswa. Karakteristik
ini meliputi topik, tugas, peranan yang dimainkan mahasiswa, konteks dimana
proyek dilakukan, kolabotaror yang bekerja sama dengan mahasiswa, produk yang
dihasilkan, sasaran bagi produk yang dihasilkan dan unjuk kerja atau kriteria
dimana produk-produk dinilai.
Secara umum pembelajaran berbasis proyek menempuh tiga tahap yaitu
perencanaan proyek, pelaksanaan proyek, dan evaluasi proyek. Kegiatan
perencanaan meliputi: identifikasi masalah riil, menemukan alternatif dan
merumuskan strategi pemecahan masalah, dan melakukan perencanaan. Tahap
pelaksanaan meliputi pembimbingan mahasiswa dalam penyelesaian tugas, dalam
melakukan pengujian produk (evaluasi), presentasi antar kelompok. Tahap
evaluasi meliputi penilaian proses dan produk yang meliputi: kemajuan belajar
proyek, proses aktual dari pemecahan masalah, kemajuan kenerja tim dan individual,
buku catatan dan catatan penelitian, kontrak belajar, penggunaan komputer,
refleksi. Sedangkan penilaian produk seperti dalam hal: hasil kerja dan
presentasi, tugas-tugas non tulis, laporan proyek.
Melalui Pembelajaran berbasis proyek mahasiswa akan mengalami dan belajar
konsep-konsep. Pembelajaran berbasis proyek memfokuskan pada pertanyaan atau
masalah yang mendorong menjalani konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Proyek juga
melibatkan mahasiswa dalam investigasi konstruktif. Investigasi ini dapat berupa
desain, pengambilan keputusan, penemuan masalah, pemecahan masalah, penemuan
atau proses pembangunan model.
Proyek mendorong mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar
sampai pada tingkat yang signifikan.
Proyek lebih mengutamakan otonomi, pilihan, waktu kerja yang tidak
bersifat rumit, dan tanggung jawab mahasiswa. Proyek memberikan keotentikan
pada mahasiswa. Karakteristik ini meliputi topik, tugas, peranan yang dimainkan
mahasiswa, konteks dimana proyek dilakukan, kolabotaror yang bekerja sama
dengan mahasiswa, produk yang dihasilkan, sasaran bagi produk yang dihasilkan
dan unjuk kerja atau kriteria dimana produk-produk dinilai.
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah bagaimanakah
pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada
perkuliahan pengembangan media audio program studi Teknologi Pendidikan FIP
UNY? Sedangkan tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar
mahasiswa melalui pembelajaran berbasis proyek pada mata kuliah pengembangan
media audio Program Studi Teknologi Pendidikan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan
kelas (classroom action research), dengan menempuh prosedur yang
dikembangkan Kemmis dan Taggart yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi. Subyek penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa semester gasal (lima) Program Studi Teknologi
Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
UNY tahun akademik 2009/2010 yang sedang menempuh mata kuliah pengembangan
media audio, yang berjumlah 29 mahasiswa. Metode pengumpulan data pada
penelitian ini yaitu tes tulis dan tes kinerja. Disamping itu untuk melihat
keaktifan selama proses perkuliahan digunakan metode observasi. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tulis, tes
kinerja dan lembar observasi.
Prosedur Penelitian meliputi
tahap 1) Persiapan : Tahap ini merupakan mekanisme
awal yang difokuskan pada persiapan segala sesuatu yang diperlukan dalam pelaksanaan
penelitian tindakan kelas ini, baik segala sesuatu yang berkaitan dengan
substansi kajian maupun rancangan desain penelitian serta teknis administrasi
pelaksanaannya. Secara umum, aktivitas-aktivitas yang terintegrasikan di dalam
tahap persiapan ini antara lain adalah : a) Koordinasi tim peneliti, b)Penyusunan
desain penelitian, diantaranya penyusunan silabus/rancangan kegiatan
perkuliahan. c) Penyusunan instrumen penelitian yang diperlukan untuk
mengevaluasi proses dan hasil perkuliahan., d) identifikasi
masalah dalam pengembangan media audio dan f) menemukan alternatif dan
merumuskan strategi pemecahan masalah. 2) Tahap
Pelaksanaan: Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan pendekatan pembelajaran
berbasis proyek dan sekaligus tahap penilaian proses terhadap
aktivitas-aktivitas kegiatan pembelajaran dalam perkuliahan tersebut.Tahap
pelaksanaan ini meliputi kegiatan-kegiatan yang antara lain a) penjelasan
strategi perkuliahan termasuk penyampaian kompetensi/tujuan dan silabus
perkuliahan, b) pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek, dan c) penilaian
keberhasilan perkuliahan baik dilihat dari perspektif proses maupun hasil
belajar, d) pembimbingan mahasiswa dalam penyelesaian tugas, e)
presentasi antar kelompok. 3) Tahap Evaluasi: Tahap
evaluasi ini akan melihat keberhasilan perkuliahan baik dilihat secara
perspektif proses maupun hasil yang
berupa nilai tes mata kuliah dengan mendasarkan pada tolok ukur kriteria
keberhasilan dan tes kinerja yang berupa penilaian produk seperti dalam
hal: hasil kerja dan presentasi, tugas-tugas non tulis.
Teknik analisis data yang
digunakan dalam
penelitian ini yaitu teknik analisis statistik deskriptif kuantitatif.
>>>>>selanjunya klik di bawah<<<<<
0 komentar:
Posting Komentar