BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian
Pada Bab ini akan disajikan hasil pengumpulan data melalui register kohort bayi dan balita di desa Jangkar wilayah kerja Puskesmas Jangkar pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2006.
Hasil Penelitian ini meliputi “ Gambaran Pemanfaatan 4 Meja dari Sistem 5 Meja Posyandu Oleh Bayi dan Balita di desa Jangkar Kabupaten Situbondo “. Adapun data yang disajikan terdiri dari data umum dan data khusus. Data umum berkaitan dengan karakteristik responden meliputi usia. Sedangkan data khusus menggambarkan tentang pemanfaatan 4 meja dari sistem 5 meja posyandu oleh bayi dan balita di desa Jangkar Kecamatan Jangkar Kabupaten Situbondo.

A. Data Umum
1. Karakteritik responden berdasarkan usia di desa Jangkar pada bulan Maret s/d Agustus 2006.
Berdasarkan hasil penelitian distribusi responden menurut umur bayi dan balita di desa Jangkar Kecamatan Jangkar wilayah kerja Puskesmas Jangkar bulan Maret 2006 s/d Agustus 2006 terlihat sebagai berikut :

Tabel 4.1. Distribusi frekuensi menurut usia bayi dan balita di desa Jangkar bulan Maret s/d Agustus 2006.


    UMUR                                     Jumlah                                           %
0   – 12  bln                                    131                                         20,22 %
13 – 36  bln                                    261                                         40,28 %
37 – 60  bln                                    256                                         39,50 %
Total                                               648                                         100 %
           
            Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar bayi dan balita berumur 13 – 36 bulan sebanyak 261 (40,28 %). Sedangkan yang paling sedikit  berusia 0 – 12  bulan sebanyak 131 ( 20,22 %) saja.

B. Data Khusus
1. Karakteristik responden yang memanfaatkan Meja 1 Posyandu yaitu pendaftaran
            Berdasarkan hasil penelitian pemanfaatan meja 1 oleh bayi dan balita di desa Jangkar Kecamatan Jangkar wilayah kerja Puskesmas Jangkar bulan Maret s/d Agustus 2006 dapat diketahui pada distribusi frekuensi 4.2 berikut ini :
   Tabel 4.2. Distribusi frekuensi pemanfaatan meja 1 oleh bayi dan balita di desa Jangkar bulan Maret s/d Agustus 2006.


PEMANFAATAN                        jumlah                                         %
Baik                                                 615                                    94,91 %
Kurang                                              33                                      5,09 %
Total                                                648                                      100 %

            Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa pemanfaatan meja 1 oleh bayi dan balita yaitu pendaftaran oleh petugas sebanyak 615 (94,91 %) termasuk dalam kategori baik. Sedangkan yang kurang sebanyak 33 (5,09 %).

2. Karakteristik responden yang memanfaatkan meja 2 Posyandu yaitu penimbangan bayi dan balita.
            Berdasarkan hasil penelitian distribusi bayi dan balita yang ditimbang di desa Jangkar kcamatan Jangkar wilayah kerja Puskesmas Jangkar bulan Maret s/d Agustus 2006 dapat diketahui pada tabel distribusi 4.3 berikut ini :
   Tabel 4.3. Distribusi frekuensi pemanfaatan meja 2 oleh bayi balita di desa Jangkar bulan Maret s/d Agustus 2006.

                                                                           
PEMANFAATAN                        jumlah                                        %
Baik                                                 615                                     94,91 %
Kurang                                              33                                       5.09 %
Total                                               648                                        100 %

            Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa pemanfaatan pada meja 2 sebanyak 615 ( 94,91 % ) termasuk kategori baik. Sedangkan yang kurang 33 balita (5,09 % ).
3. Karakteristik responden yang memanfaatkan meja 3 Posyandu yaitu Pencatatan   KMS oleh petugas.
            Berdasarkan penelitian distribusi balita yang KMS nya diisi oleh petugas di desa Jangkar Kecamatan Jangkar wilayah kerja Puskesmas Jangkar bulan Maret s/d Agustus 2006 dapat diketahui pada tabel 4.4 berikut ini :
   Tabel 4.4 Distribusi frekuensi pemanfaatan meja 3 oleh bayi dan balita di desa Jangkar bulan Maret s/d Agustus 2006.

                                                                               
PEMANFAATAN                        jumlah                                         %
Baik                                                 597                                       92,13 %
Kurang                                              51                                          8,87 %
Total                                                648                                        100 %

            Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa pemanfaatan posyandu oleh bayi dan balita yaitu pencatatan KMS yang dilakukan oleh petugas sebanyak 597 (92,13 %)termasuk kategori baik dan yang kurang 51 (8,87 % )

4. Karakteristik responden yang memanfaatkan meja 4 Posyandu oleh bayi dan balita.
            4.1. Penyuluhan kesehatan .
                  Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan distribusi pemanfaatan posyandu pada meja 4 oleh bayi dan balita di desa Jangkar Kecamatan Jangkar wilayah kerja Puskesmas Jangkar bulan Maret s/d Agustus 2006 dapat diketahui pada tabel 4.5 berikut ini :
   Tabel 4.5 Distribusi frekuensi pemanfaatan meja 4 oleh bayi dan balita tentang penyuluhan kesehatan di desa Jangkar bulan Maret s/d Agustus 2006.

PEMANFAATAN                         jumlah                                     %                                                          
Baik                                                  615                                   94,91 %
Kurang                                               33                                     5,09 %
Total                                                 648                                          100 %
            Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa bayi dan balita yang mendapat penyuluhan kesehatan sebanyak 615 balita atau 94,91 % termasuk kategori baik. Sedangkan yang tidak mendapatkan penyuluhan kesehatan sebanyak 33 balita atau 5,09 % tergolong kategori kurang dari seluruh jumlah balita.

   4.2. Pemberian makanan tambahan.
            Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan distribusi pemanfaatan posyandu pada meja 4 ( pemberian makanan tambahan ) oleh bayi dan balita di desa Jangkar Kecamatan Jangkar wilayah kerja Puskesmas Jangkar bulan maret s/d agustus 2006 dapat diketahui pada tabel 4.6 berikut :
   Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi pemanfaatan meja 4 oleh balita yang mendapatkan makanan tambahan ( PMT ) di desa Jangkar bulan Maret s/d Agustus 2006.


PEMANFAATAN                        jumlah                                   %
Baik                                                 554                                    85,49 %
Kurang                                              94                                     14,51 %
Total                                                648                                    100 %

            Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa bayi dan balita yang mendapatkan makanan tambahan sebanyak 554 atau 85,49 % termasuk kategori baik dan yang tidak mendapatkan makanan tambahan sebanyak 94 atau 14,51 % termasuk kategori kurang karena belum sesuai dengan umur balita yang boleh diberi makanan tambahan.

4.2. Pembahasan
      4.2.1. Karakteristik responden yang memanfaatkan Meja I (Pendaftaran).
            Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Sebagian besar bayi dan balita sudah memanfaatkan meja 1 di posyandu. Kegiatan pada meja 1 meliputi pendaftaran oleh petugas. Sebagian besar balita yang datang keposyandu sudah mendaftarkan diri tapi ada juga yang tidak mendaftar. Balita yang tidak memanfaatkan pelayanan pada meja I dikarenakan balita tersebut tidak datang atau tidak mengunjungi posyandu yang diadakan di wilayahnya. Padahal fasilitas pada meja 1 sangat penting bagi petugas kesehatan dikarenakan pendaftaran dan pencatatan berguna untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan posyandu. Sedangkan untuk bayi dan balita yang tidak mendaftar pada saat diadakannya posyandu petugas tidak dapat mengetahui apakah bayi dan balita tersebut kunjungannya teratur atau tidak pada setiap diadakannya posyandu. Seharusnya semua balita yang ada di wilayah cakupan kegiatan posyandu bisa datang untuk memanfaatkan pelayanan posyandu. Mengingat posyandu sangat penting untuk mengetahui tumbuh kembang balita.
            Menurut Depkes RI 2000 pendaftaran dan pencatatan pada meja 1 posyandu berguna untuk mengetahui target pencapaian penyelenggaraan posyandu.

4.2.2. Karakteristik responden yang memanfaatkan Meja 2 (Penimbangan balita).
            Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dari bulan Maret s/d Agustus 2006 dapat diketahui bahwa hampir semua bayi dan sudah memanfaatkan pelayanan yang ada pada meja 2, tetapi ada juga yang tidak memanfaatkan. Hal ini dikarenakan bayi dan balita tersebut tidak datang saat diadakannya posyandu. Bayi dan balita yang tidak memanfaatkan pelayanan pada meja 2 sangatlah rugi ini karena petugas tidak dapat memantau tumbuh kembangnya yang dapat dilihat dari berat badan.Ini mungkin dikarenakan orang tua balita tidak tahu bahwa didesanya sedang diadakan posyandu atau mereka sedang bepergian.
            Menurut Depkes RI 2000  penimbangan balita setiap bulan berguna untuk mengetahui pertumbuhan balita.Jika balita tidak ditimbang maka kita tidak akan mengetahui balita tersebut pertumbuhannya sesuai dengan usia atau tidak.Selain itu jika penimbangan yang teratur juga dapat memberikan gambaran berat badan balita tersebut naik atau tidak.Jika tidak naik berturut – turut kita dapat memberikan penyuluhan yang tepat pada ibu balita tersebut.

4.2.3. Karakteristik responden yang memanfaatkan Meja 3 (Pencatatan KMS).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa pemanfaatan posyandu pada meja 3 oleh bayi dan balita sebagian besar sudah baik dimana fasilitas yang ada yaitu pencatatan KMS. Sebagian lagi tidak dicatat. Ini dikarenakan ibu balita tidak membawa KMS saat diadakan Posyandu. Apabila bayi dan balita yang tidak membawa KMS saat diadakannya posyandu maka balita tersebut pada bulan berikutnya petugas tidak dapat memantau pertumbuhan dan perkembangannya yang dapat dilihat dari berat badan. Selain itu juga orang tua tidak dapat melihat apakah tumbuh kembang anaknya baik atau jelek.
Menurut Depkes RI 1996 KMS adalah kartu untuk mencatat dan mengamati tumbuh kembang anak.Dengan melihat garis pertumbuhan berat badan anak dari bulan kebulan pada KMS seorang ibu dapat mengetahui dan berusaha memperbaiki kesehatan anaknya.Selain itu dengan melihat KMS seorang ibu dapat mengetahui kemampuan anaknya sesuai dengan perkembangannya. Selain berguna bagi ibu balita KMS juga berguna untuk kader yaitu untuk penyuluhan gizi kepada ibu berdasarkan pertumbuhan dan perkembangan anaknya.Jika seorang bayi dan balita tidak mempunyai KMS maka bayi dan balita tersebut tidak dapat dipantau pertumbuhan dan perkembangannya baik oleh ibu atau tenaga kesehatan.

4.2.4. Karakteristik responden yang memanfaatkan Meja 4 (Penyuluhan Kesehatan dan PMT ).
         4.2.4.1. Penyuluhan kesehatan
            Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada bulan Maret s/d Agustus didapatkan data tentang pemanfaatan pelayanan meja 4 posyandu oleh bayi dan balita yaitu sebaian besar sudah memanfaatkan. Ini diketahui bahwa hampir semua bayi dan balita sudah mendapat penyuluhan kesehatan. Sedangkan sebagian lagi termasuk tidak mendapatkan penyuluhan kesehatan disebabkan oleh bayi dan balita tersebut tidak datang saat diadakannya posyandu..
            Penyuluhan kesehatan sangat penting karena dengan diadakannya penyuluhan kesehatan dapat memberikan informasi yang penting tentang tumbuh kembang bayi dan balita juga tentang hal – hal yang perlu diwaspadai oleh ibu balita.
            Menurut Depkes RI 2000 penyuluhan kesehatan yang dapat diberikan pada ibu balita yaitu tentang :
1. Makanan sehat.
2. ASI Eksklusif.
3. Pemberian makanan tambahan pada bayi usia diatas 6 bulan.
4. Anemia.
5. Penyuluhan tentang GAKY ( gangguan akibat kekurangan yodium )
6. Vitamin A.
7. WUS.
8. Pemanfaatan lahan pekarangan.
9. Penyuluhan pada ibu hamil dan menyusui.
      4.2.4.2. Pemberian makanan tambahan ( PMT penyuluhan ).
                  Pada penelitian yang dilakukan pada bayi dan balita di desa Jangkar Kecamatan Jangkar didapatkan sebagian besar bayi dan balita mendapatkan PMT penyuluhan. Sebagian lagi tidak mendapakan  . Ini dikarenakan petugas sudah memperhatikan hal – hal yang berhubungan dengan usia bayi yang boleh diberi makanan tambahan selain itu juga ada bayi dan balita yang tidak datang saat diadakannya posyandu.
                  Menurut Depkes RI 2000 pemberian makanan tambahan ada dua yaitu PMT penyuluhan dan PMT pemulihan.PMT penyuluhan yaitu PMT yang diberikan pada semua balita dan penyuluhan pada ibu balita tentang pemberian makanan tambahan. Sedangkan PMT pemulihan adalah PMT yang diberikan pada ibu balita yang berat badan balitanya berada dibawah garis merah.PMT yang sesuai umur bayi dan balita adalah balita yang usianya 6 bulan keatas.Ini dikarenakan sistem pencernaan bayi usia dibawah 6 bulan belum bisa mencerna makanan,makanan yang cocok pada usia ini adalah ASI saja.
   Pada posyandu yang diadakan pada bulan Maret s/d Agustus ini hanya diberikan PMT penyuluhan saja. 

0 komentar:

Posting Komentar