BAB
2
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1.
Konsep Umum
2.1.1.
Kontrasepsi mantap
2.1.1.1.
Defenisi Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi
adalah cara untuk mencegah terjadinya konsepsi, alat, atau obat-obatan (mochtar
rustam, 2:255).
Kontrasepsi
mantap adalah salah satu cara kontrasepsi dengan tindakan pembedahan (suratun,
dkk, 2008).
Kontrasepsi
berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi
adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan
kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel
sperma
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20005/4/Chapter%20II.pdf)
2.1.1.2.
Jenis – Jenis Kontrasepsi Mantap
1.1.1.2.1.
Tubektomi
Tubektomi atau
sterilisasi pada wanita adalah suatu kontrasepsi permanen yang di lakukan
dengan cara melakukan tindakan pada kedua saluran telur sehingga menghalangi
pertemuan sel telur (ovum) dengan sel mani (sperma).
(rustam mochtar, edisi 2:308).
Tubektomi pada wanita
adalah tindakan yang di lakukan pada kedua saluran telur wanita yang
mengakibakan orang yang bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi.
Kontrasepsi ini hanya di gunakan untuk jangka panjang.
Mekanisme tubektomi :
a. Saat
operasi
Pasca
keguguran, pasca persalinan atau masa interval. Pasca persalinan dianjurkan
24 jam atau selambat-lambatnya dalam 48 jam setelah melahirkan.
24 jam atau selambat-lambatnya dalam 48 jam setelah melahirkan.
b. Cara
mencapai tuba
a)
Laparatomi biasa
Tindakan
yang paling banyak dilakukan pada tubektomi di Indonesia sebelum tahun 70-an.
Tubektomi dengan tindakan laparatomi biasa dilakukan terutama pasca persalinan.
Selain itu, dapat dilakukan bersamaan dengan seksio sesarea
b)
Laparatomi mini
Tindakan
paling mudah dilakukan 1-2 hari pasca persalinan. Saat itu, uterus masih besar,
tuba uterine masih panjang dan dinding perut masih longgar sehingga mudah dalam
mencapai tuba uterine dengna sayatan kecil 1-2 cm di bawah pusat.
c)
Cara penutupan tuba
- Pomeroy
Tuba dijepit pada pertengahanya,
kemudian diikat sampai melipat. Dasar lipatan diikat dengan sehelai catgt biasa
no. 0 atau no.1 lipatan tuba kemudian dipotong di atas catgut.
- Kroener
Fimbria dijepit dengan sebuah klem.
Bagian tuba proksimal dari jepitan diikat dengan seheai benang sutera, atau
dengnan catgut yang tidak mudah direabsorpsi. Bagian tuba distal dari jepitan
dipotong (fimbriektomi)
- Irving
Tuba dipotong pada pertengahan
panjangnya setelah kedua ujung potongan diikat dengan catgut kromik no 0 atau
00
- Pemasangan
cincin falope
Dengan aplikator, bagian isthmus
tuba ditarik dan cincin dipasang pada bagian tuba tersebut.
(meilani niken, dkk, 2010:159)
1.1.1.2.1.
Vasektomi
Vasektomi adalah
operasi kecil yang di lakukan untuk menghalangi keluarnya sperma dengan cara
mengikat dan memotong saluran mani(vas defferent) shingga sel sperma tidak
keluar pada saat senggama. Vasektomi tidak sama dengan kebiri atau kastrasi
yang mengankat buah pelir bekas operasi hanya berupa satu luka kecil di tengah
atau di antara kiri dan kanan kantong zakar (kantong buah pelir).
(suratun,dkk, 2008)
1.1.1.3.
Keuntungan
Kontrasepsi Mantap
a.
Tubektomi
-
Tekhniknya mudah, sehingga dapat di
lakukan oleh dokter umum
-
Perlengkapan dan peralatan bedah
sederhana
-
Dapat dilakukan di RS kecil atau
puskesmas
-
Dapat di lakukan pasca persalinan, pasca
keguguran dan masa interval
-
Dapat di lakukan dengan anastesi lokal
-
Luka pembedahan dapat di perlebar jika
di perlukan
-
Kegagalan tekhnik sangat rendah dan
keberhasilan hampir 100%
-
Sebagai tekhnik pengganti jika tekhnik
laparaskopik atau kuldoskopik gagal
-
Waktu pembedahan singkat, biaya relatif
murah
-
Prosedur dapat di lakukan tanpa di rawat
-
Masa penyembuhan pasca bedah singkat
b.
Vasektomi
- Efktif
- Aman,
mobiditas rendah dan hamper tidak ada mortalitas
- Sederhana
- Cepat,
hanya memerlukan waktu 5-10 menit
- Menyenangkan
bagi akseptor karena memerlukan anastesi lokal saja.
- Biarya
rendah.
- Secara
kultural, sangat dianjurkan di negara-negara dimana wanita merasa malu untuk di
tangani oleh dokter pria atau kurang tersedai dokter dan paramedis wanita.
1.1.1.4.
Prosedur
Akseptor Kontrasepsi Mantap
Prosedur akseptor kontrasepsi
mantap adalah :
a.
Sukarela
Calon peserta dan
pasangan yang akan mengikuti kontrasepsi
mantap harus secara sukarela dan mengikuti pelayanan kontrasepsi atas keinginan
sendiri.
Seseorang
dikatakan sukarela apabila :
- Peserta sudah mengetahui bahwa disampin kontap masih ada cara kontrasesi lain yang dapat mnecegah kehamilan yang bersifat sementara tetapi peserta tetap mamilih kontap
- Calon peserta mengetahui bahwa kontap merupakan tindakan pembedahan dan bila berhasil pasangan todak akan dapat memperoleh keturunan lagi.
- Calon peserta telah diberi waktu untuk mempertimbangkan cara kontrasepsi lain, tetapi dengan kemauan sendiri tetap memilih kontap
b.
Bahagia
Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat
kebahagiaan artinya calon peserta tersebut terikat dalam perkawianan yang sah
dan hubungan suami istri harmonis, telah dianugrahi sekurang-kurangnya 2 orang
anak yang dalam keadaan sehat fisik, mental maupun sosialnya dengan umur
terkcil sekitar 2 tahun, dan mempertimbangkan umur istri sekurang-kurangnya 25
tahun. Keluarga harmonis merupakan persyaratan karena jangan sampai sudah melakukan
kontap ternyata terjadi perceraian.
(Tien Hartini, dkk, 2008:108)
c.
Kesehatan
Setiap calon pesertaa
kontrasepsi mantap harus memenuhi syarat kesehatan, artinya tidak ditemukan
kontra indikasi kesehatan, sebenarnya tidak ada kontra indikasi absolut hanya
bila ditemukan peradangan disekitar daerah yang akan dilakukan pembedahan atau
adanya penyakit jantung maupun kelainan darah sebaiknya dikonsultasikan dulu
pada ahlinya sebelum dilakukan kotap
1.1.1.5.
Indikasi
Kontrasepsi Mantap
a.
Tubektomi
Seminar kuldoskopi Indonesia
pertama (1972) telah mengambil
kesimpulan tentang indikasi tubektomi sebagai berikut :
1. Umur
termuda 25 tahun dengan 2 anak hidup.
2. 30
tahun dengan 3 anak hidup.
3. Umur
35 tahun dengan 2 anak hidup
Indikasi
di kenal dengan keputusan 100 (umur ibu x banyaknya anak = 100)
Konferensi khusus perkumpulan untuk
sterilisasi sukarela Indonesia (1976) di Medan menganjurkan agar tubektomi
dilakukan pada umur antara 25-40 tahun. Dengan jumlah anak :
- Umur
istri antara 25-30 tahun dengan 3 anak atau lebih.
- Umur
iatri antara 30-35 tahun dengan 2 anak atau lebih.
- Umur
istri antara 35-40 tahun dengan satu anak atau lebih.
Berbeda dengan alat
kontrasepsi lain, tubektomi dan vasektomi memerlukan konseling serta
syarat-syarat yang harus di penuhi sebelum tindakan tersebut di lakukan.
Konseling diusahakan
oleh tenaga yang terlatih, misalnya paramedic yang telah mendapat latihan
sebagai konselor kontrasepsi mantap. Tujuan konseling adalah agar keputusan
untuk menjalani tubektomi atau vasektomi di ambil pleh pasangan itu sendiri
setelah mendapat mendapat penjelasan yang tepat dan benar tentang kontrasepsi
ini.
Perkumpulan Kontrasepsi
Mantap Indonesia (PKMI) menganjurkan 3 syarat untuk menjadi akseptor
kontrasepsi mantap yaitu syarat sukarela, bahagia dan sehat. Syarat sukarela
melitputi pengetahuan pasangan tentang cara alat kontrasepsi lain, resiko dan
keuntungan alat kontrasepsi mantap, serta sifat tentang permanenya cara
kontrasepsi ini. Bahagia di lihat dari ikatan perkawinan yang sah dan harmonis,
umur istri sekurang-kurangnya 25 tahun dengan sekurang-kurangnya 2 orang anak
hidup dan anak terkecil berumur lebih dari 2 tahun.
(Sulistyawati Ari,2011:120)
b.
vasektomi
- Harus
secara sukarela
- Mendapat
persetujuan istri
- Jumlah
anak yang cukup
- Mengetahui
akibat-akibat vasektomi
- Umur
calon tidak kurang dari 30 tahun
- Pasangan
suami istri telah mempunyai anak menimal 2 orang, dan anak paling kecil harus
sudh berumur di atas 2 tahun
2.1.1.5.Kontra Indikasi Kontrasepsi mantap
a.
Tubektomi
- Hamil ( sudah terdeteksi atau di curigai )
- Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan ( hingga harus di evaluasi )
- Infeksi sistemik atau pelvik yang akut ( hingga masalah itu di sembuhkan atau di control )
- Tidak boleh menjalani proses pembedahan
- Kurang pasti mengenai keinginanya untuk fertilitas di masa depan
- Belum memberikan persetujun tertulis
(saifuddin bahri abdul,dkk 2006:83)
b.
Vasektomi
- Penderita hernia
- Penderita kencing manis (diabetes)
- Penderita kelainan pembekuan darah
- Penderita penyakit kulit atau jamur di daerah kemaluan
- Tidak menetap pendirianya
- Memiliki peradangan pada buah zakar
- Infeksi di daerah testis (buah zakar) dan penis
- Hernia (turun bero)
- Varikokel (varises pada pembuluh darah balik buah zaka)
- Buah zakar membesar karena tumor
- Hidrokel (penumpukan cairan pada kantong zakar)
- Buah zakar tidak turun(kriptokismus)
- Penyakit kelainan pembuluh darah
(meilani niken, dkk, 2010:164)
2.1.1.6.Komplikasi Kontrasepsi Mantap
a.
Tubektomi
- Perdarahan
di daerah tuba
- Perdarahan
karena perlukaan pembuluh darah yang besar
- Perporasi
usus
- Emboli
udara
- Perporasi
rahim
- (suratun,dkk,
2008 : 122)
b.
Vasektomi
1. Minor
- Ecchymosis,
terjadi pada 2-65%
- Pembengkakan
(0,8 – 67 %)
3. Mayor
§ hematoma
- Insiden < 1%
- Terjadi pembentukan massa bekuan darah dalam kantung skrotum yang berasal dari pembuluh darah yang pecah
§ Infeksi
- Jarang terjadi, hanya kira-kira < 2%
- Infeksi dapat terjadi pada beberapa tempat : insisi, vasdeferens, epididymis menyebabkan epdidymitis, testis menyebabkan orchitis
§ Sperm
granuloma
Granuloma adalah suatu abses non bacterial, yang
terdiri dari spermatozoa, sel-sel epitel dan lymphocyte, dan merupakan suatu
respons inflammatoir terhadap spermatojoa yang merembes ke dalam jaringan
sekitarnya.
- Insiden 0,3-3%
- Rasa sakit yang tiba-tiba dan pembengkakan pada lokasi operasi setelah 1-2 minggu, sedang sebelumnya sama sekali asimtimatik.
§ Komplikasi
yang sangat jarang terjadi
- Perlekatan
vaskutanoeus
- Hydrocele
- Fitula
vaskutanoeus
(hanafi hartanto,
2004 : 313)
2.1.1.7.
Kelemahan kontrasepsi mantap
a.
Tubektomi
- Harus
di pertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini (tidak dapat di pulihkan
kembali), kecuali dengan operasi rekanalisasi.
- Klien
dapat menyesal dikemudian hari
- Resiko
kompilikasi kecil (meningkat apabila di gunakan anastesi umum)
- Rasa
sakit/dalam jangka pendek setelah tindakan.
- Di
lakukan oleh dokter yang terlatih (dibutuhkan dokter spesialis ginekologi atau
dokter spesialis bedah untuk proses laparaskopi
- Tidak
melindungi diri dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS.
b.
Vasektomi
a. Harus
dengan tindakan pembedahan
b. Masih
adanya keluhan seperti kemungkinan perdarahan dan infeksi
c. Harus
menunggu sampai hasil pemeriksaan sperma 0 dalam beberapa hari atau menggu
untuk dapat berhubungan bebas agar tidak terjadi kehamilan
d. Tidak
dapat di lakukan pada orang yang masih ingin mempunyai anak lagi
2.1.1. Pengetahuan
2.1.2.1.
Defenisi Pengetahuan
Pengetahuan
adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan apa (Soekidjo
Notoatmodjo, 2010 : 1).
2.1.2.2.
Tingkat Pengetahuan
1.
Tahu
Tahu di artikan sebagai mengingat
suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya, termasuk kedalam pengetahuan
tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) suatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang di pelajari atau rangsangan yang telah di terima. Oleh sebab itu tahu ini
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur
bahwa orang tahu tentang apa yang di pelajari antara lain menyebutkan,
menguraikan, mendefenisikan, mengatakan dan sebagainya.
2.
Memahami
Memahami diartikan sebagai suatu
kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang di ketahui dan
dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham
terhadap objek ata materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan.
3.
Aplikasi
Aplikasi diartikan sebagai
kemampuan untuk menggunakan materri yang telah dipelajari pada situasi atau
kondisi real (sebenarnya). Aplikasi ini dapat diartikan atau penggunaan
hokum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi
yang lain.
4.
Analisis
Analisis adalah suatu kemampuan
untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen0komponen tetapi
masih dalam suatu struktur organisasi dan masih ada kaitanya satu sama lain.
5.
Sintesis
Sintesis menunjukkan kepada suatu
kemampuan unutk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kaa lain sintesis adalah suatu kemampuan
untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6.
Evaluasi
Evaluasi ini berkaitan dengan
kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau
objek. Penilaian-penilaian ini di dasarkan pada suatu kriteria yang di tentukan
sendiri, atau menggunakan criteria-kriteria yang telah ada.
(Soekidjo Notoatmodjo, 2003:123)
2.1.2.3.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu :
1. Umur
Bahwa makin tua umur seseorang maka
proses perkembangannya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu
bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika
berumur belasan tahun.
2. Intelegensi
Intelegensi diartikan sebagai suatu
kemampuan untuk belajar dan berfikir abstrak guna menyesuaikan diri secara
mental dalam situasi baru. Intelegensi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi hasil dari proses belajar intelegensi bagi seseorang merupakan
salah satu modal untuk berfikir dan mengolah berbagai informasi secara terarah
sehingga ia mampu menguasai lingkungan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
perbedaan intelegensi dari seseorang akan berpengaruh pula terhadap
pengetahuan.
3. Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, lingkungan memberikan pengaruh
pertama bagi seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik
dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya. Dalam lingkungan
seseorang akan memperoeh pengalaman yang akan berpengaruh pada cara berfikir
seseorang.
4. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu kegiatan
atau proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan
tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri (Notoatmodjo,
1997). Pendidikan juga menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan
memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi
pendidikan seseorang semakin baik pula pengetahuannya.
5. Informasi
Informasi akan memberikan pengaruh
pada pengetahuan seseorang, meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah
tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya
televisi, radio atau surat kabar, maka hal ini akan dapat meningkatkan
pengetahuan seseorang.
6. Pengalaman
Pengalaman merupakan guru yang
terbaik, pepatah tersebut dapat diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber
pengetahuan atau pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan.
2.1.2.4.
Kategori Pengetahuan
Untuk mengetahui secara
jelas dan kualitas tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dapat
dibagi tiga tingkat yaitu :
-
Tingkat pengetahuan Baik bila Skor atau
Nilai 76-100 %.
-
Tingkat pengetahuan Cukup bila Skor atau
Nilai 56-75.
-
Tingkat pengetahuan Kurang bila skor
atau Nilai jawabannya benar 56 %.
2.1.2.5.Pengukuran
Pengetahuan
Pengukuran
pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan
tentang isi materi yang akan diukur dari subjek atau responden (Notoatmodjo,
2003 : 54).
2.2. Kerangka konsep
Karakteristik responden
-
Umur
-
Jenis kelamin
-
Pendidikan
-
Pekerjaan
-
Pendapatan
-
Pendapatan
|
Pengetahuan pus tentang
kontrasepsi mantap
|
baik
|
kurang
|
cukup
|
2.3. Defenisi Operasional
- Pengetahuan adalah segala sesuatu yang di ketahui oleh responden tentang kontrasepsi hormonal mencakup defenisi kontap, manfaat kontap, tujuan kontap, dan prosedur penggunaan kontap.
- Kontrasepsi mantap adalah salah satu cara kontrasepsi dengan tindakan pembedahan atau dengan kata lain setiap tindakan pembedahan pada saluran telur wanita atau saluran mani pria yang mengakibatkan orang atau pasangan yang bersangkutan tidak akan memperoleh keuntungan lagi.
- Karakteristik responden adalah identitas atau ciri yang dimiliki responden meliputi umur,jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan.
- PUS adalah suami dan istri dalam satu keluarga yang masih produktif
- Umur adalah jumlah tahun yang dimiliki oleh responden sejak dia lahir sampai penelitian di lakukan
- Jenis kelamin adalah kata yang di gunakan untuk membedakan seorang individu.
- Pendidikan adalah proses pembelajaran yang di ikuti resonden sampai mendapatkan ijazah terahir yang diikuti secara formal.
- Pekerjaan adalah sutu kegiatan yang dilakukan responden untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Pendapatan adalah penghasilan yang di peroleh responden selama satu bulan.
0 komentar:
Posting Komentar