TRIMESTER TIGA
MINGGU KE-29
Beratnya
sekitar 1250 gram, panjang rata-rata 37 cm. Kelahiran prematur mesti diwaspadai
karena umumnya meningkatkan keterlambatan perkembangan fisik maupun mentalnya.
Bila dilahirkan di minggu ini, ia mampu bernapas meski dengan susah payah. Ia
pun bisa menangis, kendati masih terdengar lirih. Kemampuannya bertahan untuk
hidup pun masih tipis karena perkembangan paru-parunya belum sempurna. Meski
dengan perawatan yang baik
dan terkoordinasi
dengan ahli lain yang terkait, kemungkinan hidup bayi prematur pun cukup besar.
MINGGU KE-30
Beratnya
mencapai 1400 gram,kisaran panjang 38 cm. Puncak rahim yang berada sekitar 10
cm di atas pusar memperbesar rasa tak nyaman, terutama pada panggul dan perut
seiring bertambah besar kehamilan.Mulai denyutan halus, sikutan/tendangan
sampai gerak cepat meliuk-liuk yang menimbulkan rasa nyeri.
Aktifnya
gerakan ini tak mustahil akan membentuk simpul-simpul pada tali pusat. Bila
sampai membentuk simpul mati tentu sangat membahayakan karena suplai gizi dan
oksigen dari ibu jadi terhenti atau paling tidak terhambat.
MINGGU KE-31
Berat
bayi sekitar 1600 gram, taksiran panjang 40 cm.Waspadai bila pada ibu muncul
gejala nyeri di bawah tulang iga sebelah kanan, sakit kepala maupun penglihatan
berkunang-kunang. Terutama bila disertai tekanan darah tinggi yang mencapai
peningkatan lebih dari 30 ml/Hg.Itu sebab, pemeriksaan tekanan darah rutin
dilakukan pada setiap kunjungan ke bidan/dokter.
Cermati
pula gangguan aliran darah ke anggota tubuh bawah yang membuat kaki jadi
bengkak. Pada gangguan ringan, anjuran untuk lebih banyak beristirahat dengan
berbaring miring sekaligus mengurangi aktivitas, bisa membantu.
MINGGU KE-32
Pada usia ini berat bayi harus berkisar
1800-2000 gram,panjang tubuh 42 cm. Kunjungan rutin diperketat/lebih intensif
dari sebulan sekali menjadi 2 minggu sekali.
MINGGU KE-33
Beratnya lebih dari
2000 gram, panjangnya sekitar 43 cm. Di minggu ini mesti diwaspadai terjadi
abrupsio plasenta atau plasenta lepas dari dinding rahim.
MINGGU KE-34
Berat bayi hampir 2275
gram,taksiran panjang sekitar 44 cm. Idealnya, di minggu ini dilakukan tes
untuk menilai kondisi kesehatan si bayi secara umum. Penggunaan USG bisa
dimanfaatkan untuk pemeriksaan ini, terutama evaluasi terhadap otak, jantung
dan organ lain. Sedangkan pemeriksaan lain yang biasa dilakukan adalah tes
non-stres dan profil biofisik.
MINGGU KE-35
Secara fisik bayi
berukuran sekitar 45 cm,berat 2450 gram. Mulai minggu ini bayi umumnya sudah
matang fungsi paru-parunya. Ini sangat penting karena kematangan paru-paru
sangat menentukan life viabilitas atau kemampuan si bayi untuk bertahan hidup.
Kematangan fungsi paru-paru ini sendiri akan dilakukan lewat pengambilan cairan
amnion untuk menilai lesitin spingomyelin atau selaput tipis yang menyelubungi
paru-paru.
MINGGU KE-36
Berat bayi harusnya
mencapai 2500 gram, panjang 46 cm. Pemeriksaan rutin diperketat jadi seminggu
sekali.
MINGGU KE-37
Dengan panjang 47 cm,
berat 2950 gram. Di usia ini bayi dikatakan aterm atau siap lahir karena
seluruh fungsi organ-organ tubuhnya bisa matang untuk bekerja sendiri. Kepala
bayi biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir. Kendati sebagian
kecil di antaranya dengan posisi sungsang. Di minggu ini biasanya dilakukan
pula pemeriksaan dalam untuk mengevaluasi kondisi kepala bayi, perlunakan jalan
lahir guna mengetahui sudah mencapai pembukaan berapa.
MINGGU KE-38
Berat bayi sekitar 3100
gram,panjang 48 cm. Rasa cemas menanti-nantikan saat melahirkan yang
mendebarkan bisa membuat ibu mengalami puncak gangguan emosional. Ibu dapat
melakukan relaksasi dengan melatih pernapasan sebagai bekal menjelang
persalinan. Meski
biasanya akan ditunggu
sampai usia kehamilan 40 minggu, bayi rata-rata akan lahir di usia kehamilan 38
minggu.
MINGGU KE-39
Di usia kehamilan ini
bayi mencapai berat sekitar 3250 gram, panjang sekitar 49 cm. Di minggu ini
perlu siaga menjaga agar kehamilan jangan sampai postmatur atau lewat waktu.
Karena bila terjadi hal demikian, plasenta tak mampu lagi menjalani fungsinya
untuk menyerap suplai makanan dari ibu ke bayi, hingga kekurangan gizi.
Penurunan
fungsi plasenta bisa diketahui berdasarkan evaluasi terhadap fungsi dinamik
janin, arus darah, napas dan gerak bayi serta denyut jantungnya lewat
pemeriksaan CTG (kardiotokografi), USG maupun doppler.
Dari
hasil evaluasi tersebut akan dinilai apakah memungkinkan dan memang saatnya
untuk memberi induksi persalinan. Kalau fungsi arus darahnya tak baik, tentu
tak dianjurkan lahir per vaginam yang justru berisiko bayi mengalami hipoksia.
MINGGU KE-40
Panjangnya mencapai
kisaran 45-55 cm, berat sekitar 3300 gram. Betul-betul cukup bulan dan siap
dilahirkan.Jika laki-laki, testisnya sudah turun ke skrotum.Pada wanita, labia
mayora (bibir kemaluan bagian luar) sudah berkembang baik dan menutupi labia
minora (bibir kemaluan bagian dalam).
0 komentar:
Posting Komentar